Feature

Ada Warung-Galeri Sarang Building, Ruang Rupa, Interaksi dan Tempat Ngopi

Ada Warung-Galeri Sarang Building, Ruang Rupa, Interaksi dan Tempat Ngopi

Ada Warung-Galeri Sarang Building, Ruang Rupa, Interaksi dan Tempat Ngopi

Impessa.id, Yogyakarta : Ruang seni maupun galeri sekaligus tempat ngopi belumlah banyak di Yogyakarta. Ruang seni pada umumnya ramai hanya pada saat ada pembukaan pameran, diskusi, seminar dan workshop, sedangkan pada hari biasa sepi. Kekosongan ini diperhatikan oleh Jumaldi Alfi, seorang perupa kenamaan Yogyakarta yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional yang juga memliki ruang seni, Sarang Building dan Kiniko Art Room.

Untuk menghidupkan suasana ruang seni maka harus ada interaksi setiap hari. Oleh sebab itu harus bisa menciptakan atmosfer sendiri, yaitu menyulap ruang perpustakaan pribadi yang terletak di samping galeri Sarang Building menjadi tempat ngopi dengan suasana yang artistik. Tata letak dan tiap detil bangunan tersebut didesain sendiri oleh Alfi, sapaan akrabnya.

Tempat itu bisa dikunjungi orang-orang setiap hari, karena selain menikmati kopi pengunjung juga bisa mengakses sajian pameran yang edukatif. "Para penikmat seni juga bisa datang kapan saja, tanpa harus pas pembukaan pameran", ucap Alfi.

Kedai kopi bernama "Ada Warung" tersebut terletak di samping Galeri Sarang Buliding, jalan Ambarbinangun 1, Kalipakis, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Tempat ngopi asyik yang resmi dibuka pada tanggal 25 Oktober 2019, buka setiap hari dari pukul 10.00-23.00 WIB, menyediakan berbagai macam Kopi Nusantara seperti, Kopi Sindoro, Flores, Bali Honey dan juga Jamu Kunir Asem, Beras Kencur yang bisa di-mixed dengan Soda ataupun Teh. Selain itu, tersedia makanan yaitu Sate Kulit, Pisang Gapit, Pangsit dan Mie Sapi.

Tempat itu menjadi menarik karena juga menyediakan Tembakau Nusantara dari berbagai tempat di seluruh Indonesia, menyiasati pajak rokok yang naik, sehingga berimbas pada harga rokok yang naik menjadi 23%. Pengunjung diajak menikmati Kopi sambil Melinting Tembakau Nusantara, merasakan atmosfer seni pada secangkir kopi di ruang seni. (Meuz Prast/Antok Wesman).