Ekonomi-Bisnis

Astragraphia Dorong Aktor Pertumbuhan Industri Kreatif Lokal

Astragraphia Dorong Aktor Pertumbuhan Industri Kreatif Lokal

Astragraphia Dorong Aktor Pertumbuhan Industri Kreatif Lokal

Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah satu dari empat subsektor ekonomi kreatif dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 8,98% pada 2016.

Astragraphia Document Solution Selenggarakan Rangkaian Edukasi Desain Grafis serta Gandeng Printshop Lokal Hadirkan Mesin Digital Printing Special Color

Impessa.id, Yogyakarta : PT Astra Graphia Tbk bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia –AIDIA, menggelar diskusi bersama media mengenai “Peran Desain Grafis Untuk Industri Lokal” berlangsung Minggu, 29 November 2019, di Kedai Kolega, Yogyatourium Dagadu Djokdja.

Berdasarkan data dari Badan Ekonomi Kreatif, kontribusi terbesar subsektor ekraf terhadap PDB, adalah sektor kuliner sebesar 41,40%, fashion sebesar 18,01%, dan kriya (labelling, packaging) sebesar 15,40% sementara subsektor DKV, Film/ Animasi/ Video, Seni Pertunjukan dan TV/ Radio merupakan empat subsektor potensial yang mengalami pertumbuhan tertinggi di tahun 2016.

Yuana Rochma Astuti, Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif –Baparekraf mengatakan, “Keberadaan industri kreatif Indonesia telah menjadi motor penggerak perekonomian nasional. DKV merupakan satu dari empat subsektor ekraf yang mengalami pertumbuhan pesat di mana DKV bertumbuh 8,98% di tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa DKV memiliki peran penting dan mampu memberikan dampak besar terhadap subsektor ekraf seperti kuliner, fesyen, dan kriya.”

Mengutip data dari portal Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta -DIY, pertumbuhan industri kreatif di DIY semakin pesat berkembang dalam satu dekade terakhir. Terdapat lebih dari 172 ribu pelaku ekonomi kreatif, dimana lima subsektor terbesarnya bergerak di usaha kuliner, kriya, fesyen, penerbitan, dan fotografi. Subsektor kuliner sekitar 106 ribu usaha, kriya 36 ribu usaha, fesyen 23 ribu usaha, penerbitan 3 ribu usaha, dan fotografi sekitar seribu usaha, ditambah banyaknya industri kreatif digital.

Yuana Rochma Astuti menambahkan, “Yogyakarta merupakan satu dari lima provinsi di Indonesia penyumbang PDB Ekraf terbesar pada 2016, di mana tiga subsektor terbesarnya bergerak di bidang kuliner, kriya, dan fesyen. Ketiga subsektor tersebut membutuhkan keberadaan desain grafis untuk mendukung industri kreatif dalam menciptakan tampilan produk yang menarik seperti packaging, labelling, atau katalog. Yogyakarta juga merupakan salah satu provinsi dengan persebaran pelaku kreatif DKV terbesar selain Bandung dan DKI Jakarta. Meningkatnya kebutuhan akan Desain Komunikasi Visual memberi dampak terhadap sektor ekonomi kreatif lain. Dengan tampilan yang unik, modern, dan colorful akan melipatgandakan nilai sebuah produk kreatif sehingga dapat berkompetisi di pasaran.”

Eka Sofyan Rizal, Sekretaris Jenderal Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia -AIDIA mengatakan, “Kami optimis desain grafis akan tumbuh pesat karena identitas visual adalah hal penting bagi pelaku industri kreatif. Desain komunikasi visual atau desain grafis merupakan sebuah elemen penting terutama dalam menciptakan kesan pertama terhadap tampilan suatu produk. Tampilan identitas visual yang menarik, baik dari cerita, bentuk, warna, grafis maupun kualitas cetak, akan mampu memberikan kesan yang baik atas produk yang ada.”

Perkembangan industri kreatif Indonesia yang pesat menginisiasi Astragraphia Document Solution untuk turut berkontribusi terhadap industri kreatif lokal. Sebagai distributor eksklusif Fuji Xerox, Astragraphia Document Solution memperkenalkan mesin Iridesse Production Press untuk pasar Indonesia pada tahun 2018 dan telah menghadirkan mesin Iridesse Production Press di beberapa daerah seperti Jabodetabek, Sumatera, Jawa, Bali, NTT, dan Kalimantan serta memberikan edukasi kepada para mahasiswa desain grafis di kota-kota tersebut.

Saat ini, Astragraphia Document Solution menambah kehadiran Fuji Xerox Iridesse Production Press di tiga printshop lokal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Explora Digital Printing, Imperial Digital Printing, Prima Printshop & Copycentre, dan satu printshop di kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah yaitu Sampurna Printshop.

Mangara Pangaribuan selaku Direktur PT Astra Graphia Tbk mengatakan, “Astragraphia berkomitmen untuk mendukung industri kreatif lokal secara end-to-end dengan berfokus pada aspek People, Process, dan Technology. Pertama dari aspek People, Astragraphia memberikan edukasi berupa seminar, workshop, dan exhibition. Kemudian dari sisi Process, Astragraphia memiliki printing facilities dengan menyediakan teknologi untuk pre-press, press, post-press, di mana publik dapat melihat proses cetak hingga finishing. Terakhir dari aspek Technology, saat ini Astragraphia Document Solution menghadirkan Fuji Xerox Iridesse Production Press sebagai mesin digital printing pertama di dunia yang menawarkan special color (gold, silver, white, and clear) di empat printshop lokal di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” jelas Mangara Pangaribuan.

“Kami harap, dengan adanya printshop lokal yang memiliki mesin Iridesse Production Press dapat dengan mudah menjawab kebutuhan pencetakan tampilan produk para pelaku industri kreatif,” imbuhnya lebih lanjut.

Bentuk dukungan terhadap industri kreatif Yogyakarta diwujudkan Astragraphia Document Solution bersama dengan AIDIA, melalui serangkaian acara mulai tanggal 20 hingga 30 November 2019. Rangkaian acara dimulai dengan menyelenggarakan edukasi berupa workshop tentang aplikasi desain special colour dan finishing produk desain kepada para mahasiswa, akademisi DKV, dan desainer grafis profesional. Seluruh hasil cetak dari para peserta workshop juga diperlihatkan di exhibition di Yogyatourium Dagadu Djokdja.

Selain itu, Astragraphia Document Solution bersama AIDIA mengadakan edukasi berupa talkshow bertajuk “Ngobras Masal -Ngobrol Asik Mahasiswa Komunikasi Visual: Peran Desain Grafis Untuk Industri Kreatif Lokal” bagi mahasiswa DKV Yogyakarta.

“Edukasi dari Astragraphia bersama AIDIA memberikan wawasan baru untuk saya dan para praktisi desainer grafis lainnya. Kami menjadi tahu lebih jauh bagaimana warna-warna spesial dalam desain dapat di-visualisasikan dengan baik sehingga mendapatkan finishing produk desain dan hasil cetak yang sesuai dengan harapan desainer. Kami pun jadi tahu di mana kami bisa mencetak secara on demand jika memiliki desain dengan warna spesial seperti gold, silver, white, dan clear,” ungkap Alit Ayu Dewantari, peserta Workshop Beyond Imagination yang diselenggarakan Astragraphia bersama AIDIA.

Tentang PT Astra Graphia Tbk:

PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) adalah perusahaan publik yang mengawali perjalanan bisnis pada tahun 1971 sebagai Divisi Xerox di PT Astra International Tbk, yang dikukuhkan menjadi badan hukum pada tahun 1975. Astragraphia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1989. Astragraphia memiliki Portofolio bisnis Solusi Dokumen dengan mitra eksklusif Fuji Xerox, menghadirkan solusi end-to-end mulai dari kebutuhan cetak personal, perkantoran, Graphic Art hingga Managed Print Services. Astragraphia memiliki entitas anak yaitu PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) yang melayani kebutuhan Solusi Teknologi Informasi, khususnya Digital Services melalui kolaborasi dengan mitra strategis kelas dunia maupun solusi sendiri yang mencakup hardware, software, dan services serta PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) yang hadir sebagai One Click Office Solution dengan menyediakan solusi bagi segala kebutuhan kantor melalui AXIQoe.com yaitu layanan ecommerce B2B dan B2G terdepan di Indonesia, PrintQoe.com yaitu layanan online printing B2B dan B2G pertama di Indonesia, PrinterQoe sebagai online printing marketplace terbesar di Indonesia, CourierQoe yaitu layanan logistik dan distribusi B2B dan B2G, SpotQoe yaitu platform online layanan pemesanan ruang meeting, event, dan kantor.

Tentang Astragraphia Document Solution

Astragraphia mengawali bisnis sebagai penyedia layanan peralatan perkantoran. Cikal bakal Astragraphia berawal dari Divisi Xerox di PT Astra International pada tahun 1971, kemudian dilakukan pemisahan pada tahun 1975 menjadi badan hukum sendiri bernama PT Astra Graphia Tbk, terdaftar sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan dan penyedia layanan peralatan perkantoran. Selanjutnya, pada tanggal 22 April 1976 Astragraphia ditunjuk sebagai distributor eksklusif oleh Fuji Xerox Co. Ltd. Jepang untuk memasarkan dan memberikan layanan purna jual produk Fuji Xerox di seluruh Indonesia.

Solusi Dokumen memiliki empat pilar portofolio utama. Pertama, Enterprise Document Solution (EDS) yang fokus memasarkan perangkat multifungsi digital seperti print, scan, copy dan fax baik hitam-putih maupun berwarna untuk korporasi. Kedua, Graphic Communnication Services (GCS) yaitu portofolio bisnis Astragraphia yang menjawab kebutuhan pasar untuk pencetakan dokumen dengan skala produksi atau graphic art. Ketiga, Printer Channel Business (PCB) yang memberikan solusi berbasis printer untuk personal dan tingkat departemen dalam perusahaan, mengusung portfolio Office Printing System dari Fuji Xerox, Line Matrix Printer Printronix, PC/Notebook, Color Scanner, LCD Projector, IT Peripherals lainnya dan Office Supplies. Keempat, portofolio Smart Work Innovation -SWI, yang memberikan solusi menyeluruh pengolahan dokumen end to end pelanggan dengan mengintegrasikan semua portofolio bisnis dokumen Astragraphia.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Fitri Yuliani Marketing Communications Dept. Head PT Astra Graphia Tbk Jalan Kramat Raya No. 43, Telp: (021) 390 9190 ext 1660, Email: fitri.yuliani@astragraphia.co.id, www.DocumentSolution.com. Atau ke Lucia Retno Astrini Corporate Communications Services PT Astra Graphia Tbk Jalan Kramat Raya No. 43, Telp: (021) 390 9190 ext 1098, Email: lucia.retno@astragraphia.co.id, www.astragraphia.co.id. (Ayu C/Antok Wesman-Impessa.id)