Pelatihan Digitalisasi Destinasi Pariwisata, Insan Pariwisata Kulon Progo.
Impessa.id, Yogyakarta : Pariwisata menjadi sektor unggulan dalam perolehan devisa negara, sehingga pengembangan pariwisata menjadi salah satu upaya pembangunan strategis yang dicanangkan pemerintah, melalui komitmen dalam pembentukan lima destinasi super prioritas, salah satunya adalah Candi Borobudur dengan Kabupaten Kulon Progo sebagai kawasan penyangga.
Sehubungan dengan itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo berkolaborasi dengan Travelxism, startup digital yang mendukung pariwisata berkelanjutan melalui jasa konsultan, media dan paket tur, menyelenggarakan Pelatihan Digitalisasi Pariwisata bertajuk “Pelatihan Teknologi Informasi untuk Pengelola Desa Wisata dan Outbond, selama tiga hari, di MM UGM Hotel and Conference, pada 21-23 Oktober 2019, diikuti 80 pengelola destinasi pariwisata se Kabupaten Kulon Progo dengan pembicara dari Travelxism.
Pada hari pertama, Gilang Ahmad Fauzi, CEO Travelxism memaparkan materi tentang Pemetaan Potensi dan Peluang dalam Industri Pariwisata dan Materi Menciptakan Visual dan Videografi 2.0. Kemudian Desideria Cempaka, Akademisi dan Direktur Konsultan Travelxism dengan materi Pengenalan Destinasi Digital. Pada hari kedua Vinia Prima selaku Content Specialist and Media Director menyampaikan materi tentang Manajemen Konten, Penceritaan, dan Viralitas. Sesi terakhir pelatihan Lia Andarina Grasia dari NGO Bule Mengajar memaparkan tentang Networking Dalam Membangun Kepecayaan Diri Pada Potensi Lokal.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Niken Probolaras, mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo berharap pelatihan tersebut dapat melahirkan sumber daya manusia unggul di sektor pariwisata. “Para insan pariwisata ini juga diharapkan dapat berperan dalam penyebar luasan informasi kepada wisatawan sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan memberikan kesan yang menyenangkan kepada para wisatawan,” ujarnya.
“Pada akhirnya pelatihan ini dapat menjadi bekal dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan Kulon Progo dengan tetap berbudaya lokal dan mengedepankan kearifan lokal,” imbuh Niken Probolaras.
Menyitir pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo, bahwa Kabupaten Kulon Progo memiliki kesempatan emas untuk mengembangkan sektor pariwisata melalui berbagai kegiatan. “Selain sebagai daerah penyangga kawasan strategis pariwisata nasional Candi Borobudur, adanya New Yogyakarta International Airport -NYIA membuka peluang untuk meningkatkan pariwisata dan mendatangkan wisatawan,” ungkap Niken.
Didalam pelatihan itu, narasumber juga memberikan pengalaman kepada peserta dengan praktek langsung. Pelatihan ditutup dengan presentasi karya dari masing-masing peserta yang mewakili desa atau kelompok wisata se Kabupaten Kulon Progo. (Gilang AF/Antok Wesman)