REBO ROLASAN, Paket Baru 2025 Santap Siang Di PALLADIUM Resto PLATINUM ADISUCIPTO Hotel Yogyakarta
Executive Chef JOHN TIO saat menjelaskan REBO ROLASAN, Paket Baru 2025 Santap Siang Di PALLADIUM Resto PLATINUM ADISUCIPTO Hotel Yogyakarta, Rabu (8/1/2025)
Impessa.id, Yogyakarta: Platinum Adisucipto Hotel dengan bangga mempersembahkan program "New Rebo Rolasan" untuk tahun 2025 hadir dengan inovasi baru yang lebih menggugah selera. Setelah sukses dengan program serupa di tahun-tahun sebelumnya, kini Rebo Rolasan menawarkan lebih banyak pilihan menu, kualitas makanan yang semakin terjamin, serta harga yang sangat terjangkau.
General Manager Platinum Adisucipto Hotel, Dody W. Prahadi, menyampaikan, "Kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi tamu kami. Berdasarkan tingginya minat terhadap masakan Nusantara, kami berinovasi dengan menambah variasi menu tanpa mengurangi kualitas rasa yang sudah menjadi ciri khas kami. Rebo Rolasan 2025 menawarkan pengalaman makan siang yang memuaskan dan mengenyangkan, cocok untuk dinikmati bersama keluarga, teman, maupun kolega."
Dalam kesempatan itu, Executive Chef John Tio disela-sela launching paket REBO ROLASAN 2025 di Platinum Adisucipto Hotel Yogyakarta, Rabu (8/1/2025) kepada Impessa.id dirinya menuturkan, sebagai menu regular di setiap Rebo Rolasan sejak dua tahun berjalan, namun untuk tahun baru 2025, ada tambahan menu spesial yang dihidangkan yakni, hadirnya beberapa stall makanan secara live cooking, sesuai request pelanggan, kemudian aneka desert yang lebih komplet, serta penambahan aneka wedangan.
“Menu pilihan makan siang semakin lengkap, ada menu tambahan berupa Roasted Bebek Peking dan Kebab, meski tetap mempertahankan menu andalan yaitu Siomay Bandung dan Empal Genthong, kedua menu andalan itu memang telah menjadi menu ikonik Platinum Adisucipto karena kelezatannya dan menjadi menu favorit pelanggan tetap,” ungkap Chef John.
Paket khusus REBO ROLASAN hanya tersaji di Paladium Resto dengan kapaistas 80 tempat duduk, dengan jam buka Buffet dari jam 11 hingga jam 2 siang. Semua menu yang dihidangkan adalah menu-menu kegemaran para tamu tetap, dan tidak terdapat didalam menu harian diluar hari Rabu siang, karena Rebo Rolasan (dalam Bahasa Jawa) yang berarti hari Rabu, saat makan pukul 12 siang.
“Konsep Rebo Rolasan ini bermula dari memenuhi keinginan tamu kantor disekitar hotel saat makan siang dengan waktu yang singkat, disaat isoma – istirahat-makan-solat, yang cepat, ready, komplet, semuanya ada, dan murah, sebelumnya paket all you can eat ini seharga 100 ribu rupiah, setelah tiga tahun berjalan ternyata responnya bagus, banyak diminati tamu khususnya ibu-ibu arisan, dan seiring dengan penambahan menu-nemu baru, maka di tahun 2025, masih dalam menu tradisional nusantara, harga kami jadikan 138 ribu rupiah per pax, makan-minum sepuasnya,” imbuh Chef John lebih lanjut.
Sementara itu, EVILIS SN, Director of Sales and Marketing Platinum Adisucipto Hotel Yogyakarta, saat ditemui Impessa.id menuturkan, memasuki tahun 2025, Platinum Adisucipto Hotel Yogyakarta meluncurkan beberapa paket spesial diantaranya paket santap siang REBO ROLASAN, Buffet All You Can Eat yang disajikan setiap Rabu Siang di Resto Palladium, dan paket monthly promo kamar bernama “Paket Januari” seharga 658K, sudah termasuk Breakfast, dan satu item pastry.
“Di tahun 2025 ini kami juga me-launching Family Room, yang memang belum ada sebelumnya, dan di pertengahan Januari 2025, kami me-launching Iftar Ramadhan secara Live Instagram bertema Romantic dan Sparkling Ramadhan, dengan menu khas bulan puasa, mix antara Indonesian tradisional-middle east-western. Juga ada Open Buffet All You Can Eat serta Private Family Dinner, di akhir Januari 2025, menyambut Tahun Baru Imlek,” ungkap Evi, sapaan akrabnya.
“Memang di awal tahun 2024, karena ada pemilu, tantangan kami berat, namun selama periode Mei hingga Desember 2024, tamu mulai nge-gas, dari kementerian, corporate, agent, untuk acara gathering berjalan bagus, termasuk wedding, sehingga kami bisa perform bagus pula. Tatkala bandara masih di Adisucipto, hotel kami jalan karena market kami stranded, terutama dari maskapai penerbangan domestik, dan setelah bandara pindah ke Kulon Progo, market kami bergeser, tidak lagi dari stranded, tetapi dapat dari government, dari corporate, yang secara harga relatif lebih bagus, dibandingkan yang dari stranded, bahkan pendapatan dari sejak adanya bandara didekat sini dengan tidak ada bandara lagi, ternyata lebih bagus sekarang. Tamu hotel terbanyak booking melalui on-line travel agent, disusul dari government dan dari corporate,” jelas Evi. (Feature of Impessa.id by Dian Ariska-Antok Wesman)