Ngopi Merdeka Di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta, Sabtu, 27 Juli 2019
Impessa.id, Yogyakarta : Konsistensi untuk selalu mempromosikan museum, dilakukan oleh Klinik Kopi dan Cornelia & Co. Dalam event Ngopi Di Museum –NDM, secara periodik setiap empat bulan sekali dan kali ini memasuki edisi ke-5 berlangsung di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama jalan Jenderal Sudirman Nomor 75 Kota Yogyakarta, pada Sabtu (27/07/19).
Pengunjung selain diajak untuk menikmati Minum Kopi sambil mengenali sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia sejak awal perjuangan mempertahankan kemerdekaan NKRI, dalam tampilan modern didukung kemajuan IT.
Aktivitas NDM kali ini unik, pasalnya sebelum masuk ke area museum, pengunjung disodori TTS – Teka Teki Silang berkaitan dengan Kopi dan Museum. Pemenang TTS berhak mendapatkan hadiah spesial dari panitia. Pihak panitia juga menyiapkan spot-spot selfi di beberapa area Museum Pusat TNI AD tersebut yang kini dilengkapi dengan Augmented Reality –AR. Photobooth juga dilengkapi dengan properti foto yang dapat digunakan oleh pengunjung.
Didalam museum, pengunjung telah diarahkan untuk mengikuti jalur memasuki lorong-lorong sambil menikmati panorama diorama beragam maket-maket perjuangan bangsa Indonesia nan heroik melawan penjajah. Keluar dari ruang dalam museum, pengunjung dipersilahkan masuk ke dalam Bunker, ruang persembunyian dibawah tanah yang tertata rapi, bersih dan terang-benderang, berisi bangku panjang dan terpampang dikedua sisi dindingnya, foto-foto di era perjuangan kemerdekaan NKRI.
NDM Volume 5 mengusung tema “Ngopi Merdeka” digelar mulai pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore, melibatkan 15 warung kopi yang menjajakan olahan minuman kopi aseli Indonesia, masing-masing, Lestari Roasters, Space Roastery, Kupiku Coffee, Pier Coffee, Nggone Mbahmu, Suji, No 8 Coffee, Cornel Coffee, Pitutur Kopi, Studio Kopi, Toffin, Epic, Putrama Packaging, Gayo Ngopi, dan Klinik Kopi.
Pepeng, dari Klinik Kopi ketika ditemui Impessa.id menuturkan, “Publik Indonesia masih sangat rendah prosentase, sangat sedikit jumlahnya, dalam hal mengkonsumsi minum kopi, padahal Kita adalah produsen kopi terbesar. Ironis memang! Melalui NDM, kami juga mendidik masyarakat untuk menghargai petani kopi dengan membayar setiap seduhan kopi yang diminumnya, jangan maunya gratis melulu, nah! di NDM inilah tempat untuk itu,” tuturnya.
Ayu Cornelia Sigit dari Cornelia & Co didampingi Indra menambahkan, pilihan tema “Ngopi Merdeka” di acara NDM ke-5. “Jelang perayaan kemerdekaan NKRI, lokasi di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama yang berlokasi di pusat kota, sangat strategis, dengan lahan parkir sangat luas, pas banget, ada rasa menggugah semangat juang bangsa di kalangan anak-anak muda melalui tinjauan ke dalam museum, meneruskan jargon di era Bung Karno, Jasmerah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah,” ungkapnya.
Kapten Yanti Murdiani selaku Kepala Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama ketika dikonfirmasi Impessa.id mengaku senang dihelatnya NDM ke-5 di museum yang dipimpinnya. “Jujur, saya sangat terbantu dengan digelarnya Ngopi Di Museum disini, terutama dalam mempromosikannya ke kalangan anak-anak muda, para generasi millenial, apalagi museum ini baru saja selesai direnovasi dan dibuka kembali pada Desember 2018, dengan tampilan modern berbasis IT, sesuai perkembanngan jaman,” jelasnya.
Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama dengan jam buka setiap hari Senin hingga Minggu, mulai pukul 8 pagi sampai jam 3 sore, masuk secara gratis, namun tutup manakala Hari Besar, memiliki ribuan koleksi, terpajang mulai dari halaman museum berupa beberapa jenis Meriam, Kendaraan Angkut Amphibi dan Tank Tempur, kemudian di lobby, Ruang Koleksi Panglima Besar Jenderal Sudirman serta Ruang Koleksi Letnan Jenderal Urip Sumoharjo.
Yang menarik yakni adanya Area Multimedia Interaktif Book Video Mapping Delapan Palagan yang menjelaskan peristiwa delapan Palagan dalam bentuk buku disinergikan dengan teknologi Video Mapping dan untuk operasionalnya dikendalikan oleh sensor, meliputi Interaktif Book Awal Terbentuknya TNI dan peristiwa bersejarah Delapan Palagan, masing-masing, Palagan Semarang, Palagan Surabaya, Palagan Ambarawa, Palagan Bandung, Palagan Medan, Palagan Bali, Palagan Palembang dan Palagan Makasar. Juga terdapat Ruang Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Area Markas Pejuang. (Antok Wesman-Impessa.id)