Ekonomi-Bisnis

Indonesia Terpilih Sebagai Market Focus Country Pada Pameran Buku Internasional London Book Fair, 12-14 Maret 2019.

Indonesia Terpilih Sebagai Market Focus Country Pada Pameran Buku Internasional London Book Fair, 12-14 Maret 2019.

Sosialisasi Di Yogyakarta, Terpilihnya Indonesia Sebagai Market Focus Country Pada Pameran Buku Internasional London Book Fair 2019,

Impessa.id, Yogyakarta: Indonesia telah terpilih sebagai Market Focus Country di London Book Fair 2019, yang berlangsung pada 12-14 Maret 2018 di London, Inggris. Sebagai Market Focus Country, Indonesia menjadi sorotan utama dalam ajang pameran buku internasional London Book Fair –LBF yang dianggap sebagai olimpiade di industrinya, salah satu pameran buku terbesar di dunia, yang dihadiri sekitar 25 ribu pengunjung dari 124 negara.

Market Focus Country adalah sebutan bagi negara yang menjadi tamu kehormatan, atau Guest of Honour. Beberapa negara yang pernah menjadi Market Focus Country di LBF yakni, Korea Selatan (2014), Meksiko (2015), Tema Khusus (2016), Polandia (2017), Negara-negara Baltik Estonia, Latvia dan Lithuania (2018) dan Indonesia (2019).

Sebagai Market Focus Country, Indonesia akan menempati stan seluas 600 meter-persegi yang terbagi dua, lantai 1 seluas 400 meter-persegi dan lantai 2 seluas 200 meter-persegi. Selama tiga hari, Indonesia akan memamerkan 400 buku hasil kurasi dan dimuat didalam empat jenis katalog yaitu Fiksi, Non-Fiksi, Anak, dan Komik.

Stan lantai 1 akan ditempati oleh 20 penerbit buku dan agen Hak Cipta, sedangkan stan lantai 2 akan ditempati 10 perusahaan non-buku (digital, papan permainan) dan kafe Indonesia yang menyuguhkan kopi dan makanan tradisional ringan berhadapan dengan panggung yang akan diisi acara menarik oleh delegasi penulis Indonesia.

Dalam sosialisasi pemilihan Indonesia sebagai Market Focus Country di Yogyakarta yang berlangsung Sabtu, 17 November 2018 di Hotel Ruba Grha dihadiri sejumlah undangan anggota Ikatan Penerbit Indonesia -IKAPI Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Melvi dari pengurus Pusat IKAPI didampingi Nang Antasena dari Komite Buku Nasional menuturkan bahwa penetapan Indonesia sebagai Market Focus Country dalam London Book Fair 2019 bertujuan untuk memperkuat hubungan budaya dan bisnis dengan Inggris di semua tingkatan.

“Bagi Indonesia ini adalah tahun ke-4 mengikuti LBF secara kolektif dari 47 kali penyelenggaraannya, di bawah dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan BEKRAF. Pameran ini merupakan ajang penting untuk mempromosikan buku-buku Indonesia dan menjual Hak terjemahan (Copyrights) penerbitannya ke negara lain,” ungkap Melvi.

LBF adalah juga pusat industri kreatif global untuk penjualan dan distribusi konten, selain untuk cetak, audio, TV, film, dan digital, dan Indonesia hadir dengan tema besar “17.000 islands of Imagination” yang diusung sejak mengikuti LBF tahun 2015.

Dikatakan, tujuan berpartisipasi di pameran buku internasional yaitu, untuk mempromosikan buku-buku dan pengarang Indonesia, menjual Hak Cipta buku-buku dari pengarang Indonesia kepada penerbit internasional, mempromosikan sebanyak mungkin hal-hal baik tentang Indonesia, penulis Indonesia, buku-buku dari Indonesia kepada masyarakat internasional melalui pemberitaan media, meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri buku di dalam negeri untuk menerbitkan buku-buku berkualitas, meningkatkan minat baca, dukungan dan perhatian masyarakat Indonesia kepada buku-buku karya penulis Indonesia.

Data dari IKAPI menunjukkan bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar ke-empat di dunia, yakni 263-juta orang, merupakan negara produsen buku terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan 1.328 penerbit. Beberapa tahun terakhir, terjadi pertumbuhan yang substansial untuk penjualan Hak Cipta atas buku-buku terbitan Indonesia ke wilayah lain dunia, meliputi buku-buku Kuliner hingga buku-buku Anak-Anak, mulai dari buku Cerita Fiksi hingga buku-buku Agama Islam.

LBF 2019 terbagi kedalam beberapa program yaitu Program Budaya, bermitra dengan British Council dilaksanakan selama kurun waktu 12-18 bulan. Acara yang ditujukan untuk professional dan masyarakat Inggris tersebut melibatkan para penulis dalam Festival Sastra Inggris, semisal di acara Times Cheltenham Literary Festival, Hay Festival dan Edinburg Literary Festival.

Kemudian Program Profesional, bermitra dengan Asosiasi Penerbit Inggris, untuk membangun jejaring antar penerbit Indonesia dan Inggris, serta matchmaking berdasarkan genre. Agendanya berupa Seminar bertema tinjauan pasar, market overview, di Inggris dan di Indonesia. Diskusi meja bundar tentang Pengembangan Pembaca, Pelatihan Penerbit dan Hak Cipta, serta Promosi Hibah Terjemahan.

Adapun Program Industri Kreatif LBF 2019, melakukan eksposur di London Book & Screen Week, program terbuka untuk publik berdurasi tujuh hari, yang memberi peluang bagi sektor non-buku untuk menggalakkan acara komunitas kreatif global di seluruh Inggris. (Tok)