Bed Anti-Pressure Ulcer Kreasi Mahasiswa UMY Siap Dikomersialkan
Impessa.id, Jogja : Insiden pressure ulcer atau luka tekan di Indonesia cukup banyak yaitu mencapai angka 33.3%. Angka tersebut jika dibandingkan dengan banyaknya insiden di negara ASEAN lainnya yang hanya 2.1 sampai 18 persen akan terlihat sangat tinggi. Luka tekan timbul karena terjadinya tekanan atau gesekan antara tempat tidur dan kulit pasien yang berbaring dalam jangka waktu yang lama, sehingga ruam dan kemerahan muncul seiring perjalanan penyakit. Solusi yang saat ini dipilih oleh perawat Indonesia adalah dengan melakukan alih tirah baring pada pasien yang direbahkan pada bed Rumah sakit setiap 2 jam dan 4 jam pada malam hari secara manual, agar pasien tidak mengalami gangguan dalam proses penyembuhan.
Menanggapi hal itu, kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merancang sebuah inovasi Bed untuk pasien yang di beri nama MIMI SEHAT (Miring-Miring Sehat, Bed Pintar Untuk Tindakan Pencegahan Terjadinya Pressure Ulser di Perawatan Rumah Sakit). “MIMI SEHAT ini berfungsi sebagai Kasur Anti-pressure ulcer yang bekerja secara otomatis. Jadi alat ini mampu mengubah posisi pasien tirah baring, miring kanan-kiri secara otomatis dan menghasilkan pergerakan secara berkala pada tempo yang ditentukan.
Pada dasarnya pengendalian pada bed ini menggunakan sebuah aplikasi yang dapat di install pada smartphone sehingga hal tersebut bisa mempermudah dalam pengoperasiannya, baik dilakukan oleh pasien maupun yang merawat” ujar Suharli, mahasiswa Teknik Mesin Angkatan 2016 selaku ketua kelompok PKM-T MIMI SEHAT.
Menurut Suharli, prinsip kerja MIMI SEHAT yakni memanfaatkan sistem mikrokontroler yang dapat dikendalikan melalui aplikasi android dengan linier aktuator sebagai penggeraknya agar memberikan gaya dorong untuk menggerakan bed serta mampu mengatur posisi tirah baring pasien secara otomatis (miring kanan-kiri). “Teknologi inilah yang tengah kami kembangkan untuk kemudian dapat diaplikasikan pada kasur rumah sakit pada umumnya serta kasur yang bersifat home care,” jelas Suharli.
Suharli berharap MIMI SEHAT akan menjadi bed kesehatan yang inovatif sehingga dapat menekan angka kejadian pressure ulcer secara berkala. “Kami berharap semoga MIMI SEHAT akan mampu diaplikasikan, sehingga angka kejadian pressure ulcer di Indonesia mampu terkurangi secara signifikan dan berkala. Selain itu kami berharap setiap rumah sakit di Indonesia dapat memiliki bed MIMI SEHAT ini karena biaya produksi MIMI SEHAT lebih murah dibandingkan bed anti-pressure ulcer lainnya,” ungkapnya.
Suharli dan tim, bekerja sama dengan mitra M-one Technology milik SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, membuat sebuah prototype bed tersebut, yang rencananya akan segera dikomersilkan. Kreasi itu diharapkan mampu menjadi solusi permasalahan mitra terutama dalam hal desain, harga, dan kualitas dimana mitra sebelumnya belum mampu mendesain sebuah bed anti pressure ulser dengan budget yang murah namun memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan produk pasar lainnya.
Selain Suharli, ada empat mahasiswa lainnya dalam Kelompok PKM-T UMY tersebut masing-masing, Muhammad Nabil Dhiyaulhaq D. (Teknik Mesin 2015), Faiz Evan Saputra (Teknik Mesin 2015), Indah Septianing Tias (Keperawatan 2015), dan Ari Wahyudi Putra (Keperawatan 2015). Kelompok PKM-T MIMI SEHAT dibantu oleh Ir. Aris Widyo Nugroho, M.T ., Ph.D selaku dosen pembimbing. (Pras/Tok)