Peringatan 70 Tahun Serangan Umum 1 Maret Dimeriahkan Dengan Teatrikal Kolosal
Impessa.id, Yogyakarta : Peringatan Ke-70, peristiwa bersejarah “Serangan Umum 1 Maret 1949” ditandai dengan serangkaian kegiatan sejak 27 Februari hingga 3 Maret 2019, dalam tema “Dari Yogyakarta Republik Indonesia Berdaulat”.
Peristiwa Perang Gerilya yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia bersatu-padu dengan rakyat, dan sepenuhnya didukung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono Ke-9, dan berhasil menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam tersebut, telah menggemparkan masyarakat internasional, karena aksi strategis itu bersamaan dengan kehadiran delegasi Perserikatan Bangsa Bangsa berikut wartawan dunia yang ingin membuktikan pernyataan Belanda bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada lagi, bahwa TNI sudah tidak ada, setelah Agresi Tentara Belanda di Yogyakarta, sebagai Ibukota Republik Indonesia pada waktu itu.
Alhasil, ibarat tertampar muka sendiri Tentara Belanda terpaksa harus angkat kaki dari Bumi Pertiwi. Peristiwa heroik yang dikenal dengan sebutan “Jogja Kembali” berimplikasi pada penegakan kembali kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa Sastra dan Permuseuman, Rully Andriadi, didampingi Kepala Seksi Sejarah, I Gede Adi Atmaja, Ketua Paguyuban Wehrkreis III S. Sudjono dan Yeldi Ramadhan dari Komunitas Djogjakarta 1945, kepada wartawan menuturkan tujuan digelarnya peringatan tersebut.
“Ada empat tujuan utama yaitu, meneladani semangat cinta Tanah Air dan perjuangan para pahlawan, kemudian terwujudnya aktualisasi diri dari para pecinta sejarah, selanjutnya terwujudnya transfer pengalaman dan semangat kejuangan serta penyampaian keteladanan kepada generasi penerus, dan untuk mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota Perjuangan,” ungkap Rully Andriadi.
Kegiatan diawali pada Rabu pagi (27/02/19) dengan bersih-bersih Tetenger Ngejaman Kraton Yogyakarta, sebagai tempat bertemunya Sultan HB 9 dengan Letkol Soeharto. Pada Kamis malam (28/02/19) betempat di Plaza Monumen Serangan Umum Kilometer Nol Kota Yogyakarta, digelar Malam Tirakatan diwarnai dengan pentas Wayang Kulit dan pemutaran film berjudul “After 70 Year”.
Pameran Alutsista berlangsung selama tiga hari, tanggal 1 hingga 3 Maret 2019 di depan Museum Benteng Vredeburg. Pada waktu yang bersamaan selama dua hari yakni tanggal 1-2 Maret 2019, berlangsung Jambore Kesejarahan, bertempat di Hotel De Senopati.
Puncak kegiatan pada Minggu pagi, 3 Maret 2019, berupa Defile, Parade dan Pawai Kebangsaan melibatkan tiga ribu orang, pukul 8 pagi, bergerak mulai dari Gedung DPRD menuju Titik Nol Kilometer. Di KM Nol, Komunitas Djogjakarta 1945 berkolaborasi dengan Kodim 0734 Kota Yogyakarta, akan tampil menyajikan Sosiodrama, Teatrikal Serangan Umum 1 Maret 1949. (Tok)