Pentas Teater Sengkuni2019 Di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, 12-13 Januari 2019
Impessa.id, Yogyakarta : Teater Perdikan Yogyakarta menggelar pementasan berjudul “Sengkuni2019” dengan Sutradara Jujuk Prabowo, berlangsung Sabtu dan Minggu, 12-13 Januari 2019 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pukul 19.00 WIB hingga selesai. Pentas Hari Pertama, Sabtu, 12 Januari 2019, tiket untuk keseluruhan kelas VIP (150-ribu), Gold (100-ribu) dan Silver (50-ribu), sebayak 802 lembar telah terjual habis, sehingga kesempatan bagi publik untuk menyaksikannya hanya di hari kedua, Minggu malam.
Naskah Sengkuni2019 yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib, menyampaikan gambaran tentang situasi kehidupan berbangsa saat ini, dilihat sebagai sesuatu yang menyempit ke arah perebutan kekuasaan. Dalam perebutan kekuasaan, kehidupan diwarnai dengan berbagai perbuatan atau tindakan yang merusak tatanan kehidupan. Saat ini, kehidupan dipenuhi intrik, serang-menyerang, manipulasi, dan berbagai tindakan yang bertujuan untuk perebutan kekuasaan, untuk penumpukan kekayaan dengan segala cara.
Dalam tulisannya Emha Ainun Nadjib meminta maaf kepada Masyarakat Pewayangan sekiranya pengambaran tokoh Sengkuni diluar persepsi yang ada pada umumnya. “Pertama-tama secara khusus saya bersama semua pelaku pementasan Sengkuni2019 ini, memohon maaf kepada Masyarakat Wayang dan Pedalangan, sehubungan dengan penuturan tentang Sengkuni dalam lakon ini, yang tidak sama dengan khazanah yang selama ini dikenal luas. Terutama tentang peristiwa saudara-saudara Sengkuni yang dipenjara dengan hanya diberi sebutir nasi untuk setiap orang untuk makan sehari,” tutur Emha.
“Melalui lakon ini saya memohon per-mahfuman bahwa tidak ada kemungkinan untuk meneliti dan mendapatkan fakta mana yang benar secara mutlak. Oleh karena itu sebaiknya fokus yang kita pilih bukanlah kebenaran fakta masa silam yang bersifat sangat relatif dan tak terjangkau, melainkan produk pembelajaran apa yang masing-masing aliran bisa menggalinya, demi kebaikan bersama di zaman ini,”, imbuh Emha.
Menurut Emha Ainun Najib, para pekerja dalam Sengkuni 2019 bukanlah Lembaga Penentu Kebenaran, bukan Laboratorium Akademik, bukan Kementerian Wayang, juga bukan Kumpulan Dalang. Pementasan Sengkuni2019 hanya partisipasi bebrayan, hanya kontribusi pembelajaran kemanusiaan, hanya pengasak kawruh di barisan paling belakang.
“Lakon Sengkuni2019 juga tidak mencari, menemukan kemudian menuding figur Sengkuni dalam suatu konstelasi pergulatan politik nasional Indonesia yang sedang berlangsung. Apalagi perhelatan nasional pada 2019, yakni Pilpres. Maka pecinta salah satu Capres menantikan drama ini menyebut Sengkuni di pihak lawannya, dan pendukung Capres lainnya mengharapkan tudingan yang sama kepada musuh atau pesaingnya,” ungkapnya.
Khazanah pewayangan dalam kebudayaan Jawa dan Sunda, memperoleh informasi tentang kelicikan figur Sengkuni. Kemudian Sengkuni menjadi idiom populer untuk menggelari setiap pelaku kecurangan, kelicikan, kedengkian, provokasi, serta berbagai watak buram jiwa manusia. Sehingga pementasan Sengkuni2019 justru menawarkan kepada yang menontonnya agar mencari “apa Sengkuni”pada kehidupan ber-Negara dan bermasyarakat. Bukan “siapa Sengkuni”.
Pada ukuran tertentu, tidak tertutup kemungkinan bahwa pada hakikinya kita semua atau masing-masing, adalah Sengkuni. Berkaca, menatap wajah sendiri yang terpantul. Siapa bisa menjamin bahwa wajah di balik cermin itu ternyata ber-aura Sengkuni, berpotensi Sengkuni, atau bahkan memang Sengkuni itu sendiri. Sehingga dibutuhkan keikhlasan dan ketajaman untuk jujur kepada dirinya sendiri.
Pelakon Utama yang memainkan tokoh-tokoh dalam naskah adalah nama-nama yang telah puluhan tahun berdedikasi seperti Joko Kamto, Novi Budianto, Eko Winardi, Margono W, Agus Istijanto, dan Kumbo Adiguno. Untuk Musik digarap oleh Azied Dewa, SP Joko, Doni, dan Widi; Tata Lampu oleh Wardono; Stage Manager oleh MZ Fadil. Bertindak sebagai Pimpinan Produksi adalah Toto Rahardjo dan penyelenggara oleh Progress Management. Total keseluruhan pemain dan pemusik sebanyak 34 orang dan telah melakukan latihan sejak Oktober 2018 hingga menjelang hari H. (Tok)