Impessa.id, Yogyakarta: Kelola Art Festival merupakan festival tahunan yang dinaungi oleh Jurusan Tata Kelola Seni Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Kelola Art Fest telah dilaksanakan sejak tahun 2016 dengan mengangkat tema yang berbeda setiap tahunnya. Tahun ini Kelola Art Fest hadir untuk pertama kalinya bertaraf internasional dengan tajuk “Biduk” yang membawakan tema besar seputar konsumerisme.

‘Biduk’ merupakan penggalan peribahasa “Ada Biduk Serempu Pula". Peribahasa yang substansialnya mewartakan “tidak pernah merasa puas, selalu menginginkan yang lain”. Tajuk ini juga merupakan respon kekhawatiran kami terhadap realitas fenomena konsumerisme yang nyata namun samar, kami berharap festival ini dapat menyebarkan kesadaran kepada audiens dalam menghadapi fenomena konsumerisme. Juga membuka ruang diskusi dan rekreasi selebar-lebarnya untuk para pengunjung, seniman, dan semua disiplin yang terlibat dalam festival ini.

Keinginan dan kepuasan merupakan kausalitas yang tidak ada habisnya semasa hidup. Hakikatnya dalam hidup, keinginan yang dipenuhi akan berganda dengan keinginan lain yang tentu lebih dari keinginan yang sudah dicapai sebelumnya–manusiawi.

Sialnya, sifat alamiah manusia tersebut semakin ganas, terdorong arus globalisasi yang bersifat struktural dan bergerak secara samar dengan menggiring masyarakat untuk menggila terhadap pemenuhan-pemenuhan keinginan dalam konteks konsumsi.

Konsumsi dalam masyarakat postmodern tidak lagi sebagai pemenuhan biologis, melainkan simbolik. Hal ini memantik kegilaan perilaku konsumtif (konsumerisme) yang sering kita temui di sekitar kita.

Pembukaan International Kelola Art Festival #7: Biduk pada Jumat, 18 November 2022 pukul 09.00 - 11.00 WIB, oleh Suwarno Wisetrotomo (Kritikus Seni & Kurator Galeri Nasional Indonesia). Dimeriahkan dengan penampilan oleh: HMJ Tari ISI Yogyakarta dan FJ Kunting, terbuka untuk umum tanpa reservasi. (Shafa-Nadia/Mikke/Antok Wesman-Impessa.id)