Event

Pameran Seni Grafis, Jogja International Miniprint Biennale Ke-3, Berlangsung Di MDTL, 20-30 November 2018

Pameran Seni Grafis, Jogja International Miniprint Biennale Ke-3, Berlangsung Di MDTL, 20-30 November 2018

Seniman Grafis Jogja, Reno Megy Setiawan memajang karyanya di Jogja International Miniprint Biennale Ke-3, Di MDTL, 20-30 November 2018.

Impessa.id, Yogyakarta : Pameran 3rd Jogja International Miniprint Biennale -JIMB 2018 bertajuk “Messages From The Matrix”, berlangsung di Museum Dan Tanah Liat (MDTL), Dusun Kersan RT. 5, Tirtonirmolo, Kasihan-Bantul, Yogyakarta, mulai 20 hingga 30 November 2018.

Pameran yang secara resmi dibuka oleh Dr. Nasir Tamara MA, MSc tersebut menampilkan 117 karya miniprint oleh 65 seniman grafis dari 27 negara, sebagai Finalis 3rd JIMB 2018. Serta 39 karya miniprint oleh 29 seniman grafis dari China dan Filipina.

Setelah melewati proses penjurian oleh A. Sudjud Dartanto (ketua), Malcom Smith (anggota), Deni Rahman (anggota) pada Minggu (28/10) di Miracle Prints Art Shop Jalan Suryodiningratan MJ. II/853, Mantrijeron, Yogyakarta, terpilih 117 karya grafis dari 65 seniman dengan perincian 15 seniman grafis berasal dari Indonesia dan 50 seniman dari luar negeri. Total negara yang lolos sebagai finalis ada 27 negara yaitu, Argentina, Australia, Bangladesh, Brazil, Bulgaria, Canada, Croatia, Estonia, Finland, France, Germany, Hungary, India, Indonesia, Italy, Japan, Malaysia, Netherland, Poland, Russia, Serbia, Singapore, Spain, Thailand, UK, Ukraine dan USA.  :

Dalam penjurian sebanyak 351 karya grafis ukuran kecil dari 42 seniman grafis Indonesia dan 107 seniman grafis luar negeri dari 32 negara yang masuk pada panitia 3rd JIMB 2018 dilakukan penjurian melibatkan tiga juri. Penjurian yang dilakukan untuk menyaring karya grafis yang lolos ke final. Dari keseluruhan karya grafis yang masuk, diambil 117 karya miniprint untuk masuk dalam tahap final 3 rd JIMB 2018. Ke-117 karya miniprint finalis akan dipamerkan bersama karya kelompok 29 seniman grafis dari China dan Filipina. Pada pameran 3 rd JIMB 2018 akan diumumkan Three Best Works, Three Excellent  Works.

"Aspek penjurian pada dua hal, pertama menyangkut teknis dimana seni grafis adalah hal yang tidak bisa terlepas dari urusan teknik yang benar, untuk menghasilkan karya secara visual. Yang kedua berkaitan dengan tema yang ditawarkan. Bagaimana seniman merespon tema dengan tawaran-tawaran karya baru dalam kedalaman karyanya dimana kehidupan atau kebudayaan saat ini adalah abad citra atau penanda. Karya dengan visual dan konsep kesesuaian tema yang kuat itu yang kita cari," ungkap ketua juri Sudjud Dartanto sesaat setelah selesai penjurian 3rd JIMB 2018, Minggu (28/10).

Lebih lanjut Sudjud menjelaskan dengan tema JIMB #3 yang mengangkat tajuk "Messages From The Matrix" menjadi penanda atau citra yang lain untuk menghasilkan kostruksi  atau referensi baru yang bisa bersumber dari realitas itu sendiri.

Selain penghargaan, pemenang mendapat kesempatan pameran yang rencananya dilakukan pada tahun 2019 di Yogyakarta. Dalam hal jumlah peserta Pahlevi menjelaskan terjadi penurunan jumlah seniman yang ikut dari 167 peserta pada JIMB 2016 menjadi 149 peserta dalam JIMB 2018.

"Penurunan drasis justru pada peserta Indonesia yang hanya mencapai 42 peserta sementara peserta luar negeri melonjak menjadi 107 peserta dari JIMB 2016 yang diikuti 67 seniman. Jumlah ini masih ditambah 29 seniman dari China dan Philipina yang ikut serta sebagai seniman tamu, dimana karya-karya mereka tidak melalui tahapan seleksi untuk mengikuti pameran," tutur Pahlevi.

Batasan kompetisi miniprint dalam JIMB adalah ukuran medium/kertas maksimal 28 cm x 28 cm dengan ukuran karya tercetak maksimal 20 cm x 20 cm menggunakan teknik cetak konvensional meliputi cetak tinggi (relief print): wood cut, linocut, rubbercut, relief etching, engraving; cetak dalam (intaglio): etsa, drypoint, mezzotint, aquatint, photo intaglio, sugar print; cetak datar: lithography, photo lithography, allugraphy; cetak saring/halang: silk screen print, stensil; maupun gabungan teknik cetak konvensional yang ada. Karya dibuat dalam rentang waktu 2017-2018 dan setiap seniman diperbolehkan mengirim 1-4 karya. (Ria/Tok)