Event

Peringatan 213 Tahun Kadipaten Pura Pakualaman Yogyakarta, Dirayakan Selama Tiga Bulan

Peringatan 213 Tahun Kadipaten Pura Pakualaman Yogyakarta, Dirayakan Selama Tiga Bulan

Peringatan 213 Tahun Kadipaten Pura Pakualaman Dirayakan Selama Tiga Bulan

Impessa.id, Yogyakarta : Sederet agenda seni-budaya mewarnai peringatan ke-213 tahun berdirinya Kadipaten Pakualaman Yogyakarta, termasuk serangkaian kompetisi dan perlombaan terbuka untuk publik, yang berlangsung sejak 20 Januari hingga 3 Maret 2019.

Ketua Umum Pengetan Hadeging Praja Dalem Kadipaten Pakualaman Ke-213 Tahun Jawa, KPH Kusumoparastho menuturkan perlombaan yang digelar yaitu, Penulisan Artikel Ilmiah Tingkat Nasional, Grand Prix Lukis Pelajar Paku Alam Cup I Tingkat Nasional, Lomba Mewarnai Motif Batik Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta, Lomba Literasi Aksara Jawa Tingkat DIY-Jateng, Lomba Tari Klasik Gagrak Pakualaman Tingkat DIY, Sayembara Macapat Paku Alam Cup VII Tingkat Nasional, Lomba Dolanan Anak, dan Sayembara Jemparingan Mataram Paku Alam Cup III Tingkat Nasional.

“Perlombaan tersebut dilakukan di Kompleks Kadipaten Pakualaman Yogyakarta, selain itu, juga dihelat Bakti Sosial Donor Darah untuk umum, dan Peluncuran Buku tentang Paku Alam V,” tutur KPH Kusumoparastho.

Dalam pada itu Ketua Lomba dan Bakti Sosial, Mas Ngabehi Citropanambang, yang akrab disapa Mas Bagus, menambahkan, “Pengetan Hadeging Kadipaten Pakualaman didasarkan pada saat Pangeran Notokusumo diangkat menjadi Pangeran Merdiko dan bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam Ke-3, pada Senin Pon tanggal 11 Jumadil Akhir Tahun Alip 1739 (Kalender Jawa) bertepatan dengan 22 Juni 1812 Masehi.”

Dikatakan, Haderging Kadipaten Pakualaman ke-213 diselenggarakan dan direformulasikan dalam upaya menjalankan amanat Undang Undang Nomor 13 Tahun 2012, sebagai bentuk peran dan tanggungjawab Kasultanan dan Kadipaten, dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta yang merupakan warisan bangsa.

“Serangkaian perlombaan yang kental dengan nuansa khas Yogyakarta, khususnya Pakualaman, dipilih sebagai wujud pelestarian, dan terutama sebagai upaya untuk mengenalkan warisan budaya tersebut kepada generasi penerus, sejalan dengan visi Pakualam X, melanjutkan kewajiban leluhur Mataram sebagai pengemban kebudayaan,” pungkas Citropanambang.

Untuk Lomba Penulisan Artikel Tingkat Nasional, khusus untuk mahasiswa S-1 dan S-2, yang ditutup pada 20 Februari 2019, mengusung tema “Menapak Jejak Budaya Tradisi Untuk Membangun Masa Depan Yang Gemilang” dengan sub-tema, Nilai-Nilai Moral Dalam Teks-Teks Tradisi Tulis dan Lisan, Kontribusi Nilai-Nilai Kepemimpinan Nusantara Bagi Kepemimpinan Nasional, Makna Prosesi Sdat Nusantara Bagi Kesatuan Masyarakat Dan Bangsa, Potensi Makanan Tradisional Bagi Pengembangan Wisata Boga, serta Peran Bahasa Daerah Bagi Pembentukan Karakter Bangsa.

Pengumuman enam pemenang terbaik berlangsung pada Resepsi Puncak Peringatan, Sabtu, 9 Maret 2019, di Bangsal Sewatama Pura Pakualaman Yogyakarta. Adapun untuk Lomba Pacuan Kuda berskala Internasional Paku Alam Cup VII berlangsung di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung Bantul, pada Juni 2019. (Tok)