Impessa.id, Yogyakarta : Ballroom The Phoenix Hotel Yogyakarta Senin malam (16/12/19) serasa ikut bergoyang manakala semua penonton yang memang didaulat oleh Merve, vokalis satu-satunya perempuan, agar semuanya berdiri, menari, mengikuti irama menyenangkan perpaduan harmonis antara hentakan drum, permainan keyboard dan betotan bass serta petikan indah Saz, alat petik bersenar tiga khas Turki.

Ballroom The Phoenix Hotel Yogyakarta menjadi tempat perhelatan konser music psychedelic yang ditampilkan secara apik dan energik oleh Altin GÏ‹n. Grup Musik asal Belanda yang dibawa oleh Erasmus Huis pada Senin malam (16/12/19), setelah sukses pentas di Jakarta dan seusai konser di Jogja, mereka melanjutkan tur konser ke Solo.

Altin Gun Band Turkish Psychedelic Dari Belanda itu merupakan peraih nominasi Grammy untuk kategori "Best World Music" dan merupakan salah satu grup musik yang cukup diperhitungkan di kancah musik dunia. Enam personelnya masing-masing, Merve Dasdemir sebagai Vocalis, Erdinc Ecevit sebagai Vocalis dan keyboards serta memainkan Saz, alat petik khas Turki, kemudian Jasper Verhulst pada Electric bass, Alex Figueira bermain Percussion, Ben Rider pada Electric guitar dan Daniel Smienk penggebuk Drums.

Altin Gün didirikan oleh Jasper Verhulst dan Ben Rider, ketika mereka memiliki ide untuk memulai sebuah band rakyat psychedelic Turki. Turki psychedelic folk adalah genre musik yang berasal dari tahun 1960-an dan 1970-an sebagai campuran musik rock barat dari band-band seperti The Doors dan Led Zeppelin, dan musik tradisional Turki.

Musik mereka menyita perhatian, eksentrik, mengejutkan, funky dan membawa tubuh untuk bergoyang mengikuti irama musiknya yang easy-listening, sangat bisa diterima oleh para pecinta musik beraliran psychedelic yang juga mengandung unsur-unsur musik masa kini, sehingga tidak heran jika fan-base mereka didominasi anak-anak muda.

Penampilan Altin GÏ‹n di The Phoenix Hotel malam tadi betul-betul mampu menghipnotis para pecintanya, menenggelamkan mereka dalam alunan nada-nada Turki modern nan eksentrik. Enam anggota Altin GÏ‹n yang berpenampilan unik pun sangat menyenangkan, dekat dengan para fans mereka dan memiliki komunitas sendiri di Yogyakarta.

Bagi mereka yang belum pernah mendengarkan alunan music Altin GÏ‹n mungkin merasa penasaran, dan ketika menyaksikan secara langsung di Phoenix Ballroom, mereka pun mulai mengulik latar belakang grup musik yang asik, sangat menghibur dan mengejutkan, karena seluruh 14 nomor yang dimainkan mampu menggoyang semua penonton yang berdiri dan sesekali sang vokalis, Merve, turun ketengah-tengah penonton sambil menyanyi dan menari. Ke-14 lagu yang dinyanyikan berjudul “Yolcu”, “Kaymakamin”, ”Leyla”, “Ervah”, “Vay Dünya”, “Div Div”, “Goca Dunya”, “Kirsehirin”, “Caney”, “Seker Oglan”, “Cicekler”, “Supurgesi”, “Halkali” dan “Yekte”.

Sebelum Altin GÏ‹n tampil berdurasi kurang lebih dua jam tersebut, acara diawali dengan penampilan grup band lokal Yogyakarta, Anteng Kitiran, mengkolaborasikan keunikan nada Slendro dan Pelog dalam seni karawitan dengan nada-nada jazz, pop, dan rock yang menghidupkan harmoni baru nan unik.

Usai pentas, Jasper Verhulst didampingi Ben Rider kepada Impessa.id menuturkan kesannya meski penonton tidak sebanyak ketika mereka konser di Jakarta, namun ada keunikan tersendiri yang mereka berdua amati di Jogja ini, “Kami baru pertama kali ini datang ke Indonesia, bahkan ke Yogyakarta, meski agendanya padat dan nyaris tidak ada kesempatan jalan-jalan, namun kami merasa senang karena semua orang menyukai musik kami, terbukti mereka langsung ikut menari disetiap lagu yang kami mainkan, serasa sudah akrab begitu,” ujar Jasper yang di-amini Ben Rider. “Oh ya, itu tadi ada anak-anak menari sampai kelelahan, saya lihat itu, amazing!” imbuh Ben. (Ami/Antok Wesman-Impessa.id)