Feature

LUVITA, Dosen AKN Seni-Budaya Yogyakarta Ikut Berkiprah Di Andong Mask Festival and Competition 2023 Korea Selatan

LUVITA, Dosen AKN Seni-Budaya Yogyakarta Ikut Berkiprah Di Andong Mask Festival and Competition 2023 Korea Selatan

LUVITA, Dosen AKN Seni-Budaya Yogyakarta Ikut Berkiprah Di Andong Mask Festival and Competition 2023 Korea Selatan

Impessa.id, Yogyakarta: Luvita, Dosen sekaligus Kaprodi Tari di Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, bergabung dengan Sanggar Seni Sumunar Banguntapan, Bantul, yang dipimpin oleh Ki Cermo Sutejo, untuk menghadiri undangan dari Panitia “Andong Mask International Festival and Competition 2023” di kota Andong, Korea Selatan, 2-9 Oktober 2023.

Dalam kesempatan itu, Sanggar Seni Sumunar Yogyakarta menampilkan wayang topeng Panji dengan lakon 'Sekartaji Kembar', berhubung cerita Panji menjadi salah satu dari lima warisan budaya tak benda Indonesia yang baru-baru ini diresmikan oleh UNESCO, selain Batik, Keris, Wayang dan Gamelan.

Wayang Topeng Panji di Yogyakarta sudah mendapat apresiasi dan secara rutin dipentaskan  di Sonobudoyo sejak dua tahun berjalan dan Sanggar Seni Sumunar mengangkat cerita Panji sebagai wujud implementasi mengangkat seni tradisi dari Yogyakarta, semua penarinya dari Yogyakarta, terdiri dari sembilan penari, seorang penata artisitk dan seorang manajemen produksi. Dalam hal ini Luvita, bertindak selaku Penata Busana khususnya untuk tari Rampak Buto.

Kepada Impessa.id, Luvita menuturkan tari Rampak Buto yang dia tangani. “Sanggar Seni Sumunar memberi apresiasi lebih kepada seni kerakyatan khususnya tari Rampak Buto yang saya tekuni selama ini, bahwa dalam seni tradisi klasik Yogyakarta pun kita juga bisa memasukkan unsur seni kerakyatan yang kita kemas, kita olah menjadi satu sajian bentuk pertunjukan yang menarik namun juga tidak lepas dari tradisinya”.

Luvita melakukan misi kesenian tersebut lebih dari sekedar penari tetapi juga mengangkat nama baik AKN SB Daerah Istimewa Yogyakarta, yang juga berkewajiban dalam ranah penerapan dan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, terdiri dari, Pendidikan dan Pengajaran. Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat, mengingat pementasan itu juga mengangkat nama lembaga tempatnya mengajar ke mancanegara.

Busana Rampak Buto yang dipersiapkan Luvita, kainnya berumbai-rumbai, berwarna-warni, menggambarkan sosok raksasa yang ‘beringasan’ dengan celana berwarna terang Hijau Stabilo, guna ‘mencuri fokus’. Untuk topeng yang dibawa bukan dari kayu karena besarnya resiko patah di perjalanan, sehingga digunakan materi penganti, tanpa mengurangi esensi dari sebuah topeng Buto.

Tari Rampak Buto merupakan tarian yang menggambarkan Kemurkaan Raksasa karena ulah manusia yang semakin hari semakin merusak bumi seisinya. Tarian yang berkembang di Yogyakarta dan Jawa Tengah itu selain menyajikan gerakan tubuh yang indah, juga sebuah cerminan budaya dan tradisi yang membawa pesona magis tersendiri, sehingga menjadi menarik, tak terlupakan. Kesenian yang kental dengan nuansa Yogyakarta-Jawa Tengah itu, menjadi simbol kehebatan manusia yang digambarkan melalui gerakan kaki dan kelenturannya.

Pada sesi Kompetisi, Luvita berperan sebagai Penata Tari yang pre-eliminerinya berlangsung pada 7 Oktober 2023. Untuk itu Luvita mohon doa restu warga Jogja agar misinya di Korea Selatan berhasil dan sukses.

Rombongan Tari dari Yogyakarta tersebut dengan koreografer dan sutradara Dr Sumaryono MA, pimpinan produksi Sri Eka Kusumaningayu, berangkat Minggu, 1 Oktober, menuju kota Andong, Korea Selatan dan berada di sana selama 10 hari, selanjutnya kembali ke Tanah Air pada 11 Oktober 2023. Mereka sepenuhnya atas biaya dari Kemendikbudristek Dikti lewat program Indonesiana dan para sponsor.  

Kesempatan Sanggar Tari Sumunar Yogyakarta tampil di Andong Mask International Festival and Competition 2023, berawal dari hadirnya kurator Festival Topeng Andong pada festival topeng di Kraton Yogyakarta tahun 2018. Pada seminar yang digelar menampilkan Sumaryono sebagai pembicara, kurator tersebut juga hadir. Kedua hal itu menarik perhatian kurator dan mengundang Sanggar Seni Sumunar untuk hadir berpartisipasi di Festiavl Topeng Andong-Korsel. Sanggar Seni Sumunar juga secara rutin tampil mengisi pementasan wayang topeng Panji di Sonobudoyo.

Kota Andong adalah kota berusia 3000 tahun merupakan kota budaya dan sejarah yang kaya di Korea selatan. Pusat ilmiah dan budaya berisi banyak monumen menarik, sebagai simbol budaya dan semangat Korea. Adapun Festival dan Kompetisi Tari Topeng Internasional Andong 2023 memasuki yang ke-25, dimana setiap tahunnya dihadiri oleh 20 negara dan ditonton lebih dari 1,2 juta orang. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)