Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta Luncurkan Becak Tenaga Alternatif, Dukung Zero Emission
Impessa.id, Yogyakarta: Era modern menuntut inovasi dalam mengatasi tantangan lingkungan, dan konsep zero emisi muncul sebagai jawaban terhadap masalah emisi gas rumah kaca yang merugikan. Zero emisi merujuk pada kondisi di mana tidak ada emisi gas berbahaya yang dilepaskan ke atmosfer selama suatu proses atau aktivitas. Fokus utamanya adalah pada sector energi, transportasi, dan industri, yang semuanya berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon dioksida (CO2) dan gas lainnya yang menyebabkan perubahan iklim.
Dalam mendukung program Pemerintah Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menuju zero emission. Pemerintah DIY melakukan penataan transportasi di Wilayah Perkotaan Yogyakarta khususnya kawasan sumbu filosofi meliputi penerapan semi pedestrian, penerapan system goratoty dan penataan moda transportasi tradisional yang terdiri dari Becak dan Andong.
Eksistensi moda transportasi tradisional khususnya becak kayuh yang telah diatur dari Perda 5 tahun 2016 semakin lama tergerus oleh keberadaan becak motor yang illegal dan tidak sesuai dengan regulasi UU 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Guna mendukung program zero emission khususnya dikawasan sumbu filosofi, Pemerintah melakukan penataan becak yang dimulai dari pembuatan prototype becak kayuh dengan tenaga penguat alternatif pada tahun 2022. Kemudian pengujian dan penilaian prototype dilaksanakan pada awal tahun 2023. Saat ini pengadaan becak kayuh dengan tenaga penguat alternatif telah ada sebanyak 50 unit berdasarkan hasil pengujian dan penilaian serta pembangunan charging station untuk mendukung program ini.
Tanggal 23 Desember dipilih oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melakukan launching dan pengenalan resmi becak kayuh tenaga penguat alternatif kepada masyarakat serta para pelaku pengemudi becak. Acara ini diselenggarakan di Tempat Khusus Parkir Ketandan di Jalan Ketandan Wetan mulai pukul 07.30 WIB. Turut mengundang Gubernur/Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Pimpinan DPRD, Kapolda DIY, Sekda DIY, Walikota Yogyakarta dan masih banyak lagi. Selain becak kayuh tenaga alternatif yang di launching, acara juga melaunching charging station untuk pengisi daya becak kayuh, serah terima akta pendirian koperasi, dan launching PTIS. dibuka dengan tarian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan laporan kegiatan oleh Kepala Dinas Perhubungan DIY yang dibarengi dengan pembagian akta pendirian koperasi. Acara ditutup dengan visitasi Charging Station.
Zero emission bukan hanya sekadar tujuan ambisius, ini adalah keharusan untuk menjaga keberlanjutan planet kita. Dengan terus mendorong inovasi, berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan, dan mengubah perilaku kita, kita dapat menuju masa depan bersih yang lebih baik, di mana lingkungan dan manusia hidup berdampingan tanpa merugikan satu sama lain, demikian ungkap sumber dari Humas Pemda DIY.. (Humas Pemda DIY/Antok Wesman-Impessa.id)