Feature

Fauzan Armando dari EFAR Indonesia Share Experience Event Organizer Via Zoom Meeting

Fauzan Armando dari EFAR Indonesia Share Experience Event Organizer Via Zoom Meeting

Fauzan Armando dari EFAR Indonesia, Share Experience Event Organizer, Via Zoom Meeting

Impessa.id, Yogyakarta: Fauzan Armando (Ardo), Founder dan CEO EFAR Indonesia, juga VLP -Vice Local President, Mantan President JCI -Junior Chamber International Chapter Yogyakarta, dan Indonesia menjadi salah satu dari 148 negara anggota JCI yang berafiliasi dibawah payung PBB -Perserikatan Bangsa Bangsa.

Ahmad Suluki (Luki) President JCI Chapter Yogyakarta selaku moderator Zoom Meeting Minggu petang, 12 Juli 2020, dengan host Rony Billiardo dan Lanny Amborowati diikuti sedikitnya 22 peserta, karena suasananya cair tak terikat apapun, ada peserta yang hadir kemudian keluar mungkin ada keperluan mendadak dan juga ada peserta yang bergabung saat acara sudah berlangsung, easy come easy go lah kira-kira begitu.

Ardo menekuni usaha fotografi dan syuting video berlabel EFAR – Entertainment Futuristic Art, berbasis di Yogyakarta.

Ardo sejak SMP sudah mendisain stiker dan menjualnya ke teman-teman sekolahnya, hingga berlanjut ke SMA meningkat jualan kaos dan pernah kena usir Satpol PP saat buka lapak di bunderan UGM karena belum booking tempat. Ketika kuliah di 2009-2011, Ardo mulai serius bikin usaha resmi lewat CV EFAR Grafik Digital Artistik yang bergerak dibidang printing. Prestasi terbaik yang diusungnya yakni mencetak stiker untuk Andong dan Becak se-Jogja.

Pada 2012 usahanya berpindah dibidang Fotografi, Sinematografi, terus masuk ke ranah Event Organizer. “Bunda Lia lah yang mengenalkan ke saya mengenai event organizer yang professional itu seperti apa, hingga akhirnya saya banyak belajar kepada beliau sampai sekarang bisa berdiri sendiri hingga punya event yang alhamdulillah sampai ke luar kota,” aku Ardo.

Kenangan tak terlupakan yaitu sejak kecil inginnya jajan segala macam, namun orangtua membatasi uang jajan, sehingga Ardo berinisiatif mencari uang tambahan dengan berdagang kecil-kecilan supaya bisa nongkrong sama teman-temannya sambil makan-makan bareng. “Batasan uang jajan itu merupakan cara orangtua saya mendidik, agar saya dapat mengelola uang,” ujarnya. “Pernah waktu itu, tahun 2010, foto saya dibeli oleh disainer per-lembarnya 10-ribu rupiah,” imbuhnya.

Kiprah pertama murni kreasi EFAR Indonesia di 2014, meng-arrange “Colour Run” tour di Tiga Kota yakni Jogja-Solo-Purwokerto. Kemudian kerjasama dengan disainer senior Lia Mustafa, menghelat Prawirotaman FOS -Fashion On the Street. “Dulu orang tahu-nya Prawirotaman itu kawasan untuk tidur, untuk bermalam, wisatawan datang, lalu pergi, akhirnya tidak kedengeran lagi. Nah sejak adanya Prawirotaman FOS akhirnya rame lah kawasan itu kalau siang, sebagai gebrakan baru untuk event di jalanan,” ungkap Ardo.

Sejak 2018, EFAR Indonesia fokus di MICE – Meeting, Incentive, Conference, Exhibition. Pada 2019 membuat event besar di Solo satu event dan di Jogja ada dua event. Agenda di 2020 tercatat ada lima event, namun batal semuanya karena Pandemi Covid-19. “Insha Allah di bulan delapan, kita running lagi di Solo”, imbuh Ardo.

EFAR Indonesia dengan kantor di jalan Sisingamangaraja dan di jalan Magelang, Yogyakarta, kini buka gerai Studio Foto Bayi di Bantul dengan produk bernama “My Baby Portrait” khusus new born baby usia 5-15 hari, namun ada juga yang umur 1-3 bulan, pemotretan bayi sudah berjalan satu-setengah tahun, bekerjasama dengan Rumah Sakit Ermina. “Lumayan lah, pernah dalam satu bulan melakukan pemotretan 50 bayi baik di Rumah Sakit maupun Home Service, tarifnya 850-ribu rupiah, dapat foto enam edit plus frame dengan special gift dalam kemasan eksklusif,” jelas Ardo.

“Yang menantang yaitu untuk pemotretan Home Service, karena dituntut ada intervensi dari keluarga sang Ibu yang membuat si Ibu tidak tenang sehingga tidak bisa menyusui bayinya agar si baby tertidur, karena kami melakukan pemotretan beauty sleep, ketika bayi dalam keadaan tidur. Uniknya, disetiap pemotretan Home Service, si bayi selalu pipis,” tuturnya sambil mengatakan bahwa selama pandemic, giat pemotretan bayi ditunda dahulu.

Untuk pertamakalinya di Yogyakarta, EFAR Indonesia bekerjasama dengan Tiara Kusuma, menggelar Fashion Make Up Festival “Famous” bertempat di Galleria Mall. Pesertanya banyak, diluar ekspektasi, sehingga penempatannya pun sampai memenuhi tiga lantai di mall tersebut. Parkiran luber sampai kemana-mana.

Kepada Impessa.id, Ardo mengemukakan kiatnya agar tetap tegar dalam menghadapi gangguan didalam melakukan bisnisnya yaitu ikhlas, “Saya berkarir dari dulu sampai sekarang, jatuh-bangun sering banget, bahkan saya pernah ditipu orang, saya gak masalah yang penting ikhlas, karena saya tahu bahwa rejeki itu sudah ada yang ngatur, itu yang membuat saya tetap optimis, karena kalau saya terpuruk sama kegagalan, saya gak akan pernah bangkit, sama seperti sekarang Covid-19, kalau kita mikirin Covid melulu, kita gak bakalan jalan-jalan, sikat aja, hajar terus, mumpung masih muda,” sergahnya.

Menurut Ardo, apapun yang dilakukan kita harus punya mimpi karena apapun yang kita mimpikan itu insha Allah bakal terwujud. Sambil meyakinkan dirinya bahwa apapun yang dia dapatkan semua ini karena mimpi-mimpinya dahulu. Ardi masih mengembangkan mimpi-mimpinya untuk tetap terus berkarya.

Ardo senantiasa ingat pesan ibunda tercintanya, “Kalau kita itu bekerja dengan hati, apapun yang kita kerjakan pasti aka nada hasilnya. Mau kita dibawah, mau kita di atas kerjaan itu tetap bakal berjalan. Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan hati. Maka hasilnya akan kamu nikmati kemudian,” pesannya.

EFAR Indonesia dengan mimpi meng-internasional-kan event Jogja di 2030 memaksimalkan kehadiran YIA – Yogyakarta International Airport, sepenuhnya berbasis digital, bekerjasama dengan Bank transaksinya cashless dan belanja menggunakan non-plastik, didukung 100-an volunteer, dimana chemistry dilakukan melalui outbond guna mengikat kekeluargaan semua anggota tim.

Selama pandemi Covid-19 dan era New Normal, EFAR Indonesia merumahkan beberapa tim-nya untuk menjaga berbagai kemungkinan. Bagi anak muda Indonesia kreatif yang berminat untuk bergabung ke EFAR Indonesia harus mengikuti seleksi lewat interview, dapat menghubungi nomor +62 878 1637 0606. (Feature Impessa.id by Antok Wesman)