Event

Indonesia Perlu Insinyur Lebih Banyak Untuk Pembangunan Di Segala Bidang

Indonesia Perlu Insinyur Lebih Banyak Untuk Pembangunan Di Segala Bidang

Indonesia Perlu Insinyur Lebih Banyak Untuk Pembangunan Di Segala Bidang

Impessa.id, Yogyakarta : Indonesia masih kekurangan tenaga Insinyur, untuk itu Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberi mandat kepada 40 Perguruan Tinggi untuk membuka Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI). Guna mendukung pembangunan Indonesia di berbagai bidang dan mengacu pada Undang-undang Insinyur No. 11 tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2019, pemerintah menargetkan ke-40 PT tersebut mampu menghasilkan 4000 Insinyur setiap tahunnya.

Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia, Ir. Faizal Safa, M.Sc., IPU, ASEAN Eng menjelaskan bahwa profesi insinyur memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas suatu peradaban. “Keinsinyuran sejatinya adalah tindakan aktif untuk mengubah, merekayasa alam, sesuai kebutuhan manusia. Insinyur adalah ekspresi paling jelas dari kekuatan akal budi, semangat untuk memecahkan masalah yang hadir dalam berbagai bentuk,” ujarnya jelang Pengambilan Sumpah Profesi Insinyur PSPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (24/8) di Gedung Pascasarjana Kampus Terpadu UMY.

Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau yang terbentang di garis khatulistiwa. Oleh karena itu, insinyur di Indonesia memiliki tantangan lebih besar dari insinyur di berbagai negara lain. Melalui jalan, jembatan, jalur kereta api, bandar udara dan pelabuhan, insinyur mampu menghubungkan ribuan pulau dan menyatukan Nusantara.

“Kita bersyukur dalam perkembangan baru tersebut bukan hanya Amerika dan Eropa yang bergerak maju. Bahkan bisa dikatakan salah satu pusat terpenting dari dinamisme pertumbuhan dunia dalam beberapa dekade terakhir justru terjadi di Asia,” imbuh Faisal.

Ia juga berharap kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk tetap konsisten menghasilkan akademisi yang berkualitas unggul. “Pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab untuk terus menghasilkan insinyur-insinyur muda. Kemudian, PII membuka pintu lebar bagi siapa pun untuk memberikan yang terbaik dalam membuka gerbang baru Indonesia menjadi negara yang benar-benar terpandang,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMY Dr. Ir Gunawan Budiyanto, M.P memiliki keyakinan bahwa Program Profesi Insinyur akan berkembang dengan masif. “Saya punya keyakinan bahwa program ini perkembangannya akan cepat sekali. Artinya publik yang memerlukan kompetensi keinsinyuran semakin luas,” ujarnya.

Rektor Gunawan juga menambahkan bahwa orang yang bergerak di bidang kegawatdaruratan membutuhkan bantuan dari insinyur dalam menanggulangi daerah jika terkena bencana. “Kajian-kajian keinsinyuran untuk memperkuat teman-teman yang ada di bidang tanggap bencana betul-betul menjadi konsen bagi program profesi insinyur,” tutupnya.

Pada prosesi Pengambilan Sumpah Insinyur tersebut, diumumkan pula empat lulusan terbaik, diantaranya adalah Dr. Ir Gunawan Budiyanto, M.P, Dr. Ir. Sukamta, MT.,IPM., Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng.,Ph.D., PE dan Dr. Ir. Sudarja, M.T. (Ak/Antok Wesman)