Feature

Novia Kolopaking, Penyanyi Legendaris, Berbuka Puasa Bersama di Pasar Ramadhan Hyatt Yogyakarta

Novia Kolopaking, Penyanyi Legendaris, Berbuka Puasa Bersama di Pasar Ramadhan Hyatt Yogyakarta

Novia Kolopaking, Penyanyi Legendaris, Berbuka Puasa Bersama di Pasar Ramadhan Hyatt Yogyakarta

Impessa.id, Yogyakarta: Sekitar 250 tamu hotel Hyatt Regency Yogyakarta yang hadir di acara Berbuka Bersama – BukBer bertepatan dengan momentum Hari Kartini, Rabu (21/04/2021) di “Pasar Ramadhan” yang digelar Open Door mendapat surprise luar biasa, karena mereka tanpa diduga mendapat hiburan istimewa dengan tampilnya penyanyi legendaris Novia Kolopaking, yang melantunkan lagu favorit “Asmara”. Spontan tamu yang kenal dan mengenal betul golden era music Indonesia, lantas meluapkan kegembiraannya dengan menyanyi bareng dan tepuk tangan meriah membahana di taman yang di-setting khusus untuk Bukber tersebut.

Ada sekelompok tamu duduk semeja, serentak nyanyi bareng tatkala lagu “Asmara” berkumandang, sontak Novia Kolopaking merespon pula sambil berucap “terimakasih teruntuk tamu yang mengenal lagu ini”. Padahal kemunculan Novia Kolopaking tidak ada dalam acara, bahkan pihak hotel pun merasa surprise pula, teryata salah satu diantara puluhan tamu yang menikmati BukBer di Hotel Hyatt Yogyakarta malam itu adalah seorang penyanyi ternama yang ikut mewarnai jaman emas blantika musik di Tanah Air, di era tahun 80-90-an.

Malam itu ditengah cuaca cerah, “Pasar Ramadhan” yang digelar Hyatt Yogyakarta di tempat terbuka nan luas, sehingga tamu tak perlu khawatir harus berdesak-desakan, dilengkapi gerai-gerai aneka makanan dan minuman yang tersebar di sekeliling taman, berlangsung meriah, hangat dan sukses, meski seluruh yang hadir disiplin mengikuti tata-tertib Protokol Kesehatan.

General Manager Hyatt Regency Yogyakarta Nyoman Nurcahyadi Ketika dikonfirmasi Impessa.id terkait sebutan “Pasar Ramadhan”, mengatakan, “Memang kami membuat konsep pasar, lebih dari sekedar makan-makan Berbuka Puasa Bersama di bulan Ramadhan ini, adanya kebersamaan, sambil menikmati sajian menu yang sangat beragam termasuk aneka Angkringan Khas Jogja, kami juga menghadirkan gerai Kerajinan dan Lukisan, bahkan ada seniman lukis yang keliling menawarkan jasa membuatkan siluet wajah lewat guntingan kertas kreasinya. Experience baru yang bikin senang, didapat para tamu dalam Bukber di Hyatt,” ungkapnya.

Tarif BukBer 180K net per pax All You Can Eat sepuasnya dihibur Host Band. “Kambing Guling yang kami sajikan memang special, kambing import dari Australia, dengan daging yang empuk dan tanpa aroma hewan sedikitpun, itu menjadi fave bagi para tamu kami,” imbuh Nurcahyadi.

Sebanyak 11 stall dengan minimal empat item di setiap stall-nya, diantaranya, Kambing Guling, Tengkleng, Chicken Shawarma, Mie Kocok Bandung, Pan-fried Snapper, Martabak, Nasi Goreng Kecombrang, Opor Lontong, Takjilan, Dessert, dilengkapi beragam Angkringan lengkap persis seperti Angkringan yang tersebar diseantero Yogyakarta.

Gerai Kerajinan Singakerta menampilkan berbagai produk kerajinan, semisal Masker Batik dan Lurik, Kain Tenun, Blangkon – Topi Khas Jawa, Baju Batik, Sepatu Kulit Biawak kualitas ekspor. Pandu Aji kepada Impessa.id menuturkan karya Singakerta Heritage tersebut. “Singakerta Heritage adalah singkatan dari Singapura, Surakarta dan Yogyakarta, dimana produk-produk kerajinan tradisional dari Solo dan Jogja dipasarkan di Singapura, tentu kualitasnya standard internasional, dengan tetap menjaga kearifan lokal, yang digemari konsumen dari Singapura, Malaysia dan Brunei, secara customer’s order. Kami hadir di Pasar Ramadhan Hyatt sekaligus untuk menggairahkan Kembali kebangkitan UMKM di daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Sukirman, pelukis siluet asal Sedayu-Bantul, ketika ditemui Impessa.id mengungkapkan rasa senangnya mendapat kesempatan berkarya di acara Pasar Ramadhan Hyatt Yogyakarta. “Saya menawarkan jasa membuat siluet kepada tamu disela-sela buka puasa sebagai kenangan tersendiri. Siluet itu seperti lukisan bayangan dari samping, yang dikerjakan hanya memegang kertas hitam se-ukuran setengah A4, melihat orangnya dari samping, lalu langsung digunting kertasnya mengikuti bentuk wajah dari samping. Jadi waktu yang saya kerjakan sekitar satu menit saja, dengan tarif 100K untuk satu wajah, ditempel di kertas putih ukuran A4. Keunikannya yaitu orang tertarik karena saya mengerjakannya secara langsung, tanpa di sket, ditambah olah rasa saya agar hasilnya indah, artistik dan memuaskan,” akunya.

Bagi awak media, sore itu ditengah cuaca cerah, langit biru, jelang buka puasa, mendapat kesempatan khusus, bermain Mini Golf, mencoba memasukkan bola ke salah satu hole, masing-masing dijatah tiga bola, dilanjutkan dengan satu bola namun diuapayakan masuk ke hole. Meski tampak mudah namun ternyata sulit untuk dipraktikkan, perlu latihan terus-menerus.

Momentum saat Maghrib oleh pihak Hyatt Yogyakarta ditandai dengan membunyikan sesuatu yang unik, Mercon Bumbung, permainan anak-anak di desa, namun kali ini oleh teknisi Hyatt Yogyakarta di setting sedemikian rupa sehingga aman namun mengeluarkan dentuman suara yang keras mengejutkan. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)