Sosrodipuran Gelar Gebyar Seni Budaya Djayaningratan
Impessa.id, Yogyakarta – Warga Sosrodipuran, Yogyakarta menghelat Gebyar Seni Budaya Sosrodipuran bertema “Menuju Masyarakat Sadar Budaya; Nguri-uri Budaya Jawa Khususnya Ndalem Djayaningratan”, pada akhir tahun 2018 menyajikan Sarasehan Budaya, pada Senin 17 Desember, kemudian Kirab Budaya pada 21 Desember 2018, Ketoprak pada Jumat, 21 Desember 2018, Pesta Rakyat pada 22 Desember 2018 serta Pameran, Edukasi dan Bazaar Batik pada 3 – 17 Januari 2019.
Pameran Seni Rupa dengan kurator Jajang R Kawentar, yang dipajang di ruang belakang Joglo Ndalem Djayadipuran, menampilkan 10 Patung dan 50 Lukisan karya dari 32 seniman dari berbagai daerah di Nusantara, bertempat di SD Netral C, Sosrodipuran, Kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019 dan kemungkinan diperpanjang waktu pelaksanannya, mengingat lokasinya berdekatan dengan Jalan Malioboro yang kerap disambangi para backpacker mancanegara yang gemar ‘blusukan” di kampung-kampung.
Ketua Panitia Pelaksana Rully Permana, didampingi tiga Ketua RW yang ternaung didalam Kampung Sosrodipuran masing-masing Ketua RW 04 Subroto, Ketua RW 05 Nunang dan Ketua RW 06 Ervin Setiawan dipandu Zulfaida, dalam Press Conference Minggu, 30 Desember 2018 di Pendopo Ndalem Djayaningratan mengatakan bahwa kegiatan yang untuk pertamakalinya digelar, sebagai trigger, titik awal dari kegiatan rutin yang akan diselenggarakan setiap tahun, baik dalam skala lokal, skala nasional maupun skala International,.
“Kita berharap Sosrodipuran Ndalem Djayaningratan sebagai destinasi wisata di Kota Yogyakarta dengan memanfaatkan semua aset yang dipunyai Kampung, mulai dari peninggalan sejarah putra Sultan Hamengkubuwono VII, kelompok-kelompok kesenian dan Kerajinan Terakota, Batik, Lukis, Seni Pertunjukan Musik, Tari dan Teater serta seni kontemporer yang berkembang saat ini,” ungkap Rully.
Dengan Sosrodipuran Ndalem Djayaningratan menjadi Kampung Wisata akan member dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan hotel-hotel yang berada disekitar, yang kedepannya dihelat bermitra dengan berbagai pihak, ada Biro Perjalanan, Komunitas Expatriat, Hotel, Art Management dan Sekolah atau Institusi Pendidikan, .
Sementara itu, Suhardi, tokoh seni budaya lokal yang juga pendiri Padepokan Songsong Budoyo Yogyakarta mengatakan, yang utama dalam kegiatan ini adalah mengangkat dan melestarikan bangunan Ndalem Djayaningratan menjadikan Aikon Kampung Wisata Sosrodipuran, mempersiapkan generasi muda untuk peduli dan turut melestarikan tradisi serta kearifan lokal, sekaligus menggalang masyarakat mempersiapkan program.
“Sudah menjadi tugas bersama untuk melestarikan seni budaya tradisional dengan mengemasnya sesuai atensi generasi muda, sehingga mereka tertarik ‘Nguri-uri’ budaya lokal selaras dengan kebutuhan jaman. Kolaborasi antara seni budaya masa lalu, masa kini dan masa mendatang, dapat terwujud secara elegan tanpa menghilangkan seni tradisinya,” kata Suhardi.
Kampung Sosrodipuran Ndalem Djayaningratan yang kini tengah mengajukan proposal guna penataan Kampung, berupa perbaikan infrastruktur lorong-lorong hingga pemetaan seluruh asset Kampung, terbuka untuk kerjasama dengan semua pihak termasuk seniman, pengusaha dan masyarakat termasuk Tukang Becak yang acapkali mengajak wisatawan melihat pameran seni rupa di Joglo warisan HB Ke-7 tersebut, dalam upaya melestarikan dan mengembangkan seni budaya setempat. (Tok)