Feature

Pengajian Seneng Takon Bertajuk Ekonomi Digital Di Ponpes Krapyak Yogyakarta Berlangsung Sukses!

Pengajian Seneng Takon Bertajuk Ekonomi Digital Di Ponpes Krapyak Yogyakarta Berlangsung Sukses!

Pengajian Seneng Takon Bertajuk Ekonomi Digital Di Ponpes Krapyak Yogyakarta Berlangsung Sukses!

Impessa.id, Yogyakarta : Menatap pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi -IT, kita menghadapi era yang disebut Shocking, sangat mengejutkan! Suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perkembangan IT tersebut sifatnya eksponensial, suatu percepatan, suatu perkalian, sehingga mau tak mau harus dihadapi, dan kita dituntut harus melek digital.

Dalam pengajian bernama "Seneng Takon" yang mengusung tema “Ekonomi Digital : Peluang, Tata Kelola, dan Tantangannya”, berlangsung Jumat malam, 19 April 2019, di Kompeks Q, Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta, para pembicara, masing-masing, KH. M. Ikhsanudin, M.Si. (Ketua Lembaga Perguruan Tinggi PWNU DIY), Mohammad Isnaini (Direktur Utama/CEO Suhu, PT Kata Suhu Kita), Mizan Rizqia, Project Manager TLab dan Aji dari TiketApaSaja.com, dengan moderator Micko Cakcoy Pathoknegoro, begitu antusias menyampaikan pengalaman masing-masing dihadapan ratusan santri, para generasi Z harapan masa depan bangsa. 

Menyitir “Syi’ir Tanpo Waton” karya Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) yang berbunyi;

Duh bolo konco prio wanito

Ojo mung ngaji syari'at bloko

Gur pinter dongeng nulis lan moco

Tembe mburine bakal sangsoro

Terbetik, bahwa sebagai umat Islam, terlebih para santri, diharapkan tidak hanya bisa bercerita, membaca, dan menulis, melainkan juga memiliki kemampuan lain yang dapat dijadikan sandaran hidup di dunia. Sebab bagaimanapun, seperti dalam hadits Rasulullah Saw, siapa yang ingin hidup di dunia, maka harus memiliki ilmu dunia, siapa yang ingin hidup di akhirat, harus memiliki ilmu akhirat. Sementara jika kita hanya memiliki ilmu agama, berarti kita menyiapkan diri hidup di akhirat, dan kehidupan dunia terabaikan. 

Isnaini dari PT Kata Suhu Kita, bergerak di Jasa Pelatihan dan Consulting dibidang IT, SDM, menawarkan solusi melalui program Assessment and Personal Development-nya, yang memetakan potensi peserta didik, dan memberi bekal ilmu pengetahuan terkait dengan IT. Kemudian Mizan dari T-Lab, pembuat aplikasi digital, sependapat bahwa perkembangan IT sangat cepat. “Kita sedang belajar teknologi A, sudah muncul teknologi B. Kita belajar teknologi B sudah muncul teknologi C, dan seterusnya, cepat sekali perkembangan teknologi itu,” ungkapnya jujur.

Sementara Aji dari E-Commerce TiketApaSaja.com kini lebih fokus ke hiburan yang menurutnya terbagi kedalam tiga kelompok yakni Konser, Sportainment dan Atraksi, semisal Jatim Park. Melalui produknya, calon penonton konser musik misalnya, kini dapat memesan tiket masuk, sebulan sebelum konser tersebut berlangsung, via On Line. “Yang penting memilik smartphone terkoneksi dengan jaringan, kemudian masuk ke aplikasi, memesan sesuai instruksi yang mudah untuk diikuti, melakukan pembayaran, dan tiket akan dikirim ke e-mail,” jelas Aji. 

Dalam kesempatan itu Gus Ikhsan merespon perkembangan Ekonomi Digital berdasarkan syariah. Menurut Gus Ikhsan, Ilmu Fiqih Muamalah membahas lengkap tentang ekonomi dan bisnis. “Teknologi itu hanya membantu memudahkan, prinsip-prinsip transaksinya yang penting sama dengan Hukum Islam, bahwa ketika melakukan transaksi apapun, baik transaksi jual-beli, transaksi jasa, maka yang paling penting harus pegang empat hal yaitu; tidak ada penipuan, tidak ada yang dianiaya, masing-masing yang bertransaksi itu saling rela, serta dalam transaksi itu tidak ada satupun yang dirugikan, artinya sama-sama diuntungkan,” jelas Gus Ikhsan.

Gus Khalid dari Ponpes Al Munawwir Krapyak Kompleks Q menyambut baik dihelatnya Pengajian Seneng Takon itu dan berharap melalui tema ‘Ekonomi Digital’ tersebut mampu memberi manfaat kepada para santri generasi Z, generasi gadget. Sedangkan Husni Bima Wicaksono mewakili Kepala Desa Panggungharjo, menilai Pengajian Seneng Takon merupakan acara yang kreatif sehingga perlu diikuti oleh semua generasi millennial, terlebih dengan tema Ekonomi Digital sebagai revolusi 4.0 yang berbasis komputer dan digitalisasi. (Antok Wesman)