Feature

Taman Paseban Kota Bantul Diperindah Dengan Karya Instalasi Payung Teduh dan Mural

Taman Paseban Kota Bantul Diperindah Dengan Karya Instalasi Payung Teduh dan Mural

Taman Paseban Kota Bantul Diperindah Dengan Karya Instalasi Payung Teduh dan Mural

Impessa.id, Yogyakarta : Kota Bantul yang dikenal sebagai Kota Kreatif sejak dua tahun lalu memiliki Taman Paseban, Ruang Publik yang sering dimanfaatkan oleh warga sebagai arena beraktivitas, diantaranya untuk mengasuh anak, bermain Skateboard, juga membaca karena tersedia layanan Pustaka Keliling yang nge-pos disitu.

Untuk lebih mewarnai Taman Paseban Kota Bantul yang ramah anak tersebut, Muthiah Zahra yang akrab disapa Moza duet bareng Rama Jatu Setiaji, memajang karya kreatif mereka berdua berupa Seni Instalasi Lima Payung Teduh masing-masing setinggi 4,5 hingga 5 meter, dipenuhi total seribu pot putih, berisi tanaman bunga tropis, dipucuknya terdapat penyiram air terkendali, dan karya itu bernama INGSUN, beserta Mural berukuran 12 X 2,4 meter karya Komunitas Mural Dinding Rupa Surabaya.

Sebagai Landmark baru Taman Paseban yang serah-terimanya berlangsung Minggu, 23 Desember 2018, dari pihak ProjectPassion INGSUN kePemerintah Daerah Bantul yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Riantono, disaksikan pihak Dinas Lingkungan Hidup Bantul, DPU PKP dan Bidang Cipta Karya Bantul, karya bernilai ratusan juta rupiah itu kini sepenuhnya dikelola Pemda setempat.

Karya seni instalasi INGSUN adalah pemenang kompetisi PassionVille bertajuk “The Most Remarkable #ProjectPassion”, yang dihelat rutin setiap tahun oleh PassionVille sejak 2013, dan sepenuhnya didukung oleh Wismilak Foundation. Edrick Chandra selaku penggerak #ProjectPassion yang hadir dalam acara itu menegaskan bahwa PassionVille sebagai wadah kreativitas anak-anak muda Indonesia berprestasi, memang digelar untuk memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan.

PassionVille merupakan program yang diinisiasi oleh PT Wismilak Inti Makmur Tbk, dalam bentuk activities, series, kompetisi, performance, exhibition and mentoring, mengenai Passion, dengan mengajak publik menjadi sosok yang konsisten mengasah bakat yang dimiliki sesuai dengan passion masing-masing, untuk kemudian berkarya melalui passion yang ditekuninya itu.

Rama Jatu Setiaji selaku Project Manager menuturkan makna karya seni instalasi lima Payung Teduh berujud bunga raksasa berwarna putih bernama INGSUN tersebut. “Kami namakan Ingsun yang berarti Saya, agar menjadi refleksi bagi yang melihat dimana manusia seharusnya menjadi peneduh dan penerang bagi sekitar,” ujarnya. Sementara Moza selaku Chief Executive Officer menambahkan,"Bentuk bunga karena terkait dengan filosofi Kabupaten Bantul yakni Pohon Kelapa yang melengkung dengan makna rendah hati," tutur Moza.

Untuk menindaklanjuti kegiatan setelah peresmian Karya Instalasi itu, Moza dan Rama mengundang komunitas anak muda di Bantul yang hadir untuk melakukan kolaborasi, membentuk paguyuban Jogja Installation Art Project (JIAP), secara bersama-sama merespon permasalahan yang ada disekitar. Komunitas yang terlibat yakni, Komunitas Rakawi, Forum Literasi Bantul, Forum Anak Bantul, Pena Kartika, Nada Bicara, Jogjakarta Bersahabat, Perpus Jalanan Bantul, Karang Taruna Kurahan, Skateboarding Bantul dan Positive Zone. (Tok)