Ratusan Dokter Calon Spesialis Ikuti Seminar Biomarker Scientific Research, How Do I Start? Yang Digelar Prodia Di Tiga Kota

Ratusan Dokter Calon Spesialis Ikuti Seminar Biomarker Scientific Research, How Do I Start? Yang Digelar Prodia Di Tiga Kota
Impessa.id, Yogyakarta : Tur Tahun 2019 “Roundtable Discussion, Prodia In Research” berlangsung di tiga kota, diawali dari Solo pada 19 September, dengan mengundang dokter-dokter dari Universitas Negeri Surakarta -UNS, dilanjutkan pada tanggal 19 Juli ke Semarang dengan mengundang dokter-dokter dari Universitas Diponegoro -UNDIP, dan di Yogyakarta pada Rabu, 20 November, dengan mengundang dokter-dokter dari Universitas Gadjah Mada -UGM yang sudah mempunyai program dokter spesialis.
Pada Rabu sore (20/11/19) Laboratorium Klinik Prodia Cabang Yogyakarta, menggelar Seminar bertajuk “Biomarker Scientific Research: How Do I Start?” di Swiss-Belboutique Hotel Yogyakarta, teruntuk 30 dokter dari Fakultas Kedokteran UGM namun yang hadir diluar prediksi mencapai 40-an dokter, yang menurut penuturan Yose Sagala, selaku Laboratorium Information Service Prodia Yogyakarta, para dokter calon spesialis tersebut adalah dokter Patologi Anatomi, Patologi Klinik, THT-KL, Kulit Kelamin –DV, Ilmu Penyakit Syaraf, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Jantung dan Pembuluh Darah, Obsgin dan Ginekologi, serta dokter Bedah.
Beppy Hamuaty, selaku Regional Marketing Manager untuk Central Java Region kepada wartawan menuturkan bahwa pihaknya ingin mensosialisasi dukungan Prodia kepada dokter yang ingin melakukan penelitian menuju dokter spesialis, bersama narasumber Intan Wibawanti Masfufa selaku Research Support Manager dari Prodia Pusat Jakarta.
“Tren riset di dunia kedokteran yang berhubungan dengan pemeriksaan laboratorium semakin diminati. Terdapat 120-ribu lebih biomarker yang sebenarnya semua berpeluang untuk diperiksa yang nantinya akan membantu diagnosis dari pasien pada saat ada sakit, serta ditemukannya tren-tren baru dari biomarker yang bisa diperiksa, demikian halnya dari segi teknologinya,” tutur Beppy.
Seminar “Biomarker Scientific Research : How Do I Start?” dihadiri 40-an dokter yang sedang mengambil program dokter spesialis, mereka adalah residen-residen, dokter yang sudah lulus Dokter Umum kemudian mengambil Sp 1 dan Prodia memiliki Divisi Research Support, bentuk dari visi-misi sebagai Centre of Excelence, yang salah satunya dengan menjadi pioneer dibidang Clinical Laboratory Medicine.
Intan Masfufa selaku Research Support Manager dari Prodia Pusat Jakarta saat Ishoma kepada Impessa.id mengungkapkan. “Saya sampaikan layanan riset di Prodia yang kami lakukan rutin setiap tahun dengan pesertanya yang pasti berbeda-beda. Terkadang mereka membutuhkan informasi tentang penelitian terkait dengan kedokteran laboratorium, kira-kira biomarker apa yang bisa dimanfaatkan untuk penelitian? Lalu bagaimana support dari Prodia terkait dengan layanan penelitian tersebut? Kemudian tren riset dengan memanfaatkan biomarker itu bagaimana? Dengan harapan para dokter terutama peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis -PPDS mendapatkan insight dan awareness, serta mendapatkan informasi terkait dengan pemanfaatan layanan penelitian di Prodia,” jelas Intan Masfufa.
Prodia telah men-support penelitian, sejak awal berdirinya, sudah lebih dari 3.700-an penelitian yang didukung Prodia (sumber dari data tahun 1991). Pengguna terbanyak adalah peserta PPDS, sehingga Prodia sering menggelar seminar terkait penelitian karena dokter yang ingin menjadi spesialis harus mengikuti PPDS terlebih dahulu.
Prodia sudah bekerjasama dengan lebih dari 30 fakultas kedokteran dan satu lembaga riset. “Kolaborasi di pendidikan dan penelitian, salah satu hasilnya adalah transfer of knowledge, itu yang terus kita lakukan dengan FK-FK, jadi tiap tahun kita datang ke masing-masing FK terus kita sharing biomarker yang saat ini sedang tren, merupakan salah satu bentuk scientific activites yang kita lakukan, terus kita juga sering membuat informasi scintific dalam bentuk leaflet, brosur, dan itu kita berikan kepada partner kerja," ujar Intan.
Lebih lanjut Intan Masfufa menjelaskan. “Untuk memulai riset perlu tahu risetnya tentang apa? feasible atau enggak untuk dilakukan? Kemudian interest masing-masing, passioned-nya apa? interest di apa? Harus banyak membaca jurnal, membaca berbagai macam literatur yang ter-update yang terkini, yang mana nih gap-nya? Apa yang belum bisa dianalisis? Apa pertanyaan penelitian yang masih belum bisa terjawab dan itu yang akan menjadi penelitian untuk menjawab permasalahan,” ungkapnya.
Untuk menjadi dokter spesiallis salah satunya terkait dengan precission medicine, suatu knowledge atau pengetahuan untuk memberikan berbagai macam pemeriksaan, untuk memberikan obat pada pasien yang tepat, dengan dosis yang tepat, di waktu yang tepat. Sekarang trennya adalah individualis medicine.
"Prodia grup selain ada Laboratorium Klinik juga ada Stemcell, itu kami menyisihkan sebagian profit kami untuk bisa mengelola yang namanya Prodia Education and Research Institute –PERI. PERI telah memberikan beasiswa untuk mahasiswa-mahasiswa dibidang kesehatan untuk S2, meski program pendaftarannya sudah ditutup, sekarang kita lagi membuka Research Grant, kompetisi nasional untuk melakukan penelitian, dua proposal terbaik akan diberikan masing-masing 100-juta rupiah per-proposal," imbuh Beppy Hamuaty.
Prodia memilliki dua istilah biomarker, yakni pemeriksaan/tes rutin, dan pemeriksaan/tes riset. Pemeriksaan Rutin adalah suatu pemeriksaan atau biomarker-biomarker yang memang sudah dilayani secara rutin oleh Prodia, bentuk support nya dengan memberikan keringanan biaya. Support pemeriksaan dengan tes riset, yaitu biomarker-biomarker ataupun pemeriksaan yang belum rutin dikerjakan, sehingga harus pesen dulu reagent-nya dari luar, jadi dokter hanya membayar biaya reagent-nya plus biaya bahan pembantu dan biaya penanganan sampel yang sudah termasuk didalamnya itu pick-up sample, sampai dokter dapat hasilnya.
Dari 120-ribu lebih biomarker masih sangat banyak potensi penelitian yang dilakukan untuk dapat digunakan dalam dunia kedokteran, layanan support riset Propdia banyak yang tidak bisa disebutkan nilainya semisal, ingin melakukan suatu penelitian tetapi kesulitan dalam memilih reagent, karena untuk satu pemeriksaan saja, mungkin reagent nya bisa lebih dari 10 jenis tergantung sensitifitas yang diminta, Prodia terbuka untuk diajak diskusi, termasuk pilihan subjek yang sebagusnya, hingga ke masalah hasil yang akan menjadi Nilai Tambah bagi dokter yang melakukan penelitian. Biaya-biaya pemeriksaan, biaya listrik, biaya alat, biaya penyimpanan, gratis, sebagai bentuk support Prodia ke penelitian. (Antok Wesman-Impessa.id)