Pembukaan Sesarcab Penerbang, Navigator dan Penerbang Pesawat Tanpa Awak Lanud Adisutjipto.
Impessa.id, Yogyakarta : Komandan Kodiklatau yang diwakili Wadan Kodiklatau Marsma TNI I Nyoman Tri Santosa, Jumat (2/11), membuka secara resmi Sesarcab Penerbang TNI Terpadu A-97, Sekolah Navigator A-13 dan Sekolah Penerbang Pesawat Tanpa Awak (PTTA) A-1 bertempat di di Wisma Adi Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
Hadir dalam Pembukaan Pendidikan Sekbang, Seknav dan PTTA diantaranya Dirdik Kodiklatau Marsma TNI Kustono. Ka RSPAU Marsma TNI DR. dr. Isdwiranto, Danlanal Yogyakarta, Pejabat Mabes TNI, Kodiklatau, AAU serta Puspenerbad.
Upacara pembukaan didahului dengan paparan Rencana Pendidikan di Rupat Mako Danlanud Adisutjipto. Pembukaan pendidikan Sekbang, Seknav dan PTTA dilaksanakan bersamaan dengan Penutupan Sekolah Instruktur Navigator A-11. Siswa Sekolah Penerbang TNI Terpadu A-97 berjumlah 52 termasuk dari TNI Angkatan Darat 2 orang, Sekolah Navigator A-13 sebanyak 11 orang dan Sekolah Penerbang Pesawat Tanpa Awak (PTTA) A-1 berjumlah empat orang.
Dankodiklatau Marsekal Pertama TNI Andjar Sungkowo, SE. M.Si (Han) dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wadankodiklatau mengucapkan selamat pada para siswa atas keberhasilan untuk mengikuti pendidikan penerbang ini, disertai harapan semoga para siswa dapat mengikuti pendidikan hingga lulus dan sukses menjadi penerbang atau navigator TNI Angkatan Udara kebanggaan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Lebih lanjut Dankodiklatau menyampaikan bahwa bagi sebagian besar prajurit TNI Angkatan Udara, penerbang menjadi profesi yang membanggakan. Hal ini cukup beralasan, karena di pundak para penerbang handal dan profesional, keamanan wilayah udara NKRI yang menjadi tugas Angkatan Udara, dibebankan.
Seluruh pasis sesarcab penerbang, sesarcab navigator dan sesarcab PTTA, harus memiliki motivasi untuk berbuat yang terbaik, dengan belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh. Belajar dan berlatih, harus menjadi nafas kehidupan sebagai seorang siswa yang mendambakan keberhasilan dan kesuksesan. “Saya mengingatkan kepada kalian semua bahwa dalam setiap penugasan, keselamatan penerbangan dan kerja, harus menjadi prioritas utama. Jadikan keselamatan penerbangan dan kerja sebagai safety culture,” tegasnya. (Pen.Adi/Tok)