Event

Hari Menggambar Nasional Diwarnai Pawai Tujuh Ingkung Kalkun Di Gunung Bangkel Piyungan Yogyakarta, 20 Mei 2022

Hari Menggambar Nasional Diwarnai Pawai Tujuh Ingkung Kalkun Di Gunung Bangkel Piyungan Yogyakarta, 20 Mei 2022

Hari Menggambar Nasional Diwarnai Pawai Tujuh Ingkung Kalkun Di Gunung Bangkel Piyungan Yogyakarta, 20 Mei 2022

Hari Menggambar Nasional Diwarnai Arak-arakan 7 (tujuh) Ingkung kalkun menapaki Gunung Bangkel. Jum'at Legi 20 Mei 2022 pukul 15.00 WIB

Impessa.id, Yogyakarta: Sedikitnya 500 santri jamangah ponpes Ruhi Bantul Yogyakarta pimpinan Gus Black di iringi 18 Seniman Lukis serta 50 berbagai Komunitas Perupa Yogyakarta melakukan prosesi ritus gambar di Gunung Wangi atau Gunung Bangkel Piyungan Yogyakarta.

Gema sholawat dengan tetabuhan rebana dilantunkan sepanjang perjalanan menuju gallery seni Katirin Art House. Adalah pembukaan pameran lukis dalam tajuk # Spiritual Rupa oleh 18 pelukis Yogyakarta yang tergabung dalam Komunitas Ritus Gambar Yogyakarta. Dibuka oleh Prof. Dr. PHIL. Al Makin S.Ag., MA yang juga menjabat sebagai rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Perhelatan itu merupakan rangkaian Hari Menggambar Nasional dan juga ditetapkannya bulan Mei sebagai Bulan Menggambar Nasional, Indonesia Menggambar 2022.

Menurut inisiator Forum Drawing Indonesia -FDI, Eduard (Edo pop) bahwa ritus gambar adalah bukti bahwa menggambar atau lukis lekat dengan dunia spiritual, baik melalui pengamatan visual maupun pengalaman batin si pelukis terhadap alam semesta dan lingkungan sekelilingnya. Hal ini tervisual dalam karya-karya pelukis yang terlibat dalam pameran tersebut.

Penulis sekaligus kuratorial pameran yang seorang novelis, essais serta budayawan, Hamdy Salad melihat sudut pandang pelukis menjadi bagian dari makro kosmos. Sehingga pelukis melalui karya karyanya adalah ritus yang menjadi penanda jaman. Para pelukis antara lain; Ahmad Sobirin, Alex Danny S, Edo Pop, Eko Haryono, Eko Rahmy, Fajar Sutardi, Faisal Kamandobat, Gesang Wisnu, Gus Black, Hajar Pamadhi, Joko Sulis, Kaji Habeb, Ki Ageng Prampin, Muhammad Assiry, MN Wibowo, Operasi Rahman Muchamad, Robet Kan.

Acara dikemas secara sakral dengan mengurutkan numerologi sebagai koding dan ditandai dengan Ingkung Kalkun yang memiliki makna mendalam yaitu "sak kal dadi" menyitir dari kata kalkun.

Dalam orasi spiritualnyanya Drs. Alexandri Luthfi R. MS menegaskan bahwa sebuah bangsa menjadi kuat dan beradab oleh sebab pelukis sebagai trend setter nya berpijak pada kearifan semesta dan berkesadaran.

Terpisah menurut Jajang sebagai perwakilan dari FDI mengajak seluruh elemen masyarakat bersukacita dalam kreatifitas menggambar dalam menyongsong bulan menggambar nasional ini.

Menutup acara, MN Wibowo selaku seksi acara mengatakan "di ruang journey Katirin art space, dilakukan prosesi saling merespon dalam garis, warna, serta goresan oleh pemangku kebijakan, akademisi, seniman serta masyarakat umum." (Gus Black/Antok Wesman-Impessa.id)