Feature

Pameran Lukisan ELEMENT OF LIFE di Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta, 1 Maret - 15 April 2024

Pameran Lukisan ELEMENT OF LIFE di Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta, 1 Maret - 15 April 2024

GM Vivi Elizabeth didampingi perupa usai meresmikan pameran lukisan ELEMENT OF LIFE di Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta, Jumat (1/3/2024)

Impessa.id, Yogyakarta: Greenhost Boutique Hotel di jalan Prawirotaman 2 Yogyakarta yang berkonsep ramah lingkungan, kini tengah menghelat pameran lukisan selama satu-setengah bulan bertajuk “Element of Life”.

Dwipo Hadi dalam tulisan kuratorial pameran “Element of Life’ menuturkan bahwa manusia adalah mahluk yang paling mulia atas ciptaan Tuhan Yang Maha Segalanya, Tuhan telah memberikah kepada kita dengan barbagai macam unsur untuk kelangsungan hidup di atas Bumi ini. Kehidupan manusia beserta elemen-elemennya yang ada di atas Bumi adalah sebagai kodraNya.

"Alam Indah" karya Pardoli Fadli, 65x90 Cm

Dikatakan, kehidupan adalah ciri yang membedakan objek fisik yang memiliki proses biologis (yaitu organisme hidup) dengan objek fisik yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah berhenti (karena telah mati) atau karena mereka tidak pernah memiliki fungsi tersebut yang diklasifikasikan sebagai benda mati.

Kehidupan hadir dalam berbagai bentuk organisme di Bumi, seperti tumbuhan dan hewan serta elemen lain air dan udara. Organisme hidup mengalami metabolisme, mempertahankan homeostasis, memiliki kemampuan untuk tumbuh, menanggapi rangsangan, bereproduksi, dan melalui seleksi alam beradaptasi dengan lingkungan mereka dalam generasi berturut-turut.

"Sungai Di Tepi Kampungku" karya Yoyok Barokalloh, 60x80 Cm

Organisme hidup yang lebih kompleks dapat berkomunikasi melalui berbagai cara. Sifat-sifat umum dari organisme ini yaitu sel berbasis karbon dan air, dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang bisa diwariskan.

Elemen penting yang dibutuhkan manusia dan tidak tergantikan adalah air, udara, tumbuhan, dan hewan. Mereka memiliki fungsi masing-masing dalam mendukung keberlangsungan hidup manusia.

"Harmoni Penggembala" karya Tomas SY.

Tahukah Generasi Hijau kalau kehidupan manusia sangat bergantung pada alam?

Alam menyediakan sumber kehidupan utama bagi manusia, yaitu udara, air, tumbuhan, dan hewan. Elemen tersebut sangat penting agar manusia bisa tetap hidup. Selain penting elemen-elemen itu juga tidak tergantikan. Ia berada dalam alam yang terus berputar, tumbuh dan berkembag secara alamiah, ia mengisi kehidupan ini mewarnai serta menghiasnya seperti keindahan alam hijau membentang luas tak terbatas.

Maret adalah bulan yang mengingatkan kita tentang pentingya menjaga sumber kehidupan bagi kita semua. Pada bulan Maret diperingati Hari Air Sedunia, Hari Hutan Sedunia, Hari Tumbuhan Sedunia, dan beberapa hari binatang. Maka betapa besar peran-peran nya sebagai kehidupan ini, betapa kita akan mati jikalau elemen-elemen kehidupan ini telah punah hampa dan gersang bagai lautan batu yang tandus dan kering. Maka hendak sadarkan kita untuk berdampingan dengannya penuh bersahaja.

"Saling Menjaga" karya Syaiful Amin

Untuk menyambut peringatan hari-hari tersebut, kini 3 Art Project hadir untuk melibatkan beberapa seniman/lukis Indonsesia untuk ber-sama-sama menggelar karya karya mereka sebagai representasi dari Elemen Kehidupan yang mereka bahasakan melalui karya-karya seni rupa.

Melaluai karya-karya inilah para seniman merayakan bulan Maret untuk menjaga sumber kehidupan. Bulan ini sebagai perayaan penting memperingati Hari Air Sedunia, Hari Hutan Sedunia, Hari Tumbuhan Sedunia, dan beberapa hari binatang.

"Damai Selalu" karya Ismail Marzuki

Para seniman bericara dan menterjemahkannya kembali menurut cara pandang mereka masing-masing. Unsur-unsur elemen kehidupan sebagai sumber yang cukup memberikan inspirasi-inspirasi untuk merenungkan kembali betapa pentingnya kita melihat, menghayati, mencerna bahkan mendengar ketika alam menyapa, betapa kita sungguh tidak ada apa-apanya, apapun keberadaan kita tetap tergantung kepada dari sekian banyak elemen kehidupan dalam alam ini.

Maka dengan demikian seniman hendak memiliki kepekaan tersendiri, bagaimana ia hendak melukiskan kembali yang bukan hanya kasat mata namun banyak memalui bahasa rupa yang mereka proyeksikan kedalam bidang kanvas.

"Oleg Dancer" karya Ayu Sasmitha

Bukan saja hanya itu, lebih dari itu para seniman telah memilih berbagai pemikira-pemikiran bagaimana karya-karya ini mampu memberikan dampak positip bagi para apresian. Untuk para apresian tentu sang seniman masih memiliki daya tawar bahwa para apresianpun akan membayangkan kembali tentang karya ciptanya menurut persepsi dan representasi mereka yang bisa saja berbeda dengan sang senimannya.

Beragam jenis karya yang hadir dalam pameran ini tentu akan lebih mampu memberikan daya tarik yang lebih luas lagi untuk diapresiasi, tidak sekedar penampilan visual namun karya-karya itu tentu memiliki muatan muatan konsep tersendiri yang hendak memberikan kebijakan-kebijakan filosofis sehingga karya menjadi lebih bermakna.

Beberapa karya telah menjukukan gambaran gambaran Elemen kehidupan, gambaran-gambaran yang tak kalah pentingnya bagi kehidupan manusia adalah tumbuhan dan hewan. Sama seperti air, tumbuhan dan hewan tidak hanya dikonsumsi manusia sebagai makanan.

Mereka juga punya peran penting untuk mendukung aspek lainnya di kehidupan manusia. Sementara itu, fungsi lain dari hadirnya karya-karya seni lukis dalam pameran ini juga telah menunjukan perhatian serta kepedulian kita terhadap alam semesta ini untuk menjaga dan memelihara betapa pentingnya hal ini untuk sama sama hidup berdampinga dengan penuh keramahan.

Dalam pada itu, Hermanto dari BBY lewat lukisan berjudul “Alam” berukuran 40x40 Cm, mengucapkan rasa syukur atas ciptaan Tuhan, “Intinya kita harus menjaga apa yang sudah Tuhan ciptakan,” tuturnya kepada Impessa.id, disela berlangsungnya pameran. (Feature of Impessa.id by Dwipo Hadi-Antok Wesman)