Peringati Jogja Kembali, SO 1 Maret, Keraton Yogyakarta Gelar Pentas Musikan Mandalasana
Impessa.id, Yogyakarta : Dalam rangka memperingati Serangan Oemoem (Umum) 1 Maret, Abdi Dalem Musikan di bawah naungan KHP Kridhomardowo, Divisi Kesenian dan Pertunjukan dari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, menampilkan pentas Musikan bertajuk “Jogja Kembali”, pada Minggu, 1 Maret 2020, pukul 09.30 WIB di Bangsal Mandalasana Keraton Yogyakarta.
Pasca Agresi Militer Belanda II, Serangan Umum 1 Maret dirasa perlu digaungkan kembali ke khalayak luas untuk menunjukkan eksistensi Republik Indonesia di mata dunia. Yogyakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia berhasil dikuasai oleh TNI selama enam jam pada peristiwa di tahun 1949, yang terkenal pula dengan istilah Jogja Kembali. Meski sebentar, perjuangan itu mampu menguatkan posisi Indonesia yang diklaim oleh penjajah pada waktu itu, telah lemah.
Semangat perjuangan itulah yang menjadi pemantik Abdi Dalem Musikan untuk mewujudkan Pentas Musikan Mandalasana bertajuk “Jogja Kembali”. Pentas dibuka dengan aransemen pembuka khas Abdi Dalem Musikan yaitu “Gati Mardawa”, dilanjutkan dengan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Beberapa repertoar lagu seperti “Mars Jogja Kembali”, “Juwita Malam”, “Sepasang Mata Bola”, “Aida March”, “Jogjakarta Indah”, “Jogjakarta Berhati Nyaman”, “Jogjakarta”, “Ein Klein”, serta “Bagimu Negeri”.
Pentas Musikan Mandalasana “Jogja Kembali” dengan conductor KRT Waditrawinoto dimulai pada pukul 09.30 WIB, diawali dengan iringan prajurit Keraton Yogyakarta yang menjemput para Abdi Dalem Musikan dari Bangsal Kasatriyan menuju Bangsal Mandalasana yang terletak di pelataran kedhaton Keraton Yogyakarta, hingga nantinya kembali ke dalam Bangsal Kasatriyan setelah pementasan selesai.
“Setiap kali ada momentum yang pas, peringatan yang menurut kami harus diperingati, kanca-kanca Abdi Dalem Musikan ini selalu bersemangat untuk membuat Pentas Musikan. Harapannya, musik diatonis di dalam Keraton Yogyakarta ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi pengingat perjuangan Yogyakarta dan Indonesia. Sehingga akhirnya bisa menjadi penyemangat bagi semua kalangan masyarakat” tutup KPH Notonegoro, selaku penghageng KHP Kridhomardowo Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. (Kar/Krd/Antok Wesman-Impessa.id)