Feature

Es Kelapa Muda Paidin, Penghilang Dahaga Dikala Terik Menyengat

Es Kelapa Muda Paidin, Penghilang Dahaga Dikala Terik Menyengat

Es Kelapa Muda Paidin, Penghilang Dahaga Dikala Terik Menyengat

Impessa.id, Yogyakarta : Saat mentari di siang hari menyengat, solusinya mampir ditepian jalan nongkrong di salah satu penjual Es Degan, Es Kelapa Muda, dan Paidin (20 tahun), salah seorang penjual Es Degan yang mangkal di kawasan Padokan–Madukismo, Bantul, dengan Payung Besar peneduh serta kerindangan Pohon Waru, menarik siapapun untuk mampir, menghilangkan penat dari hawa panas yang terserap dibadan, sambil menghirup segarnya Air Kelapa Muda langsung dari Tempurungnya, cukup sembilan ribu rupiah untuk original, sedangkan dengan es dan Sirup Gula Merah, harganya 10-ribu rupiah per-butir kelapa.

Paidin yang lulus Sekolah Dasar, berasal dari Desa Gebang, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Purworejo, sejak 2012 hingga kini, secara bergantian dengan empat teman sebayanya, berjualan Es Kelapa Muda di deretan pedagang beragam kuliner di jalan Bibis Raya kawasan Padokan-Madukismo mulai jam 9 pagi hingga jam 3 sore, dengan mengantongi surat ijin dari Pemerintah Desa setempat. “Kami mendatangkan buah kelapa muda ini dari Kulon Progo, dengan rata-rata laku terjual 50 hingga 70 butir setiap harinya,” ungkap Paidin ketika dikonfirmasi Impessa.id.

Pilihan menjadi wiraswasta, kepada Impessa.id, Paidin mengakui dikarenakan setiap hari, dirinya bisa memperoleh penghasilan sendiri. “Dengan berjualan ini, saya setiap hari bisa memperoleh penghasilan, banyak-sedikit itu tergantung cuaca, kalau cuacanya panas dagangan kami laris, kalau pas hujan ya, agak sepi gitu, saya lebih senang memperoleh penghasilan setiap hari, bisa nabung setiap hari, dibandingkan jika saya harus menunggu satu bulan lamanya, untuk memperoleh uang penghasilan,” tutur Paidin lugu, yang lebih suka mandiri daripada menjadi buruh atau karyawan perusahaan.

Melalui Impessa.id, Paidin, pemuda mandiri tersebut berharap adanya uluran tangan berupa bantuan tenda “Deklit” yang bisa dilipat, untuk berlindung tatkala panas menyengat, maupun jika hujan turun mengguyur, karena yang ada saat ini sebuah Payung Besar untuk melindungi meja dagangan berisikan toples-toples berisi Air Degan, Sirup Gula Merah, dan Sirup Gula Kelapa, serta kerindangan Pohon Waru, menaungi meja-dan beberapa kursi plastik untuk pembeli yang minum ditempat. (Antok Wesman)