Ekonomi-Bisnis

Cokelat Monggo Di Usianya Ke-14, Tetap Konsisten Dengan Misi Environment Sustainability

Cokelat Monggo Di Usianya Ke-14, Tetap Konsisten Dengan Misi Environment Sustainability

Steffen Hitscher, Marketing Manager Cokelat Monggo Yogyakarta, Dalam HUT ke-14, Sabtu, 27 April 2019, Tetap Konsisten Dengan Misi Environment Sustainability.

Impessa.id, Yogyakarta : Steffen Hitscher, Marketing Manager Cokelat Monggo kepada Impessa.id menuturkan bahwa dirinya semakin mantap meniti karir bergabung dengan produsen cokelat yang ada di Kotagede Yogyakarta, sejak terlibat aktif didalam proses produksi lebih dari 200 varian permen Cokelat yang telah popular menjadi oleh-oleh khas Jogja bagi wisatawan, dibawah payung PT Anugerah Mulia Santosa (AMS) dengan alamat kantor di Jalan Dalem, Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta.

Bagi Steffen, yang pernah kuliah di Jogja dan fasih berbahasa Indonesia, tampaknya mulai mengenali kebiasaan masyarakat Jogja, seperti yang terlihat saat pertama jumpa, yakni murah senyum, mungkin perlu proses panjang untuk melakukannya mengingat kebiasaan orang Jerman pada umumnya nampak raut wajahnya selalu serius, begitu seriusnya dalam menjalani hidup, sehingga tersenyumpun agak mahal. Hal itu terbetik dari pengakuannya sendiri, kalau ingin mudah senyum, kembalilah ke Jogja, demikian saran dari teman-temannya. Alhasil pengabdiannya di Cokelat Monggo Kotagede sejak tiga tahun lalu, membuatnya semakin cinta Jogja, semakin cinta Indonesia karena misi Cokelat Monggo menjadi gerakan Environment Sustainability sesuai dengan hati nuraninya.

“Cokelat Monggo terus berkembang, sehingga memerlukan ruang yang lebih luas, namun berhubung lahan di Kotagede terbatas, saya mengusulkan adanya Museum dan Pabrik Cokelat Monggo, sehingga perluasan area dipilih di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, dilengkapi dengan workshop mampu menampung rombongan wisatawan dalam jumlah besar, seperti adanya kunjungan wisata pelajar dari luar Jogja dan rombongan wisatawan mancanegara dengan bus besar,” tuturnya.

Ditambahkan, adanya kunjungan tamu dalam jumlah besar itu menuntut kami untuk melengkapi sejarah proses pembuatan cokelat secara terperinci, dimulai dari asal mula tanaman cokelat hingga pengolahan biji coklat dan berbagai persyaratan agar biji cokelat itu betul-betul berkualitas prima.

“Owner Chocolate Monggo yang orang Belgia itu sangat cinta Jogja, dia paham betul kualitas cokelat terbaik, di Indonesia dia menemui banyak daerah yang menghasilkan biji cokelat berkualitas prima, dia harus mengolahnya menjadi cokelat yang enak, alhasil PRALIN by Chocolate Monggo menjawab hasrat para pecinta coklat yang hadir sebagai sebuah café dengan konsep Belgia, menyajikan berbagai minuman cokelat, berada di Hartono Mall Yogyakarta dan di The Darmawangsa Square Jakarta Selatan,” jelas Steffen.

Dalam merayakan 14 tahun keberadaan Cokelat Monggo, pihak manajemen menggelar gathering bersama relasi dan masyarakat termasuk anak-anak panti asuhan, bertajuk “Lebih Asyik Tanpa Plastik, 14 Tahun Cokelat Monggo Peduli Lingkungan” berlangsung Sabtu, 27 April 2019 di Showroom dan Kantor Pusat Kotagede.

Lebih Asyik Tanpa Plastik, kampanye mendukung gerakan anti-penggunaan kemasan plastik, mengingat buruknya dampak limbah plastik bagi lingkungan, terutama bagi keberlangsungan hidup biota laut, karena sampah plastik yang dibuang di sungai-sungai terus mengalir masuk ke laut. Cokelat Monggo telah membuktikan sejak awal, kemasan produk menggunakan bahan ramah lingkungan, sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada warga masyarakat disekitar perusahaan berada.

“Chocolate Monggo semakin menggalakkan aksi mengurangi penggunaan plastik, untuk kemasan produk 40 gram dan 80 gram, kami menggunakan aluminium foil dan kertas ramah lingkungan yang mudah didaur ulang. Kemudian disetiap pembelanjaan di Showroom resmi kami, semua dikemas dengan paper bag,” ujar Steffen Hitscher. 

Beberapa acara dalam memeriahkan HUT ke-14 Chocolate Monggo, selain Aksi Go Green Menolak Kemasan Plastik tersebut, juga dihelat solidaritas amal memberi santunan kepada anak-anak Panti Asuhan, dan Amazing Race mengambil rute dari Kotagede menuju Pasar Giwangan, dengan menitikberatkan pada penanaman pohon Kakao (Theobroma Cacao) di kawasan Kotagede, serta memunguti sampah plastik disepanjang jalur Amazing Race yang dilalui.

“Kami membuka kesempatan masyarakat untuk mencoba membuat cokelat sendiri di Showroom, dipandu ahli kami, dan membawa hasilnya untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh, semua itu secara cuma-cuma,” imbuh Steffen. 

Chocolate Monggo menghadirkan cokelat berkualitas premium sejak tahun 2005 menggunakan biji cokelat berkualitas tinggi aseli Indonesia dengan olahan tangan terampil ahli cokelat dari Belgia, menggunakan teknik tradisional. Kini Chocolate Monggo memiliki tujuh unit Showroom di Yogyakarta masing-masing berada di Kotagede, Tirtodipuran, Bandara Adi Sucipto Terminal Keberangkatan A dan B, kemudian di Bangunjiwo, dan PRALIN by Chocolate Monggo di Hartono Mall. (Antok Wesman)