Event

Pameran Seni Rupa Caraka 2, Tut Wuri Handayani, di Warung Kopi DST Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 9 - 23 Desember 2018

Pameran Seni Rupa Caraka 2, Tut Wuri Handayani, di Warung Kopi DST Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 9 - 23 Desember 2018

Pameran Seni Rupa Caraka Dua, Tut Wuri Handayani, di Warung Kopi DST Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 9 - 23 Desember 2018

Impessa.id, Yogyakarta : Caraka yang diambil dari gagasan Cipta Rasa Karsa mengenai kebudayaan dan pendidikan, Ki Hajar Dewantara, digunakan untuk meringkus banyak dinamika pembelajaran di Sanggar Anak Alam –SALAM, dalam bentuk seni rupa. Setelah upaya yang pertama menampilkankan karya-karya beberapa seniman dari orang tua dan kerabat Salam dan mendapat tanggapan baik dari publik, maka gagasan persandingan antara seni rupa dan pendidikan kembali dihadirkankan dengan cara membuka keterlibatan anak-anak dalam kerja kolaboratif seni.

Kerja kolaboratif dengan anak-anak menjadi tantangan tersendiri bagi seniman, yang sebagian tidak terbiasa bersinggungan dengan dunia pendidikan dan anak-anak. Dunia seniman yang kreatif dan penuh kemungkinan dihadapkan pada dunia anak-anak yang tak kalah kreatif dan penuh kejutan. Maka tercetuslah ide untuk menengok kembali konsep "tut wuri handayani" dari Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan.

Konsep yang bermakna guru sebagai pendidik berada di belakang anak-anak dalam mendorong dan mengarahkan mereka. Konsep itu sejalan dengan proses yang terjadi pada saat kolaborasi. Para seniman yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan seni tertentu memberikan dorongan bagi anak-anak, dan membuka kemungkinan dan pemahaman baru pada anak-anak untuk mengembangkan gagasan mereka sendiri.

Beragam teknik dan medium diperkenalkan pada anak-anak, mulai dari batik, patung, lukis, grafis, menggambar, grafiti, hingga daur ulang. Sebelas perupa yang terlibat dan 36 anak-anak yang antusias berkolaborasi bersama mereka selama dua bulan, menjadi semacam wahana bermain bagi anak-anak dan seniman melalui seni rupa.

Acara ini dibuka pada Minggu, 9 Desember 2018,  pukul 16.00 oleh pelukis dan budayawan Nasirun, dilanjutkan dengan Sarasehan bersama Nasirun dan Toto Raharjo. Agenda Rabu, 12 Desember 2018, berupa Lokakarya Eco Print dan Malam Sastra bersama Rakyat Sastra, BUktu dan Puisi Seketika.

Agenda Sabtu, 15 Desember 2018 berupa, Lokakarya Shibori dan Malam Film menayangkan judu-judul “Ziarah”, “Bunga dan Tembok”, “HUT Jono”,  “Terbakar” dan “Tekad Terakhir”. Agenda Minggu, 23 Desember 2018 berupa Psar Caraka, Pesta Brewer Kopi se-Bantul, Pesta Penutupan, Jubstyle, Petrus Berdua, DJ Avriel, DJ Atrix, Dara Jelita, DhamaCard Journey, Eman Eman Band dan Air Band.

Ke-12 seniman yang memajang karyanya dalam pameran masing-masing, Bima Batu tama, Duvrart Angelo, Heru Suprihantono, M.A Roziq, Mahendra Satria Wibawa (Pampam), Restu Ratnaningtyas, Rudet, Suciati Umanah, Utin Rini, Youlexz Diposentono, Yuli Winarni, dengan Kurator Rain Rosidi.(Ren/Tok)