Ratusan Harley Davidson Tua Siap Pecahkan Rekor MURI Di Candi Prambanan Yogyakarta
Panitia Indonesia Heritage Motorcycle Siap Pecahkan Rekor MURI Jumlah Terbanyak Harley Davidson Tua Peninggalan Perang Dunia Di Yogyakarta.
Impessa.id, Jogja : Sedikitnya 250 Motor Harley Davidson peninggalan Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Ke-dua, koleksi Warga Negara Indonesia, berkumpul di Yogyakarta, mengikuti event Indonesia Heritage Motorcycles di Candi Prambanan, selama dua hari, Jum’at dan Sabtu (20-21 Juli 2018).
Ketua Panitia Indonesia Heritage Motorcycle Fahad Ilhamsyah saat Pers Conference, Rabu (18/07) di salah satu café di kawasan Kotabaru, didampingi Eka Wiyandi dan Pungky Wahyu Pamungkas, menuturkan gelaran “motor kuno” namun masih layak dikendarai dipadu dengan seni-budaya Jogja dalam satu arena menjadi tontonan yang menarik, terutama bagi para pencinta motor tua, baik di Nusantara maupun yang ada di mancanegara.
“Sudah masuk konfirmasi kehadiran pecinta motor kuno dari Amerika Serikat dan Qatar, sedangkan yang dari Indonesia, antara lain Komunitas HD produksi 1941-1942 dari Jakarta dan Bogor yang langsung berangkat ke Jogja mengendarai Moge Vintage kesayangan mereka”, ungkap Fahad.
Agenda dimulai Jum’at siang pukul 14 WIB, seluruh peserta berkumpul di lapangan didalam kompleks Candi Prambanan, dihibur Tari Pencak Silat sebagai seni tradisi warisan leluhur dan aksi sosial Donor Darah, malam harinya menikmati hiburan.
Kemudian Sabtu pagi pukul 10 WIB seluruh Motor Gede Tua yang hadir diikuti ratusan Motor Gede tamu undangan bergerak perlahan ke Selatan, menuju destinasi wisata Tebing Breksi, tidak begitu jauh dari Candi Prambanan, untuk bersama-sama melakukan Bhakti Sosial, berupa penanaman pohon dan secara simbolis memberikan santunan kepada Panti Asuhan setempat.
Siang hari pukul 14.30 WIB rombongan Indonesia Heritage Motorcycle kembali menuju Candi Prambanan untuk menyaksikan penyerahan sertifikat Pencatatan Rekor MURI untuk jumlah Motor Tua Harley Davidson yang terkumpul dikawasan Heritage dipadu pertunjukan kesenian tradisional setempat.
Seluruh Motor HD Tua yang berpartisipasi tahun produksinya mulai 1903 hingga 1984, diantaranya HD produksi tahun 1908 milik Agung dari Klaten, yang masih laik jalan, termasuk Motor HD 50 cc produksi tahun 65-68 dari Boyolali, juga terdaftar Motor HD Trail 125 cc. Sementara itu Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Pusat, Komjen (Purn) Nanan Sukarna, membawa langsung HD seri WLA dan Jeep Willis koleksinya ke Jogja.
“Mengusung tagline, No Complaint! No Accident! Penyelenggaraan Indonesia Heritage Motorcylce untuk ikut meningkatkan kepariwisataan sekaligus mengangkat UKM lokal, tetap mengacu pada Pelopor Keselamatan Berlalulintas,” jelas Fahad. (Tok).