Revitalisasi Pasar Sentul Yogyakarta Mewadahi 700 Pedagang
Impessa.id, Yogyakarta: Pasar Sentul yang sudah direvitalisasi kini menjadi sumber perputaran ekonomi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan mewadahi 700 pedagang. Mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wagub DIY KGPAA Paku Alam X meresmikan Pasar Sentul Yogyakarta, Selasa (27/2/2024) di Pasar Sentul, Pakualaman, Yogyakarta.
Revitalisasi Pasar Sentul menurut Sri Paduka adalah bentuk dukungan pemerintah terhadap keberadaan pasar tradisional, dan para pelaku ekonomi di dalamnya. Revitalisasi Pasar Sentul, dengan memanfaatkan Dana Keistimewaan adalah bukti komitmen pelestarian dan pengembangan pasar rakyat sebagai pusat peradaban dan interaksi sosial masyarakat.
“Dalam proses revitalisasi ini, kita tidak hanya memfokuskan diri pada perbaikan prasarana, sarana, dan fasilitas pasar, tapi juga berupaya menyediakan pasar yang lebih modern, bersih, sehat, dan nyaman,” ungkap Sri Paduka.
Dikatakan, revitalisasi Ekonomi, merupakan upaya meningkatkan pendapatan pedagang, dan memberikan akses yang luas, terhadap pembiayaan serta sumber produk, langkah strategis untuk mengawal harga dan menjaga inflasi, juga memperkuat posisi Pasar Sentul sebagai sarana perdagangan dan titik distribusi. Revitalisasi tersebut adalah upaya menghadapi tantangan zaman, termasuk persaingan dengan online shopping. Pun, revitalisasi Pasar Sentul diharapkan memperhatikan sisi pengembangan dan penguatan teknologi tepat guna.
“Kami ingin memastikan Pasar Sentul tidak hanya dapat bertahan, tapi juga berkembang di era digital, dengan memanfaatkan keunikan dan berbagai keunggulan yang dimilikinya,” ujar beliau. Sri Paduka mengajak segenap komponen untuk memastikan bahwa setiap aspek dan komponen Pasar Sentul terus memberikan manfaat nyata yang berkelanjutan. Tidak hanya untuk saat ini semata, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.
Dalam laporannya, Pj. Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, revitalisasi Pasar Sentul Yogyakarta menghabiskan anggaran Rp.23 miliar dari Dana Keistimewaan DIY. Tahapan perencanaan revitalisasi dimulai dengan pembuatan UKL-UPL, Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN), serta pembuatan Detail Engineering Design (DED) pada awal tahun 2023. Tahapan pembangunan dimulai dari groundbreaking, pada Mei 2023 sampai dengan selesai pada Desember 2023.
Pasar Sentul dibangun tiga lantai, yaitu dua lantai ditambah dengan rooftop. Konsep fasade menggunakan arsitektur Indisch. Pasar Sentul dilengkapi fasilitas utama, terdiri dari kios berukuran 3 x 3 dan 2 x 3, los berukuran 1 x 2, dan plaza yang total keseluruhannya akan ditempati kurang lebih 700 pedagang. Pada Lantai 1 akan terdapat 291 pedagang, Lantai 2 menampung 238 pedagang, sementara pada lantai 3 atau rooftop dapat mengakomodasi 48 pedagang. Untuk Plaza rooftop, hanya buka pada pagi hari untuk menampung pedagang luberan.
“Fasilitas penunjang ada tempat parkir kendaraan, ruang pengelola, ATM/perbankan, tempat ibadah, kamar mandi, tempat pelayanan kesehatan, sarana pengamanan, kios Segara Amarta, kamar mandi dan sebagainya. Kami lengkapi dengan eskalator di lantai 1 dan 2 untuk mempermudah mobilisasi. Pasar ini juga ramah bagi disabilitas,” papar Singgih.
Sementara untuk pengaturan zonasi, lantai 1 untuk zona pedagang kering dan lantai 2 untuk zona basah seperti daging dan lainnya. Rooftop diperuntukan kuliner, dan menampung pedagang yang berasal dari penataan kawasan Cagar Budaya Pakualaman, diisi oleh pedagang-pedagang dari Sewandanan dan kios biru Bintaran.
Wasinah (56) telah 40 tahun telah berjualan pisang di Pasar Sentul, mengaku sangat senang dengan revitalisasi yang menjadikan Pasar Sentul lebih bagus, rapi dan bersih, tidak ada sistem sewa kios, pedagang hanya diwajibkan membayar retribusi sebanyak Rp2.000,00 perharinya. (Humas Pemda DIY/Antok Wesman-Impessa.id)