Feature

RSKIA Sadewa Yogyakarta Di HUT Ke-20, Tahun 2025, Luncurkan Tujuh Layanan Baru

RSKIA Sadewa Yogyakarta Di HUT Ke-20, Tahun 2025, Luncurkan Tujuh Layanan Baru

Pemotongan Tumpeng penanda HUT Ke-20, RSKIA Sadewa Yogyakarta Tahun 2025

Impessa.id, Yogyakarta: Hari ini, Minggu (9/2/2025), Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak -RSKIA Sadewa Yogyakarta merayakan HUT ke-20, yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan diantaranya, Jalan Sehat dan Senam Sehat bersama warga sekitar, Lomba Merangkak Bayi, Lomba Fun Run Balita Sehat, Penyerahan Penghargaan kepada karyawan dan puncaknya berupa Peluncuran 7 (tujuh) Layanan Baru RSKIA Sadewa Yogyakarta ditandai dengan pemotongan pita oleh dr. Hasto Wardoyo.

Ke-7 Layanan Baru RSKIA Sadewa Yogyakarta, di tahun 2025, adalah;

1. Terapi Stem Cell, pengobatan dengan sel punca untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak atau sakit. Terdiri dari empat terapi masing-masing, Terapi Disfungsi Ereksi, Terapi Penundaan Menopause, Terapi Pencegahan Penyakit Degeneratif, dan Terapi Penyakit Autoimun & Metabolik.

2. Klinik Nutri Care, berupa Konsultasi Laktasi, Konsultasi MPASI, Konsultasi Anak GTM, dan Pijat Tuina atau Nafsu Makan.

3. Women Wellness Center, berupa Paket Skrining Pra-Nikah, Konsultasi Untuk Program Hamil, Konsultasi Hamil, dan Konsultasi Ibu Menyusui. serta Terapi Kebugaran dengan Stem Cell.

4. Klinik Psikolog Anak, berupa Tes Kesiapan Sekolah, Tes IQ, Tes Fungsi Sosial dan Adaptif, Terapi Psikologi, dan Konsultasi Psikologi Anak.

5. Klinik Vaksin Dewasa, berupa Vaksin Influenza, Vaksin Pneumonia, Vaksin Demam Berdarah, Vaksin Meningitis, Vaksin Hepatitis B, dan Sertifikat Vaksin Internasional.

6. Paket Bayi Tabung Terjangkau, mulai tarif 70-an juta rupiah, sudah termasuk stimulasi, cek lab, OPU & ET, dapat terjadi perubahan sesuai dengan terapi tambahan yang diperoleh ayah dan bunda.

7. Launching Deteksi Dini Kanker Leher Rahim.

Dalam sambutannya Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp,OG (K), selaku owner RSKIA Sadewa, menuturkan, banyak pasangan di Jogja yang menemui kesulitan belum bisa mengandung sehingga mengikuti program bayi tabung. “Di Jogja saat ini ada empat titik yang sudah bisa melayani Bayi Tabung, masing-masing di RS Sardjito, RS JIH, RS RSKIA Sadewa dan yang baru di RS PKU Muhammadiyah. Kemampuan program Bayi Tabung masih terbatas tetapi dokter-dokter di Indonesia tetap terus berjuang karena Indonesia tidak mau kalah dengan Singapura,” ujarnya.

“Sementara itu usia lansia di Yogyakarta 16%, dengan mayoritas perempuan, sebagai angka tertinggi di Indonesia, sehingga RSKIA Sadewa siap melayani untuk yang sifatnya kebugaran, melalui wellness center, untuk rawat tua, dengan injeksi Stem Cell bekerjasama dengan perusahaan SCCR (Stem Cell Cancer Research) di Semarang yang telah diakui MUI, NU dan Muhammadiyah, sehingga Stem Cell yang digunakan RSKIA Sadewa dijamin halal,” ungkap dr Hasto Wardoyo. “Sebagai contoh ada pasien wanita usia 42 tahun yang kami beri layanan stem cell dan alhamdulillah berhasil dapat menghasilkan sel telur kembali,” imbuhnya lebih lanjut.

Direktur RSKIA Sadewa, dr Joko Hastaryo MKes menjelaskan bahwa RSKIA Sadewa, lahir pada 7 Februari 2005, ketika itu masih berupa klinik, yang utamanya adalah praktik dokter Hasto Wardoyo di Spesialis ObGin dan dokter Feni di Spesialis Anak. Kemudian bertumbuh dan berkembang akhirnya pada tahun 2008 terbit atau keluar ijin pendirian Rumah Sakit KIA Sadewa.

“RSKIA Sadewa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di wilayah Sleman Timur, sampai saat ini masih mendapatkan kepercayaan yang cukup baik mengingat indikator pelayana rumah sakit yang baik itu adalah kepercayaan,” jelas dr Joko.

Dikatakan, “Kalau diperhatikan, lokasi RSKIA Sadewa berada di jalan perkampungan, bukan di jalan raya yang mudah diakses, namun kepercayaan masyarakat sekitar khususnya di Sleman Timur sangat tinggi, hal itu terbukti dengan kunjungan pasien, rata-rata sertiap harinya 300 pasien, sepanjang tiga shift, sehingga ketiga shift jaga pagi-sore-malam itu hidup terus melayani pasien.”

“Tingginya kepercayaan masyarakat itu juga bisa dilihat dari tingkat persalinan, di RSKIA Sadewa setiap bulannya angka kelahiran rata-rata 300 bayi. Sehingga kalau dalan setahun ada sekitar 3500-an bayi lahir di RSKIA Sadewa. Kalau dirata-rata setiap harinya ada10 bayi lahir di RSKIA Sadewa. Untuk kabupaten Sleman, setiap tahun ada 12-ribu sampai 13-ribu bayi lahir, sehingga kontribusi RSKIA Sadewa sekitar 30% nya. Jika dihitung sejak keberadaan RSKIA Sadewa tahun 2005, sudah tercatat sekitar 60-ribu penduduk Sleman itu lahirnya di RSKIA Sadewa,” ungkap dr Joko.

“Karena begitu tingginya kepercayaan masyarakat terhadap RSKIA Sadewa maka kami tidak segan-segan meningkatkan layanan dari semua aspek, mulai dari SDM, sarana-prasarana, hingga sistem yang dikembangkan disini. Bertambahnya ruang persalinan, termasuk dua ruang persalinan VIP, perluasan ruang tunggu yang semakin krodit karena tingginya kunjungan, dan tersedianya Klinik Ibu, Klinik Anak, serta Ruang Bersalin yang sudah direnovasi sehingga lebih nyaman, lebih sejuk, lebih menghormati para pasien,” imbuhnya lebih lanjut.

Hampir 80 % pasien di RSKIA Sadewa, yang berlokasi di kawasan Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, adalah peserta BPJS -Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Hal itu diungkapkan oleh Dewan Pengawas RSKIA Sadewa Dr HC dr Hasto Wardoyo SpOG (K), kepada Impessa.id.

“Ya hampir 80% pasien kami adalah peserta BPJS, sehingga kami ingin sekali melayani masyarakat tidak mampu tapi dengan sarana yang canggih. Kami punya sarana Laparoskopi, kami bisa melakukan operasi dengan alat-alta canggih untuk orang-orang BPJS. Kemudian kami juga mengerjakan pasien-pasien yang ingin nata, mulai dari yang inseptasi sampai bayi tabung. Saya punya prinsip bahwa disini Yayasan Semar atau PT Semar Bakti Husada Prima ini filosofinya menjadi pelayan yang baik, dan Semar itu sebagai Punokawan yang istilahnya berimu tinggi tapi tetap melayani yang rendah, Kami harus bisa melayani dengan teknologi yang tinggi tapi tetap merakyat. Saya berharap orang-orang msikinpun dapat dikerjakan bayi tabung disini. Selaras dengan filosofi RSKIA Sadewa Yogyakarta yakni, Maju Bersama Yang Tidak Mampu,” ungkap dr Hasto Wardoyo.

Menurutnya, pasien peseta BPJS di RSKIA Sadewa semakin meningkat jumlahnya, dari 10-12 % di tahun 2023, menjadi hampir 20%. Untuk yang Rawat Inap, peserta BPJS tahun 2023 mencapai 60% sedang sisanya 40% adalah pasien umum, dan kini meningkat mencapai 75% pasien Rawat Inap pemakai BPJS.

Angka-angka tersebut selaras dengan komitmen RSKIA Sadewa yakni, "Bersama Orang Yang Tidak Mampu Kita Terus Maju". Ditangani sepenuhnya oleh dokter-dokter spesialis, terdiri dari 14 Dokter Spesialis Obstetri, delapan spesialis anak, Angka yang tinggi untuk rumah sakit se-kelas C.

RSKIA Sadewa juga mengembangkan layanan Tumbuh Kembang Anak dengan dokter-dokter spesialis dan dokter KFR, Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik, serta meluncurkan Rumah Sakit Bebas Nyeri, atau Pain Free Hospital, yang dirintis dengan ERACS, teknologi yang menjamin bahwa pasien yang dilakukan tindakan spontan maupun operatif, minimal sekali nyerinya, sehingga menimbulkan rasa nyaman pada pasien.

RSKIA SADEWA Yogyakarta, selain menjadi promotor pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat, Melalui Sadewa IVF Centre juga memberi peluang dan menjadi Pilihan bagi masyarakat yang bermasalah dengan kesuburan. (feature of Impessa.id by Antok Wesman)