Pameran Seni Reriungan DesemberRain, Di Cafe CARI NAGARI, Kembaran, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Menampilkan Karya 80 Seniman Jogja
Pameran Seni Reriungan DesemberRain, Di Café CARI NAGARI, Kembaran, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Menampilkan Karya 80 Seniman Jogja
Impessa.id, Yogyakarta: Rumaharihari menghelat reriungan bersama perupa Jogja, sebuah pameran seni rupa dengan tajuk DesembeRain sebagai wujud syukur di akhir tahun atas bulan-bulan yang telah dilewati. Menyajikan 80 karya, lukis dan patung dari perupa muda hingga perupa kenamaan.
Reriungan DesembeRain di rumaharihari, Cafe Cari Nagari gang Nakulo, Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Berlangsung dari 22 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025, buka Pukul 10.00 WIB - 22.00 WIB.
Sebanyak 75 karya lukis dan 5 karya 3 dimensi dipajang di rumaharihari dan area cafe Cari Nagari, berbagai macam tehnik dan komposisi mewarnai pameran yang dibuka oleh Bpk Daniel Suhardiman (VP Director PT. Panasonic) " Saya sangat bangga dan bahagia diminta membuka pameran teman-teman perupa Jogja, Pameran ini jadi ajang silaturahmi dan evaluasi kekaryaan di akhir tahun, sangat menarik dan layak diapresiasi, "ungkapnya".
Hari Budiono selaku owner rumaharihari menyampaikan bahwa persiapan pameran ini sangat singkat, kita hanya persiapan selama 2 minggu dan kita bersyukur semua bisa berjalan lancar. Mengenai tema, itu tema besar pameran yang memang bersamaan musim hujan dan acara ini berlangsung di bulan Desember, ya kita jadikan itu tema "DesembeRain". Jadi karyanya macam-macam, agar penikmat seni banyak pilihan untuk mengapresiasi. "Ucapnya" sambil terkekeh dan menghisap sebatang kretek.
Pameran ini memajang karya-karya perupa kenamaan seperti karya Ivan Sagita, Lucia Hartini, Erica Hestu Wahyuni, Kartika Affandi, Ugo Untoro, Pupuk DP, Anggar Prasetyo, Edi Sunaryo hingga perupa muda seperti Giring, Ekwan Marianto, Meuz Prast, Ifat futuh, Ahmad Alwi, Uswarman, Ronal Effendi, Iskandar SY. Sutradara dan penulis Agus Noor sampai aktor peraih piala citra Whani Darmawan, istri Kapolda Jogja ibu Novi Suwondo juga ikut dalam pameran ini.
Karya Udin Kuru "Beda jalan" 43x43cm, cat akrilik di kanvas 2024 melukiskan orang-orang berlindung dari hujan dengan payung putih, dan ada satu yang berpayung warna merah. seolah seniman ingin menyampaikan perbedaan pilihan itu suatu kewajaran, dan mensyukuri kelimpahan berkat bisa dengan berbagai macam cara. Hujan selalu memberi kenangan bagi setiap orang, ada meme yang bisa kita lihat di instragram, lelaki tak pernah bercerita, tetiba naik motor hujan-hujanan agar tak ada yang tahu kalau ia sedang menangis. Karya Mahdi Abdulah " December Rain" 40x40cm, cat minyak di kanvas menggambarkan sosok lelaki dan perempuan berpelukan memakai mantel hujan berlatar kosong seolah itu rekaman kenangan masa lalu yang tercitra hitam putih dan ada anak tangga yang menjadi bagian tahapan dalam menjalani proses menjalin kebersamaan hingga akhirnya hanya jadi sebuah kenangan.
Musim hujan juga jadi musim yang menggembirkan bagi petani. Mereka selalu menyambut gembira ketika musim hujan datang, karena ladangnya tak akan kekurangan aliran air, hal ini yang disampaikan dalam karya patung Sumbul Pranov "Petaniku" 36x22x52 cm fiberglass. Sosok petani kekar berwarna biru membawa cangkul memakai kaos simbol Superman menyiratkan bahwa petani bagi Sumbul adalah sosok super yang memberi sumbangsih besar bagi masyarakat, menanam dan berternak untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan bagi banyak orang.
Anggar Prasetyo menyajikan karya patung berjudul "Life Balance" 100x30x30 cm, fiberglass. figur perempuan gempal seperti seorang ibu, mengangkat seekor banteng yang besarnya melebihi ukuran tubuhnya sendiri, menunjukkan bahwa menjadi seorang ibu tidaklah mudah. Perjuangannya sangatlah berat untuk membuat kehidupan dalam keluarga jadi seimbang, tidak kurang dan tak berlebih, namun berkecukupan. Dan masih banyak lagi karya-karya menarik baik dari sisi visual, warna dan tema. Pameran DesembeRain yang baru pertama kali diadakan di rumaharihari ini kedepan akan jadi program tahunan. Tentu dengan sajian yang lebih menarik, lebih inovatif dan variatif.
Dalam pada itu, NAGARI ISABRANI, yang akrab disapa GARI, puteri dari sepasang seniman senior Hari Budiono dan Titi Widiningrum, selaku owner Café Cari Nagari, ketika ditemui Impessa.id disela-sela kesibukannya, pada Minggu sore (5/1/2025), dirinya menuturkan;
“Sebenarnya membangun sebuah tempat café di rumah, karena kebetulan disini tempat kerapnya berkumpulnya seniman-seniman temen-temen bapak dan ibu, Hari Budiono dan Titi Widiningrum, sehingga saya memanfaatkan moment itu karena saya punya rumah sebagai tempat kumpul, kenapa gak saya buat sebagai café aja,” ujarnya.
“Café ini berdiri di tahun 2022, sesuai citi-cita saya café ini lebih dari sekedar sebuah café tetapi café yang lebih sering mengadakan aktivasi, seperti, aktifitas seni, mendukung UMKM untuk mendisplay produk mereka, pop-up kuliner daerah untuk berjualan disini, hal-hal itu rutin saya gelar di café ini. Saya juga membuka pintu bagi siapapun yang ingin berkolaborasi dengan Cari Nagari, misalnya mahasiswa-mahasiswa yang tugas akhir, mau berpameran maupun melakukan aktifitas seni namun karena keterbatasan dana maka mereka bisa memanfaatkan tempat ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, “Kemudian muncul ide dari bapak dan teman-teman seniman yang ingin menyatukan kembalil Seniman-seniman yang sudah lama tidak berkumpul, lantas kami membuat acara yang bernama Reriungan DesemberRain, yang artinya kumpul-kumpul di musim hujan bulan Desember, sebagai wujud kerinduan bapak dengan teman-teman seniman, kumpul-kumpul, kongko-kongko, tanpa adanya persaingan bisnis didalamnya, yang penting untuk merukunkan seniman se Jogja.”
Meski di tahap awal seniman yang hadir dan sekaligus memajang karyanya masih dalam jumlah terbatas yakni 80 orang, namun acara reriungan ini akan dihelat rutin setiap tahun sehingga seniman yang belum berkesempatan diharapkan mengikutinya ditahun-tahun berikutnya secara bergiliran di rumahharihari, rumah seniman Hari Budiono.
Rumahharihari Cari Nagari yang berlokasi di tengah pemukiman penduduk, tepatnya di Gang Nakulo, Dusun Kembaran, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bisa di googling, terditi dari sebuah Joglo dan ada ruang seni, serta ruang outdoor, dikelilingi beragam tanaman hias, keseluruhannya dapat dimanfaatkan untuk memajang lukisan dan karya seni tiga dimensi.
Terkait dengan keberadaan café di area Joglo dan sekitarnya, melalui Impessa.id, Gari, menuturkannya untuk anda;
“Karena café ini terletak di area rumah, sehingga saya ingin membuat café ini senyaman mungkin kepada siapapun yang dating. Saya sejak awal lebih menekankan pada interaksi antara kami yang bekerja disini, dengan customer yang hadir, sehingga banyak customer yang sering datang menjadi kenal dan akrab,” tutur Gari.
Terkait dengan menu yang disajikan, Gari mengungkapkannya;
“Disini saya menawarkan ciri khas menu Cari Nagari, dengan mayoritas memakai bahan-bahan alami, seperti bunga-bungan-an, buah-buah-an, akar-akar-an, yang kami keringkan, kami seduh menjadi teh, yang saya olah sendiri tanpa tambahan bahan sintetis, bahkan untuk sirupnya kami buat sendiri, dari itu kami sajikan menu mocktail dan seduhan bunga, seduhan buah dan seduhan akar, artisan teh, seduhan diluar daun teh, dan empat macam teasane ciri khas kami tersebut ternyata disukai oleh customer regular, pengunjung rutin di Cari Nagari”.
“Kami ada Surprise Me menu, yaitu menu request minuman apapun semisal teh atau kopi yang tidak pahit namun dapat menyegarkan tenggorokan, atau minuman penyegar lain yang tidak terdapat didalam buku menu, kami siap menyajikan secara spesial, karena banyak ragam bebungan-an, dedaun-an, buanh-buahan kering, akar-akar herbal, yang tersedia untuk memanjakan selera,” imbuh Gari lebih lanjut.
Selama pameran “Reriuangan DesemberRain” berlangsung, sejak 21 Desember 2024 hingga tanggal 9 Januari 2025, Cari Nagari buka dari jam 10 pagi hingga jam 10 malam, sedangkan dihari biasa tanpa didampingi pameran, Cari Nagari buka setiap hari mulai pukul 4 sore hingga pukul 10 malam. Khusus di hari Sabtu dan Minggu, Cari Nagari dengan kapasitas ada yang 15 seat di ruang seni, 40 seat di Joglo, dan 50 seat untuk outdoor, buka dari jam 9 pagi untuk memenuhi selera keluarga. (Feature of Impessa.id by Meuz Prast-Antok Wesman)