Mendikbud Resmikan Pertemuan Petinggi Kebudayaan ASEAN Di Yogyakarta, Rabu, 24 Oktober 2018.
Impessa.id, Yogyakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P. secara resmi membuka Pertemuan The-8th ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts – AMCA di Hyatt regency Yogyakarta, Rabu (24/10/18) dihadiri sekitar 52 delegasi dari 10 negara-negara anggota ASEAN plus tiga negara Mitra Wicara masing-masing, China, Jepang dan Korea Selatan.
Diantara tamu yang hadir terdapat Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam, Dato Paduka Seri Haji Aminuddin Ihsan, Sekretaris Negara Kamboja Samraing Kamsan, Menteri Kebudayaan Thailand Dr. Vira Rojpojchanarat, Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Paduka Lim Jock Hoi, serta Perwakilan Menteri Kebudayaan dari negara-negara anggota ASEAN.
Dalam sambutan pembukaan, Mendikbud Muhajir Effendy menuturkan bahwa merujuk hasil dari 31st ASEAN Summit yaitu “ASEAN Declaration On Culture of Prevention – CoP, yang bertujuan untuk menciptakan kedamaian, kesehatan, dan masyarakat yang harmonis, yang mendorong terbentuknya kebijakan dan inisiatif pembangunan dalam budaya pencegahan, pada tingkat pengambil kebijakan, yang diimplementasikan pada masyarakat luas, serta mendorong dan memperkuat kesadaran serta pola pikir masyarakat dalam mempraktekkan nilai-nilai positif.
“Melalui pertemuan ini, banyak skema yang dikerjakan, diantaranya tukar-menukar seniman, kemudian tukar-menukar pengalaman bagaimana cara melestarikan warisan budaya, baik yang benda maupun non-benda, dan kita akan mencocokkan juga berbagai macam varian yang ada kesamaan, kemiripan satu dengan yang lain, diantara sesama anggota ASEAN, kemudian kita juga akan mempromosikan ASEAN sebagai gugusan negara yang memiliki keunggulan dibidang budaya, juga kedekatan identitas satu sama lain, sehingga kita akan menjadi kekuatan regional yang sangat diperhitungkan terutama di sektor kebudayaan,” ungkap Mendikbud kepada wartawan.
Menurut Muhajir Effendy, sebagai Saudara Tua di kalangan anggota ASEAN, Indonesia dengan jumlah penduduk yang paling banyak, mempunyai wilayah yang sangat luas, memiliki artefak dan peninggalan-peninggalan budaya yang sangat kaya, maka Indonesia berada di paling depan didalam mempromosikan kawasan ASEAN, terutama di sektor kebudayaan. “Diharapkan kita menjadi Leading Brother’s, menjadi saudara yang memimpin didepan diantara anggota-anggota ASEAN yang lain,” imbuh Mendikbud lebih lanjut.
Rangkaian pertemuan AMCA Ke-8 yang berlangsung pada 21-26 Oktober 2018 diawali dengan Pertemuan Pejabat Tinggi, dilanjutkan dengan Pertemuan Tingkat Menteri, dan diakhiri dengan Malam Pertunjukan ASEAN Festival of Arts, pada Rabu malam (24/10/18) di Open Air Kinara-Kinari Prambanan. Festival Seni Pertunjukan tersebut, sekaligus menandai ditetapkannya Yogyakarta sebagai Kota Budaya ASEAN, ASEAN City of Culture, untuk periode 2018-2020. Agenda Kamis (25/10/18), seluruh peserta menyaksikan Matahari Terbit dari Puncak Candi Borobudur dilanjutkan mennjau destinasi Kotagede Yogyakarta dan diakhiri dengan Santap Siang di Omah Dhuwur Kotagede. (Tok).