Event

Penerima Beasiswa LPDP Gelar Acara Berdaya Bersama dengan Komunitas Difabel

Penerima Beasiswa LPDP Gelar Acara Berdaya Bersama dengan Komunitas Difabel

Penerima Beasiswa LPDP Gelar Acara Berdaya Bersama dengan Komunitas Difabel

Impessa.id, Jakarta : Sebanyak 107 penerima Beasiswa LPDP – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Angkatan 138, menginisiasi kegiatan peduli difabel Indonesia dengan memberikan kesetaraan kesempatan bekerja dan studi lanjut.

Kegiatan yang dikemas dalam talk show, mini job and edu fair, dan coaching clinic.berlangsung Sabtu (23/02/19) di Plaza Inzan Berprestasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), DKI Jakarta, menghadirkan beragam pembicara dan dihadiri 105 difabel baik Difabel Rungu, Difabel Netra dan Difabel Daksa.

“Dunia selalu memandang penyandang disabilitas sebagai insan yang bertabur kekurangan. Tantangan dan cibiran senantiasa melayang, sehingga daya juang harus dikobarkan” ujar Nicky C. Pratiwi, General Manager Thisable. Kemudian, Kartunet, Program Inklusif yang dikembangkan oleh Dimas Muharam (Difabel Netra) menunjukkan bahwa semua hal perlu dicoba, semua keterbatasan harus dihadapi dengan perjuangan, karena rezeki setiap orang tidak akan lari dari genggamannya.

Tolhas Damanik dari Yayasan Wahana Inklusif Indonesia menambahkan rasa semangat dalam sesi talk show bahwa “Dunia tidak akan pernah terbatas, dinamika dan perputarannya harus dihadapi dengan fleksibilitas”. “Formasi lamaran pekerjaan saat ini cukup luas bagi difabel” ujar Tri Wasono Sunu, Direktur Human Capital Alfamart.

“Data dari Badan Kepegawaian Negara menunjukkan bahwa 2.250 difabel berhasil mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2018” tambah Mohammad Ridwan dari BKN, dan pihak BKN memaparkan pemerintah memberikan kesempatan bagi difabel untuk berkarya sebagai Aparatur Sipil Negara, pada setiap formasi tahunan, dengan angka minimal 2% dari total formasi yang dibuka.

Co-founder Kopituli, Putri Santoso menambahkan, bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk menjadi pengusaha yang produktif dan inovatif. Kesempatan memperoleh pendidikan lanjut pun terbuka lebar bagi difabel. Mira Sambada, selaku Chief of Operations IIEF, menambahkan, ada tiga kunci pembekalan, yakni, kepercayaan diri pantang menyerah, refleksi terhadap passion yang diinginkan, serta berusahalah mencari kesempatan dan peluang.

Sesi talkshow yang inspiratif diikuti dengan coaching clinic guna meningkatkan kualitas portofolio dalam bedah Curriculum Vitae, dilanjutkan dengan mock up interview dimana difabel dapat mengkorek informasi terkait menggapai mimpi, langsung dengan perusahaan, pemberi beasiswa, dan instansi pendidikan.

Abrar AG, Difabel Rungu memberikan kesan positif dan bersyukur atas pelaksanaan kegiatan “Berdaya Bersama”. Sedangkan Vina Tias Nurdiantika, Difabel Rungu menyampaikan bahwa acara tersebut menginspirasi penyandang disabilitas untuk berkumpul dan saling menyemangati serta menginspirasi untuk berjuang dan tetap berkarya. Sundari Hasad, Difabel Daksa, menambahkan bahwa “Kegiatan Berdaya Bersama memberikan keterbukaan kesempatan atas informasi terkait kesempatan bekerja maupun menempuh pendidikan yang laik bagi difabel”.

Elda Claudia, selaku penanggung jawab dalam kegiatan memaparkan bahwa rasa syukur sebagai penerima beasiswa ingin disebarluaskan dengan menebar kebermanfaatan bersama teman-teman difabel. “Semoga kegiatan ini dapat dikembangkan lebih jauh menjadi bentuk pengabdian community development untuk menjawab tantangan difabel dalam mengejar kesempatan bekerja dan menempuh pendidikan yang layak,” tuturnya.

Berbagai perusahaan yang hadir diantaranya, Indika Foundation, Alfamart, Thisable, dan Hukumonline memberikan informasi kesempatan bekerja. Sementara Institusi Pendidikan seperti Universitas Indonesia dan Universitas Brawijaya juga melakukan sosialisasi beasiswa dan pendaftaran kuliah. Teruntuk penyandang disabilitas. (Zulfa/Tok)