Event

ALGATECH NUSANTARA Gandeng UGM Luncurkan Microforest Kurangi Polusi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

ALGATECH NUSANTARA Gandeng UGM Luncurkan Microforest Kurangi Polusi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

(Microforest setara lima pohon berusia 15 tahun, dipasang di Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta. Foto:Istimewa)

Impessa.id, Yogyakarta: Suasana di Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta, setiap hari tidak pernah sepi jamaah. Karena itu, ketika Masjid Raya Sheikh Zayed Solo berkolaborasi dengan Algatech Nusantara melaksanakan launching pemasangan alat pengurangan polusi udara berupa Kapsul Microforest di dalam ruang Masjid Raya Sheikh Zayed, Senin, 17 Juni 2024, banyak jamaah yang penasaran ikut menyaksikan. Acara tersebut, dihadiri sejumlah perwakilan Uni Emirat Arab yang berpakaian lengkap sorban putih, Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Munajad PhD, Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakoso, dan tamu undangan dari unsur Muspida. Selain itu, hadir pula jajaran direksi Algatech Nusantara, Heru Kunadi (Presiden Komisaris), Dhimas Aji Kurniawan (Komisaris dan Founder), Leonardus Ardha (salah satu Founder) dan Rangga wishesa Pratama (CEO).

Di dalam ruangan masjid tersebut, dipasang sebuah benda Kapsul Microforest berukuran 2 meter tertutup kain putih. Kemudian proses launching teknologi Microforest tersebut, tandai dengan pembukaan penutup kain putih setinggi dua meter. "Satu, dua, Tiga," kata itu diucapkan bersamaan oleh Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Munajad, perwakilan Uni Emirat Arab, Wakil Walikota Solo Teguh Prakoso serta tim dari  Algatech Nusantara.

Munajad mengatakan, bahwa Masjid Raya Sheikh Zayed berkolaborasi dengan Algatech Nusantara ini, sebuah upaya pengembangan Microtorest sebagai solusi berkait mengenai soal isu lingkungan. "Kami bahagia karena di Masjid Sheikh Zayed ini, ada hutan kecil dengan hadirnya Microforest. Dengan teknologi ini, setara 5 pohon berusia 15 tahun yang bisa menjadi sebuah solusi untuk mengurangi polusi udara," papar Munajad.

Munajad menegaskan, setiap hari jumlah pengunjung di masjid megah kebanggaan Solo ini, puluhan ribu orang. "Karena itu, dengan adanya Microforest dari Algatech Nusantara ini, sangat bermanfaat luar biasa buat pengunjung dan jamaah," tutur Munajad.

Presiden Komisaris Algatech Nusantara Heru Kunadi menyebutkan, ketika terbuka  benda mirip kapsul berukuran raksasa setinggi 2 meter, di dalamnya ada cairan berwarna hijau pekat yang terus bergerak dari bawah ke tas mengeluarkan ribuan molekul kecil-kecil bola- bola kecil. "Ini protitipe salah satu hilirisasi antara Algatech Nusantara dengan Pusat Unggulan IPTEK Perguruan Tinggi (PUIPT) Microalgae Biorenfinery Pusat Studi Energi UGM, berbentuk kapsul, kami buat khusus untuk Masjid Raya Sheikh Zayed. Warna hijau pekat inilah Microforest yang menghasilkan udara setara 5 pohon berusia 15 tahun," kata Heru Kunadi.

Dikatakan Heru Kunadi, bahwa cairan hijau atau MicroForest bisa diaplikasikan dalam bentuk kolam atau wadah lainnya. Teknologi Microforest ini, bisa untuk perkantoran, rumah, hotel tidak wajib lagi menanam pohon hingga menunggu waktu lama hingga tahunan. Dengan MicroForest ini, hanya butuh waktu singkat akan membersikan udara dengan jangkauan sekitar 25 meter persegi. "Kemudian alasan kami hadir di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini, karena pengunjung atau jamaah setiap hari rata-rata10-15 ribuborang. Bahkan pada saat weekend setiap hari bisa sampai 30 ribu orang. Sehingga, pengunjung setiap harinya otomatis pengendapan co2 cukup banyak," tutur Heru Kunadi dan didampingi oleh Leonardus Arda (salah satu Founder Algatech Nusantara).

Microforest ini, lanjut Heru Kunadi, dapat bekerja sangat maksimal jika di ruang tertutup. Untuk pergantian bibit Microforest ini bisa 2 bulan sekali. "Prinsip, dengan green tekhnology kehadiran Microforest ini, menjadi solusi yang baik bisa menghirup udara segar," tukas Heru Kunadi.

Heru Kunadi memaparkan, ke depan bercita-cita dapat memasang microforest di masjid Al Zayed Abu Dhabi, Masjidil Haram Mekkah, dan masjid Nabawi.

Chief Executive Officer Algatech Nusantara Rangga Wishesa Pratama mengungkapkan, bahwa Microforest ini, merupakan Photobioreactor Microalgae yang berfungsi sebagai alat bio filtrasi alami dengan memanfaatkan proses fotosintesis microoganisme, yaitu microalgae untuk membantu menyaring udara polutan dan menurunkan kadar karbondiaksida melalui proses fotosintesis. Berkait emisi karbondioksida yang dihasilkan dari emisi lingkungan sekitar  diserap, dan menghasilkan oksigen setara dengan 4 hingga 5 pohon usia 15 tahun yang tumbuh dilingkungan Masjid  Raya Sheikh Zayed Solo. "Proses fotosintesis yang dihasilkan oleh Photobioreactor Microalgae ini, berkontribusi menghasilkan udara yang lebih baik bagi jamaah dan pengunjung masjid yang jumlahnya puluhan ribu setiap hari," imbuh Rangga.

Komisaris dan Founder Algatech Nusantara Dhimas Aji Kurniawan, bersyukur dapat terealisir berkolaborasi dengan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang sama-sama berkomitmen untuk selalu menjadi pendukung terdepan dalam setiap inisiasi perkembangan teknologi, dengan mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi yang mendukung pelestarian lingkungan. "Demikian pula, menyediakan sarana edukasi yang informatif bagi masyarakat terutama generasi muda untuk memahami berkait soal teknologi hijau dalam kehidupan sehari hari," kata Dhimas. (Khocil Birawa/Antok Wesman-Impessa.id)