Feature

1000 Siswa PENABUR JAKARTA, Mengenal dan Mendalami Keluhuran Nuswantara Di Kota Budaya Yogyakarta

1000 Siswa PENABUR JAKARTA, Mengenal dan Mendalami Keluhuran Nuswantara Di Kota Budaya Yogyakarta

1000 Siswa PENABUR JAKARTA, Mengenal dan Mendalami Keluhuran Nuswantara Di Kota Budaya Yogyakarta

Impessa.id, Yogyakarta, 12 Juni 2024: Bertempat di Hotel Royal Brongto yang memiliki keterikatan sejarah dengan Keraton Yogyakarta dan ditetapkan pula sebagai cagar budaya. Selama enam hari, 8 hingga 14 Juni 2024, sekitar 1000 Siswa SDK Penabur Jakarta yang terbagi dalam empat gelombang, mengenal dan mendalami Tari Keluhuran Nuswantara dan juga Olahraga Tradisional Jemparingan, serta mengenal busana tradisional Jawa dan mengenakannya selama kegiatan berlangsung. 

(

Mengenai tujuan dari kegiatan tersebut dijelaskan oleh Sukarni, Kepala Jenjang SDK Penabur Jakarta. bahwa Di SDK Penabur Jakarta penerapan Kurikulum Merdeka dalam kegiatan belajar mengajar berfokus pada P5 yaitu pelajar yang beriman, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif dan sebagai implementasinya, para peserta didik diberikan pengalaman nyata lewat kegiatan “Spirit of Braveness”.

(Kenny Lim, Ketua BPK Penabur Jakarta dan Weminarto dari BPK Penabur, didampingi Ismunardi, Kepala Balai Pendidikan Bantul dan LS Don Charles dari Dinas Pariwisata DIY)

Kenny Lim, Ketua BPK Penabur Jakarta menambahkan, “Spirit of Braveness, salah satu tujuannya adalah menguatkan implementasi profil siswa Penabur, yaitu BEST -Be Tough, Excel Worldwide, Share with Society, Trust in God. Kegiatan ini mengusung konsep pembelajaran luar ruang, mengalami, dan mengamati secara langsung, diharapkan akan membentuk pribadi peserta didik menjadi tangguh serta disiplin lewat kearifan lokal.”

Sementara Lidya Ida Fatonah, Kepala Bagian Kegiatan Kesiswaan Layanan dan Pendukung Pendidikan LAPENDIK BPK Penabur Jakarta, yang menjadi pelaksana Spirit of Braveness. “Kami memilih Yogyakarta sebagai destinasi karena merupakan kota pusat kebudayaan yang perlu diperkenalkan kepada peserta didik secara langsung dari ahlinya. Mulai dari seni tari, kerajinan tangan, dan makanan khas yang dapat membangkitkan rasa cinta tanah air dan kreativitas peserta didik. Selain itu, keramahan penduduk lokalnya juga bisa dijadikan pelajaran berharga”.

Seperti gayung bersambut, Kegiatan “Spirit of Braveness” yang kemudian mendalami Tari “Keluhuran Nuswantara” langsung membawa para Siswa bertemu muka dengan Komposer Lagu “Keluhuran Nuswantara” yaitu Pardiman Djoyonegoro dan juga Koregrafer tarian tersebut, Anter Asmorotedjo.

Pardiman Djoyonegoro selaku Pimpinan Omah Cangkem Yogyakarta, sebuah wahana edukasi kesenian dan kebudayaan yang berfokus pada anak-anak, menyambut dengan tangan terbuka kegiatan tersebut sebab maksud dan tujuan kegiatan sangat sejalan dengan Misi Omah Cangkem yang dipimpinya,

“Tari Keluhuran Nuswantara merupakan tari yang mengkomunikasikan banyak unsur budaya, diantaranya Wayang, melalui gerak Tari tersebut, Tokoh-tokoh pewayangan seperti empat Punokawan yakni, Semar, Gareng, Petruk, Bagong serta Bilung dan Togog, diperkenalkan. Selain memang syair yang berisikan kebanggaan menjadi Indonesia dan juga irama yang ceria, Jadi tidak ada alasan untuk menyalahkan budaya sebab dengan budaya justru karakter anak terbentuk” ujar Pardiman lebih lanjut. (Ossy/Khocil Birawa/Antok Wesman-Impessa.id)