Event

Malam Penghargaan Alumni Award UMY, Jumat, 3 Mei 2019

Malam Penghargaan Alumni Award UMY, Jumat, 3 Mei 2019

Rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP menyerahkan Penghargaan Alumni Award 2019, kepada Duta Besar RI untuk Turki, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, Di Selasar Gedung Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (3/5)

Impessa.id, Yogyakarta : Duta Besar RI untuk Turki, Dr. Lalu Muhammad Iqbal yang juga alumni Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jum’at malam, 3 Mei 2019, menerima Outstanding Alumni Award, Penghargaan Luar Biasa Alumni Award UMY, apresiasi kampus untuk kontribusi nyata alumni yang dihelat di selasar Gedung Pasca Sarjana Kampus UMY Ringroad Selatan.

Pada 7 Januari 2019, alumnus Hubungan Internasional UMY tahun 1991 itu resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Turki yang berkedudukan di Ankara. Karir diplomat Dr. Lalu Muhamad Iqbal juga terhitung cepat. Sebelum diangkat menjadi Duta Besar, dia dipercaya menjadi Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) dan menjadi Direktur termuda di lingkungan Kementerian Luar Negeri. Dari Direktorat Perlindungan WNI dan BHI inilah ia banyak mendapatkan spektrum baru tentang peran dan fungsi diplomat di tengah pusaran sosial, politik dan ekonomi global yang terus berubah. 

Alumni Award juga diberikan kepada akademisi dan aktivis Muhammadiyah di Nusa Tenggara Barat, H. Falahuddin, S.Ag, M.Ag. Kiprahnya untuk umat tidak hanya melalui keterlibatan dirinya sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Nusa Tenggara Barat, namun juga terlibat aktif sebagai anggota Tim Penyelaras Kebijakan Gubernur NTB, sejak 2016 hingga kini.

Sebagai Wakil Ketua FKUB Provinsi NTB, 2017-2021 dan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB Periode 2015-2019. Dalam bidang akademik, alumnus FAI UMY ini juga pernah menjabat sebagai Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Mataram periode 2013-2017 dan menghasilkan beberapa karya buku seperti Kuliah Fikih Ibadah, Kuliah Kemuhammadiyahan, dan Pendekatan komprehensif-Integratif dalam Kajian Fikih Terorisme. 

Tahun ini Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang genap berusia 38 tahun telah meluluskan 48.597 alumni, tersebar di berbagai pelosok Nusantara bahkan dunia. Puluhan ribu alumni UMY tersebut turut memberi kontribusi didalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Untuk itu UMY memberikan penghargaan bagi alumninya yang berhasil memberi perubahan menjadi lebih baik bagi lingkungan sekitarnya, dinamai Alumni Award.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK, Hilman Latief, MA, PhD dalam sambutan di malam penganugerahan Award tersebut menjelaskan alasan dilakukan pemberian penghargaan bagi alumni. “Selain untuk mempererat hubungan antara kampus dengan alumni, juga memberikan penghargaan bahwa kontribusi yang mereka lakukan secara tidak langsung mengharumkan nama UMY, kemudian sebagai inspirasi kepada mahasiswa aktif dengan melihat perjuangan dan hasil yang telah dilakukan oleh alumninya, serta untuk mendorong berbagai Program Studi untuk melakukan deteksi terhadap alumninya,” ungkap Hilman Latief. 

Dalam pesannya Dr. Lalu Muhammad Iqbal menyebutkan bahwa UMY telah melewati fase membuktikan eksistensinya, “Eksistensi UMY sudah sangat diakui dimanapun, Sekarang alumni UMY yang masuk ke Kementerian Luar Negeri sudah ranking 1, jadi tidak ada lagi lulusan UMY yang merasa terintimidasi, dipertanyakan lulusan darimana, UMY merupakan alumni pertama yang masuk ke Kemenlu bersaing secara fair, sehingga periode pembuktian eksistensi itu sudah selesai bagi UMY. Kalau disebutkan 10 universitas swasta terbaik, UMY pasti masuk disitu,” ungkap Dr. Lalu Muhammad Iqbal.

Dr Lalu menambahkan, kini saatnya periode pembuktian kontribusi, terutama terhadap Community Development. “Alumni Award ini kedepannya hendaknya diberikan kepada sosial entrepreneurs, yaitu alumni UMY yang melakukan kiprah-kiprah sosial di lapangan yang pasti banyak bertebaran dimana-mana, karena itu naluri alumni UMY,” imbuhnya. 

Saat dikonfirmasi Impessa.id, terkait naluri Community Development tersebut, Rektor UMY menuturkan. “Contohnya mereka para alumni UMY itu menjadi bagian dari aktivis lingkungan, seperti dalam proses recovery gempa Lombok, sampai sekarang mereka belum pulang, mereka punya keahlian konstruksi, mereka punya keahlian untuk melakukan mitigasi bencana. Juga kita masih meninggalkan beberapa alumni di Palu, untuk melakukan penyelidikan tentang proses likuifaksi atau proses masuknya tanah kedalam bumi. Kemudian beberapa alumni UMY juga mendirikan Klinik Terapung di perairan Ambon, kapal pesiar yang dimodifikasi menjadi Klinik Operasi Cepat untuk lima pasien dalam satu hari, bernama Klinik Apung Said Tuhulele, Dosen UMY. Serta alumni UMY yang mendirikan Rumah Sehat, Rumah Kebangsaan yang ada diperbatasan Sebatik, Kalimantan Utara," Jelas Rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP . 

Penerima Alumni Achievement lainnya masing-masing, Sutradara Film, Yuda Kurniawan, S.IP, alumnus FISIPOL UMY tahun 2006. Direktur PT WAHANA ARTA MAS (WAM GROUP), Muhammad Akbar, S.T, alumnus Fakultas Teknik UMY tahun 1996. Aktivis Lingkungan, dr. Bintari Wuryaningsih, SE, alumnus FKIK UMY tahun 2001. Pengusaha (Owner Bahana Batik), Erwin Yuniati, S.H, alumnus Fakultas Hukum UMY tahun 1998. Birokrat dan Aktivis Lingkungan, Dr. H. Aready, SE., M.Si, alumnus FEB UMY tahun 1999 dan Birokrat dan Pelaku Penyiaran, Lukmanawati Rahayu, S.P, alumnus Fakultas Pertanian UMY tahun 2006.

Alumni Award yang dihelat bekerjasama dengan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta - KAUMY, menjadi salah satu program UMY dalam menjalankan visi menjadi International Reputable University and ASEAN Leading University, melalui publikasi alumni yang memiliki peranan penting baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. (Antok Wesman).