Feature

Workshop Membuat Sendiri Dompet Kulit, Love of Leather, Di Angkringan Gadjah Jakal KM 9 Yogyakarta

Workshop Membuat Sendiri Dompet Kulit, Love of Leather, Di Angkringan Gadjah Jakal KM 9 Yogyakarta

Jodie, peserta workshop membuat dompet kulit berasal dari Sydney Australia, merekomendasikan kegiatan tersebut kepada khalayak luas

Impessa.id, Yogyakarta : Keinginan kuat berbagi ilmu ketrampilan diwujudkan secara nyata oleh Cornelia & Co bekerjasama dengan Punky Zhou, melalui Workshop membuat Dompet Kulit, Gelang Kulit ataupun Gantungan Kunci dari kulit, bertajuk “Love of Leather, Handmade Leather Gift for Your Beloved One”, pada Sabtu (09/02/19) di Angkringan Gadjah Jalan Kaliurang KM 9 Yogyakarta.

Sebagai langkah perdana, pesertanya sengaja dibatasi mengingat jumlah peralatan pendukung juga masih terbatas, tampak 10 peserta yang beruntung begitu antusias mengikuti ketrampilan membuat Dompet Kulit pilihan sendiri dari beragam jenis yang tersedia sebagai contoh. Berdurasi dua hingga tiga jam, proses pengerjaanya dipandu langsung oleh Punky dibantu  dua asistennya yang sore itu secara sabar membimbing, mulai dari pemilihan bahan kulit, pewarnaannya, pemotongan sesuai dengan patron yang telah disiapkan, tata-cara menekuk dan melipat kemudian pengeleman dan penjahitan, hingga finishing, semua dilakukan secara manual, kerajinan tangan murni.

Salah satu peserta yakni Jodie, dari Sydney Australia, menjadi peserta workshop terakhir dalam menyelesaikan kreasinya membuat Dompet Kulit yang dia beri warna hitam. Kepada Impessa.id, Jodie menuturkan rasa senangnya mengikuti ketrampilan tersebut. “Workshop ini sangat bagus, dan saya sangat menikmatinya, mencoba membuat salah satu produk terkenal dari Yogyakarta yakni kerajinan kulit, dan saya merekomendasikan kepada siapapun agar mencari pengalaman mengikuti kegiatan positip ini,” tutur Jodie bersemangat.

Sukman Lugiyanto yang akrab disapa Mawan, sebagai satu-satu peserta pria, berprofesi di dunia Asuransi ketika ditemui Impessa.id mengungkapkan rasa suka-citanya memperoleh pengalaman baru yang ternyata membuatnya ketagihan. “Selama ini saya melakukan jual-beli Dompet Kulit kepada klien, namu setelah mengikuti workshop ini, membuat sendiri Dompet Kulit dan berhasil, ternyata memerlukan ketekunan tersendiri, kesabaran dan ketelitian tinggi agar produknya bagus. Dari sini saya mulai dapat memaklumi kenapa Dompet Kulit itu harganya mahal, ya, karena memang pembuatannya tidak mudah,” jelas Mawan yang sengaja tidak memberi warna Dompet Kulit kreasinya, tetap Krem alami.

Sensasi kebahagiaan membuat Dompet Kulit sendiri, juga dirasakan Theresia Puspitawati, berdomisili disekitar Monjali yang adalah Dosen dan juga Doter Gigi, melalui Impessa.id, Wati, demikian sapaan akrabnya mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai segala hal yang terbuat dari kulit, koleksi tas, dompet kulit tak terhitung dan dirinya merasa Surprise bisa membuat Dompet Kulit sendiri, yang dia beri initial Wati. “Sungguh selama ini saya belum pernah tahu cara membuat kerajinan kulit itu, ternyata setelah saya mengikuti pelatihan ini, prosesnya memerlukan ketekunan tersendiri,” ungkap Wati senang.

Menurut Wati, ternyata ide sederhana pun bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan, bahkan bisa menciptakan lapangan kerja. Dirinya merasa senang ada yang mau berbagi ide untuk membuat karya sehingga banyak orang menjadi terampil, terlebih di Jogja ini sangat banyak jumlah orang yang kreatif. Sementara itu, Neni dari Sukoharjo Sleman yang berprofesi sebagai Perawat berhasil menyelesaikan kreasinya berupa Dompet Koin

Ayu Cornelia dari Cornelia & Co ketika dikonfirmasi Impessa.id menjelaskan bahwa gagasan menggabungkan dua hal Kuliner dan Art mendapat sambutan positip pihak Punky Zhou selaku klien, sehingga Workshop membuat kerajinan kulit untuk publik terwujud yang semakin mewarnai suasana Angkringan Gadjah. “Jogja kan melimpah industri kerajinan kulitnya, tapi yang mau ngajarin nyaris tidak ada, melalui persiapan matang alhasil kami bergandengan tangan dengan Cha-Cha alias Punky Zhou, pemilik Angkringan Gadjah dan Produsen Produk Kerajinan Kulit sejak 2002, dengan pangsa pasar ekspor ke Amerika, Eropa, Australia, Jepang dan Korea, kini bagi-bagi pengalaman dan ilmu pengetahuan kepada generasi penerus bangsa.

“Jika animo warga di Jogja tinggi, maka kami kedepannya membuka kuota lebih banyak, memang warga Jogja menjadi prioritas kami, meski permintaan sudah masuk dari Jakarta, Semarang dan Surabaya, untuk menggelar workshop serupa di tiga kota tersebut. Kami memiliki Visi Utama yakni memajukan pariwisata Jogja, selain Wisata Kuliner dan Wisata Destinasi, juga Wisata Kerajinan, Study Craft Tour, sehingga saat berwisata ke Jogja juga bisa membuat sendiri kerajinan tangan dari Kulit,” pungkas Punky dengan tagar Instagram : Punkyzhou dan Facebook : Punky Zhou.(Tok)