Feature

FEEL ME Karya The Paper Birds Asal Inggris Mengisi JAGONGAN WAGEN Di PSBK, 7-8 Februari 2025

FEEL ME Karya The Paper Birds Asal Inggris Mengisi JAGONGAN WAGEN Di PSBK, 7-8 Februari 2025

FEEL ME Karya The Paper Birds Asal Inggris Mengisi JAGONGAN WAGEN Di PSBK, 7-8 Februari 2025

Impessa.id, Yogyakarta: Kelompok teater asal Inggris, The Paper Birds, menggelar tur internasional untuk karya berjudul FEEL ME, mengisi acara rutin Padepokan Seni Bagong Kussudiardja -PSBK, yakni JAGONGAN WAGEN Edisi Ke-152, pada 7-8 Februari 2025, terbuka untuk publik.

Direktur Eksekutif PSBK, Jeannie Park menuturkan bahwa pihak PSBK merasa terhormat menghadirkan Feel Me secara langsung di Jagongan Wagen yang ikut mewarnai awal tahun 2025.

“Saya yakin lewat pertunjukan Feel me, komunitas-komunitas di Yogyakarta memperoleh pengalaman baru, sekaligus mendapatkan inspirasi sebagai agen perubahan guna membangun dunia yang lebih damai,” ujarnya.

Dalam tatap muka langsung dengan audiens, Jemma McDonnel, selaku co-director The Paper Birds dan Sutradara Feel Me, menyatakan bahwa dirinya merasa sangat istimewa bisa merayakan keberhasilan di ruang fisik secara bersama-sama.

“Kami membangun hubungan dan memperluas jangkauan digital dan virtual selama lockdown, salah satu yang paling bermakna adalah persahabatan dengan PSBK Yogyakarta-Indonesia, Setelah empat tahun hubungan daring, maka kini kami sangat senang bisa bertatap muka langsung, berkarya bersama-sama, bahkan melibatkan kelompok pemuda dan seniman Jogja secara nyata,” ungkap Jemma.

Pementasan Feel Me merupakan sebuah perpaduan antara live performance, film, proyeksi grafis, tari, dan musik. Suatu pertunjukan yang mengeksplorasi beragam sudut pandang, dan menghubungkan kita dengan berbagai kisah di dunia maya.

Kisah-kisah itu tersibak dari sebuah kardus, gubuk-gubuk yang didirikan kemudian dibongkar kembali. Setiap adegan dan lokasi bersifat sementara, seakan-akan seorang pengungsi yang sedang mencari tempat aman untuk berlindung, merasa diterima oleh orang lain, dan menemukan rumah.

Melalui HP penonton, Feel Me ingin mengetahui apa yang membuat penonton berempati terhadap orang lain. Empati disaat melakukan perjalanan melalui aspal yang terjal, melintasi perbatasan, mellaui cuaca yang buruk, birokrasi yang bertele-tele, antrian Panjang dan pertanyaan yang tidak menyenangkan.

Pertunjukan yang disajikan Feel Me cocok untuk usia 13 tahun keatas; Tersedia takarir atau caption terintegrasi; perrtunjukan mengandung efek cahaya yang mencolok, suara keras, dan efek kabut; Tim kerabat kerja menggunakan kamera dalam pertunjukan untuk menyiarkan apa yang terjadi di ruang pertunjukan ke sebuah layar di atas panggung, tetapi tidak direkam ataupunj digunakan diluar pertunjukan; Pertunjukan mengandung adegan gambar, dan pertanyaan interaktif yang berkaitan dengan pengalaman penggusuran, yang mungkin akan membuat sebagian orang merasa tidak nyaman

Pada moment tertentu dalam pertunjukan, seluruh penonton diminta untuk berinteraksi melalui HP, Penonton diminta untuk menjawab pertanyaan terkait dengan gambar-gambar yang telah ditayangkan, dan dimintai jawaban bagaimana perasaan setelah menonton adegan-adegan yang ada. Semua jawaban yang masuk bersifat anonim. Jawaban dari penonton yang berpartisipasi terpampang melalui gambar-gambar grafis berwarna-warni.

Tentang The Paper Birds:

The Paper Birds adalah kelompok teater yang menciptakan karya-karya yang kaya akan kritik sosial melalui metode kolaborasi, improvisasi, dan eksperimen. Didirikan pada tahun 2003 di Leeds oleh Co-Director Jemma McDonnel dan Kylie Perry, the Paper Birds telah diakui sebagai pelopor teater verbartim di Inggris.

Menurut the Paper Birds, seni dapat menginspirasi dan membuat dunia menjadi lebih baik. Mereka hadir untuk menciptakan teater partisipatif dan mendorong perubahan social dengan menyelaraskan dua program yakni artistik dan partisipasi.

Tentang PSBK:

Melanjutkan spirit Bagng Kussudiardja, PSBK menyelaraskan visi-misi sebagai pusat seni berbasis tempat. PSBK berupaya untuk mewujudkan misi Lembaga untuk menjaga kualitas dan aksesibilitas ruang seni untuk pengembangan hubungan seni, seniman, dan masyarakat, dengan kekuatan presentasi, literasi, perekaman dan dokumentasi, serta konseevasi.

Melalui praktik manajemen professional, PSBK meneguhkan posisi sebagai p;usat pengetahuan yang berkontribusi pada ekosistem seni global, menciptakan dampak pada kualitas SDM seni maupun non-seni, dan terus menjaga relevansi seni sebagai kebutuhan hidup. (Feature of Impessa.id by Media PSBK-Antok Wesman)