Tular Nalar Gelar Edukasi Literasi Digital Untuk Masyarakat Umum
- Bincang Tular Nalar berlangsung Rabu, 8 Februari 2023, membuka ruang diskusi mengenai edukasi literasi digital bagi masyarakat umum dalam bentuk bincang santai edukatif.
- Bermodal kurikulum dan sumber daya yang telah dimiliki, Bincang Tular Nalar digelar dalam beberapa chapter dengan beragam topik.
- Acara menggandeng Fakultas Ilmu Sosial Politik dari Universitas Atmajaya Yogyakarta sebagai kolaborator.
Impessa.id, Yogyakarta, Februari 2023 – Dalam satu dekade ini, Indonesia mengalami peningkatan jumlah pengguna internet. Dalam Survei Susenas yang dilakukan oleh BPN pada tahun 2021, sebanyak 62,10% populasi Indonesia telah mengakses internet di tahun 2021. Tingginya penggunaan internet ini mencerminkan iklim keterbukaan informasi dan penerimaan publik terhadap perkembangan teknologi dan perubahan menuju “Masyarakat Informasi’.
Keterbukaan informasi ini kemudian memunculkan berbagai polemik baru. Di satu sisi, masyarakat dengan mudah memperoleh setiap informasi guna menunjang segala macam lini kehidupan, mulai dari bidang ekonomi hingga budaya. Di sisi lainnya, jika perkembangan ini tidak disikapi dengan bijak, banjir informasi di internet dapat memunculkan dampak negatif yang merugikan, seperti misalnya misinformasi dan penipuan digital.
Kepedulian inilah yang kemudian melandasi terciptanya acara Bincang Tular Nalar, sebuah diskusi santai edukatif yang diharapkan memunculkan gagasan-gagasan terbaik literasi digital. Bermodal kurikulum dan sumber daya yang telah dimiliki Tular Nalar, Bincang Tular Nalar rencananya akan digelar dalam beberapa chapter dengan topik-topik yang beragam di setiap pelaksanaannya.
Dalam acara Bincang Tular Nalar yang dilaksanakan pada Rabu, 8 Februari 2023, peserta dan pembicara yang terdiri dari content creator, jurnalis warga, pers kampus, atau masyarakat umum dapat bertukar pandangan mengenai kepedulian mereka terhadap digital literasi di Indonesia serta kiat-kiat apa saja yang harus diterapkan untuk mencegah misinformasi melalui diskusi dalam tema “Jurnalisme Digital dan Peran Masyarakat sebagai Corong Informasi Masa Kini”.
Di samping itu, dalam lokakarya yang melibatkan rekan-rekan pers Kampus di Yogya dan content creator, para peserta dapat mengajukan ide-ide terbaik mereka untuk mengintegrasikan pandangan mereka dengan visi misi Tular Nalar untuk meningkatkan edukasi digital literasi di masyarakat, di mana tiga ide program terbaik akan mendapatkan sponsor dari Tular Nalar.
Pada kesempatan ini Tular Nalar juga menggandeng Universitas Atmajaya Yogyakarta selaku kolaborator dalam pelaksanaan acara Bincang Tular Nalar.
Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Mafindo, mengatakan bahwa acara ini penting untuk membantu para kreator dan calon wartawan untuk mengasah kepekaan mereka dalam memilah-milah informasi sebelum menyebarkannya ke khalayak publik.
“Di era digital saat ini, semua orang memiliki tanggung jawab untuk mencegah penyebaran misinformasi agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang salah dan menimbulkan bahaya di antara masyarakat. Terlebih lagi bagi para content creator dan wartawan muda, karena mereka wajib menggunakan platform mereka sebagai corong informasi yang akurat,” kata Septiaji.
Santi Indra Astuti, Project Manager Tular Nalar, menambahkan bahwa acara ini dapat menjadi ajang bagi para kreator dan calon wartawan untuk mengembangkan ide mereka menjadi sebuah program guna meningkatkan digital literasi di kalangan masyarakat.
“Banyak kreator dan pekerja media yang memiliki ide-ide menarik untuk membantu mencegah misinformasi di kalangan masyarakat. Dengan adanya program ini, kami berharap para kreator dan pekerja media ini dapat menjadi agent of change Tular Nalar dalam menyebarkan misi kami untuk menangkal laju misinformasi di kalangan masyarakat,” ungkap Santi.
Dr. Mario Anton Birowo, Dosen Prodi Komunikasi, Universitas Atmajaya Yogyakarta sekaligus narasumber edisi perdana Bincang Tular Nalar, mengatakan bahwa Bincang Tular Nalar edisi perdana ini diselenggarakan sekaligus untuk menandai Safer Internet Day yang jatuh pada tanggal 7 Februari 2022.
“Para content creator dan jurnalis warga memiliki tanggung jawab yang penting untuk membangun ruang internet yang sehat, aman, dan nyaman, melalui konten-konten positif yang kreatif dan edukatif,” ungkap Anton.
Tentang Tular Nalar
Tular Nalar sebuah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan didukung oleh Google.org. Sebagai portal pembelajaran online, Tular Nalar memiliki tujuan untuk meningkatkan membantu publik dalam mengidentifikasi hoaks melalui pemikiran kritis. Program Tular Nalar, yang kini telah berkembang menjadi Tular Nalar untuk Lansia, memiliki target untuk memberdayakan 319.000 lansia dan 61.500 pemilih pemula.
Pelajari lebih lanjut mengenai Tular Nalar di website https://tularnalar.id/tentang-kami/atau media sosial kami di https://www.instagram.com/tularnalar.
Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) adalah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberantasan informasi bohong (hoaks). Pada tahun 2016, Mafindo telah memperoleh status legal sebagai organisasi nirlaba. Saat ini Mafindo telah memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. Organisasi ini memiliki 20 cabang di seluruh Indonesia.
Beberapa kegiatan utama Mafindo meliputi pencegahan hoaks, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, teknologi anti hoax, riset, keterlibatan grassroot, dan sebagainya.
Pelajari lebih lanjut tentang Mafindo di https://www.mafindo.or.id/tentang-kami.
Tentang Google.org
Google.org adalah badan filantropis yang berdiri di bawah naungan Google, dan didirikan untuk mendukung organisasi nirlaba serta organisasi lainnya yang menciptakan inovasi untuk menjawab isu-isu kemanusiaan. Google.org terus melakukan berbagai pendekatan untuk memberikan bantuan kepada upaya-upaya yang dapat memberikan dampak terukur dalam isu-isu global dan regional, serta menciptakan dunia yang lebih baik. Di Google.org, kami mencari organisasi-organisasi yang terus memberikan inovasi dan menggunakan teknologi untuk memerangi tantangan global. (Mahmud Mada/Antok Wesman/Impessa.id)