Event

Festival Band Sholawat 2019

Festival Band Sholawat 2019

Festival Band Sholawat 2019

Impessa.id, Yogyakarta : Bermain musik bagi anak muda menjadi sarana kreatifitas yang positif disela tanggung jawab mereka dalam menunaikan tugas akademiknya agar menjadi generasi masa depan yang berpendidikan, cerdas dan bermanfaat bagi keluarga, lingkungan dan bangsanya

Aktifitas musik dan hiburan di era millenial kini sudah sedemikian mampu untuk membangun image, dan berpengaruh luar biasa dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai sosial baru para remaja diseluruh pelosok Bumi. Gelombang trend silih berganti menghampiri generasi muda kita dengan segenap atribut dan idiomnya.

Proses menuju dunia tanpa batas “borderless world” menyongsong peradaban global tatanan dunia baru semakin jelas didepan mata. Disadari atau tidak, peran pendidik menjadi penting untuk membangun koridor dan batasan-batasan bagi para generasi digital yang begitu fasih dan canggih dalam mengakses informasi yang tersebar di dunia maya.

Dahulu, salah satu tugas pendidik adalah menyampaikan informasi berbasis pengetahuan. Saat ini semua sudah tergantikan oleh kanal-kanal dan portal digital dari gadget yang terus berkembang dalam percepatan yang luar biasa. Dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi transformasi nilai-nilai budaya secara masif tanpa pandang bulu, baik secara geografis, bangsa, ras hingga ke ideologi.

Situasi tersebut ditangkap dalam bentuk kegelisahan akan dekadensii moral dan spiritual oleh Kyai H M Fuad Riyadi, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Fuad. Beliau adalah pengasuh pesantren Rhoudhatul Fatihah di Pleret Bantul Yogyakarta, yang merasakan bahwa telah terjadi pergeseran moral dan orientasi terhadap capaian suatu karya musik yang mulai semakin berjarak terhadap akar budaya dan nilai-nilai luhur keyakinan dan kesadaran spiritual dalam koridor agamis.

Disatu sisi, dari golongan dan mazhab tertentu telah melakukan gerakan yang bersifat radikal dengan mengcounter ekses dari musik tersebut secara kontra produktif dengan menjauhi dan mengharamkan musik secara membabi buta tanpa perlu melihat konteks dan latar belakang situasinya.

Singkat kata, dua tahun silam Gus Fuad membentuk kelompok musik bernama Rofa Band yang mempunyai misi untuk menyebarkan cinta kasih terhadap sesama dan seluruh mahluk ciptaan Nya. Didedikasikan untuk meneladani sifat dan alhlak Rasulullah nabi besar Muhammad SAW yang mengintepretasikan rasa cinta pada tataran yang sangat tinggi dan luhur mencakup segenap semesta kehidupan duia dan akhirat.

Lebih dari 25 syair lagu yang di gagas Gus Fuad sudah menjadi musik dalam format band dan ter syiar luas melalui jaringan media digital. Dalam rangka mengajak generasi muda dan remaja ikut berpartisipasi dan menjadi bagian dari ritual perayaan cinta dan kasih sayang, maka dibuatlah ajang festival band bagi pelajar dan mahasiswa, agar bersama-sama saling menerima dan memberi pesan cinta, kasih sayang dan kedamaian melalui akhlak yang benar.

Mungkin menarik untuk direnungkan apa kata filsuf terkenal Persia, Jalaluddin Rumi, “Tugasmu bukanlah mencari cinta, melainkan mencari dan menemukan segala penghalang di dirimu yang telah kamu bangun untuk melawan cinta”. (Heri Machan-Rofa Enterprise/Antok Wesman).