RSKIA SADEWA Babarsari Sleman Yogyakarta, Dilengkapi Peralatan Canggih, 80 Persen Pasiennya Peserta BPJS
Impessa.id, Yogyakarta: Cukup mengejutkan, bahwa hampir 80 % pasien di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa, Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, adalah peserta BPJS -Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Hal itu diungkapkan langsung kepada Impessa.id oleh Dewan Pengawas RSKIA Sadewa Dr HC dr Hasto Wardoyo SpOG (K), Sabtu (17/2/2024)
“Ya hampir 80% pasien kami adalah peserta BPJS, sehingga kami ingin sekali melayani masyarakat tidak mampu tapi dengan sarana yang canggih. Kami punya sarana Laparoskopi, kami bisa melakukan operasi dengan alat-alta canggih untuk orang-orang BPJS. Kemudian kami juga mengerjakan pasien-pasien yang ingin nata, mulai dari yang inseptasi sampai bayi tabung. Saya punya prinsip bahwa disini Yayasan Semar atau PT Semar Bakti Husada Prima ini filosofinya menjadi pelayan yang baik, dan Semar itu sebagai Punokawan yang istilahnya berimu tinggi tapi tetap melayani yang rendah, Kami harus bisa melayani dengan teknologi yang tinggi tapi tetap merakyat. Saya berharap orang-orang msikinpun dapat dikerjakan bayi tabung disini. Selaras dengan filosofi RSKIA Sadewa Yogyakarta yakni, Maju Bersama Yang Tidak Mampu.”
Dalam sambutan Peringatan Ke-19 HUT Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak -RSKIA Sadewa Yogyakarta, Sabtu (17/2/2024), Direktur RSKIA Sadewa, dr Joko Hastaryo MKes menjelaskan bahwa RSKIA Sadewa, lahir pada 7 Februari 2005, ketika itu masih berupa klinik, yang utamanya adalah praktik dokter Hasto Wardoyo di Spesialis ObGin dan dokter Feni di Spesialis Anak. Kemudian bertumbuh dan berkembang akhirnya pada tahun 2008 terbit atau keluar ijin pendirian Rumah Sakit KIA Sadewa.
“RSKIA Sadewa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di wilayah Sleman Timur, sampai saat ini masih mendapatkan kepercayaan yang cukup baik mengingat indikator pelayana rumah sakit yang baik itu adalah kepercayaan,” jelas dr Joko.
Dikatakan, “Kalau diperhatkan, lokasi RSKIA Sadewa berada di jalan perkampungan, bukan di jalan raya yang mudah diakses, namun kepercayaan masyarakat sekitar khususnya di Sleman Timur sangat tinggi, hal itu terbukti dengan kunjungan pasien, rata-rata sertiap harinya 300 pasien, sepanjang tiga shift, sehingga ketiga shift jaga pagi-sore-malam itu hidup terus melayani pasien.”
“Tingginya kepercayaan masyarakat itu juga bisa dilihat dari tingkat persalinan, di RSKIA Sadewa setiap bulannya angka kelahiran rata-rata 300 bayi. Sehingga kalau dalan setahun ada sekitar 3500-an bayi lahir di RSKIA Sadewa. Kalau dirata-rata setiap harinya ada10 bayi lahir di RSKIA Sadewa. Untuk kabupaten Sleman, setiap tahun ada 12-ribu sampai 13-ribu bayi lahir, sehingga kontribusi RSKIA Sadewa sekitar 30% nya. Jika dihitung sejak keberadaan RSKIA Sadewa tahun 2005, sudah tercatat sekitar 60-ribu penduduk Sleman itu lahirnya di RSKIA Sadewa, termasuk yang kemarin mungkin sudah nyoblos di Pemilu 2024,” ungkap dr Joko.
“Karena begitu tingginya kepercayaan masyarakat terhadap RSKIA Sadewa maka kami tidak segan-segan meningkatkan layanan dari semua aspek, mulai dari SDM, sarana-prasarana, hingga sistem yang dikembangkan disini. Bertambahnya ruang persalinan, termasuk dua ruang persalinan VIP, perluasan ruang tunggu yang semakin krodit karena tingginya kunjungan, dan tersedianya Klinik Ibu, Klinik Anak, serta Ruang Bersalin yang sudah direnovasi sehingga lebih nyaman, lebih sejuk, lebih menghormati para pasien,” imbuhnya lebih lanjut.
Menurutnya, pasien peseta BPJS di RSKIA Sadewa semakin meningkat jumlahnya, dari 10-12 % di tahun 2023, menjadi hampir 20%. Untuk yang Rawat Inap, peserta BPJS tahun 2023 mencapai 60% sedang sisanya 40% adalah pasien umum, dan kini meningkat mencapai 75% pasien Rawat Inap pemakai BPJS.
Angka-angka grafis tersebut selaras dengan komitmen RSKIA Sadewa yakni, Bersama Orang Yang Tidak Mampu Kita Terus Maju. Ditangani sepenuhnya oleh dokter-dokter spesialis, terdiri dari 14 Dokter Spesialis Obstetri, delapan spesialis anak, Angka yang tinggi untuk rumah sakit se-kelas C.
RSKIA Sadewa juga mengambangkan layanan Tumbuh Kembang Anak dengan dokter-dokter spesialis dan dokter KFR, Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik, serta meluncurkan Rumah Sakit Bebas Nyeri, atau Pain Free Hospital, yang dirintis dengan ERACS, teknologi yang menjamin bahwa pasien yang dilakukan tindakan spontan maupun operatif, minimal sekali nyerinya, sehingga menimbulkan rasa nyaman pada pasien.
Serangkaian kegiatan digelar untuk merayakan HUT ke-19 RSKIA SADEWA diantaranya, Seminar Bidan Jejaring, Seminar Awam, Baksos MOW, Pemasangan IUD dan Implan, senam sehat bersama warga, donor darah, Outbond karyawan dan acara puncak berupa penyerahan penghargaan bagi karyawan, lounching Pain Free Hospital dan Layanan Rehabilitasi Medik.
“RSKIA SADEWA Yogyakarta, selain menjadi promotor pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat, Dengan dibukanya Sadewa IVF Centre juga memberi peluang dan menjadi Pilihan bagi masyarakat yang bermasalah dengan kesuburan,” tanbah Dr (HC) dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).
Acara Perayaan HUT ke-19 RSKIA SADEWA tersebut dihadiri oleh Direktur Rumah RSKIA Sadewa dr. Joko Hastaryo, M.Kes, Wakil Direktur Pelayanan Medis dr.Dinda Rizki Hutari. MPH, Dewan Pengawas RSKIA SADEWA Kepala BKKBN Pusat Dr (HC) dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala BKKBN DIY, ARSI, Dukcapil Sleman, Kwarda DIY, Dinas Kesehatan, Panewu Depok, Warga sekitar rumah sakit , Rekanan Rumah Sakit dan karyawan rskia sadewa. (Yoyok/Antok Wesman-Impessa.id)