Impessa.id, Jogja: Babak Final Mister Teen Indonesia 2018, ajang Pageant pemuda Nusantara, berlangsung di Yogyakarta pada 14-16 September, setelah tiga hari sebelumnya seluruh 16 finalis mengikuti karantina di Bandung. Agenda Sabtu, 15 September, para finalis mengikuti tahapan penilaian berikutnya lewat gelaran fesyen show bertempat di Mezzo Store Hartono Mall Ringorad Utara Yogyakarta.

Mister Teen Indonesia merupakan ajang pageant, unjuk kemampuan para remaja di Indonesia, yang ingin mengembangkan kreativitas mereka melalui public speaking, network, dan ketrampilan lainnya. Mister Teen Indonesia juga merupakan ajang pertemuan para remaja-remaja trampil di bidang olahraga, fashion, dan intelektual untuk bersatu-padu, sehingga berpeluang untuk menginspirasi remaja lainnya.

Tahapan seleksi awal berlangsung di setiap propinsi di Indonesia yang kemudian mewakili masing-masing propinsi maju ke tingkat nasional, dan dari seleksi ketat berdasarkan kepatutan oleh tim juri, tinggal 16 yang berhasil masuk ke babak final dan mengikuti karantina selama tiga hari di Bandung dan tiga hari berikutnya di Yogyakarta, hingga menuju Grand Final yang berlangsung Minggu, 16 September di Atrium Galleria Mall Yogyakarta.

Bima Anugerah Muhammad, finalis Mister Teen Indonesia 2017 berasal dari Riau yang kini studi di Yogyakarta kepada Impessa.id, menuturkan pengalamannya ketika mengikuti ajang tersebut di Makassar. “Mister Teen Indonesia itu memperkuat persatuan remaja di Tanah Air, selaras dengan slogan Bhineka Tunggal Ika, meski berbeda-beda tetapi kita tetap satu, selain itu ajang ini menampilkan keragaman budaya Nusantara, serta pariwisata yang sangat banyak macamnya. Sehingga semakin memperkuat ikatan remaja di Tanah Air,” ungkap Bima.

Bima menuturkan saat itu tema yang diusung adalah Green Generation, dimana para finalis berkemampuan mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan. Calon peserta Mister Teen Indonesia selain menguasai teknik fesyen dan modeling, juga dituntut untuk mampu berpidato secara tepat sesuai tematik, serta mampu menjalin komunikasi dengan pihak Pemerintah Daerah asal peserta, karena nantinya dirinya menjadi wakil propinsi dalam mengenalkan segala potensi yang ada terutama dibidang pariwisata.

Sementara bagi finalis yang mampu berbahasa asing akan mendapatkan nilai lebih karena kedepannya mereka dipertandingkan ke level internasional mewakili bangsa. Lewat Impessa.id, Bima berpesan kepada remaja Indonesia yang mempunyai talenta dan tertarik bergabung di ajang tersebut agar mempersiapkan diri sejak awal. “Kenalilah kemampuan anda, manfaatkan itu untuk lingkungan sekitar, karena remaja yang hebat adalah remaja yang memberikan kemanfaatan untuk orang lain,” pesannya.

Untuk menuju Grand Final Mister Teen Indonesia 2018, ke-16 finalis harus melalui tahapan-tahapan penilaian yang dilakukan oleh senior-senior mereka terdapat, Mister Teen International 2018 Guam's Anton Aflague, Mister Indonesia 2018, Okka Pratama, Mister Supranatural Indonesia 2018, Gandhi Fernando, Mister Tourism World Indonesia 2018, Yudhi Siswanto, Mister Universe Indonesia 2018, Akhmad Wirayudha, Man of The Globe Indonesia 2018, Yusuf Hendarto, Mister ASEAN Indonesia 2018, Pieter Isaac, Top 10 Mister Supranational 2017, Gilbert Pangalila, dan Mister Teen Indonesia 2017, Surya Tungka.

Salah satu agenda selama karantina tiga hari di Yogyakarta, seluruh finalis diajak membuat batik sendiri di salah satu sentra kerajinan batik di Kabupaten Bantul, dan diperkenalkan dengan destinasi wisata Gumuk Pasir di Pantai Parangtritis.

Gelaran Mister Teen Indonesia 2018 sebagai kerjasama antara IMP dan Asmat Pro Yogyakarta dipimpin Stevanus Firman Adisaputra, serta para sponsor diantaranya Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul dan Hotel Lynn Jogokaryan Yogyakarta, mempersiapkan tiga pemenang, masing-masing, Runner Up 1 yang akan mewakili Indonesia di ajang serupa level Asia-Pacific di Singapura, Runner Up 2 yang akan mewakili Indonesia di ajang serupa di Taiwan, dan Mister Teen Indonesia 2018 yang berhak mewakili Indonesia pada ajang Mister Teen International 2019 di Jakarta. (Tok)