UIN Sunan Kalijaga Sukses Gelar Forum Direktur Pascasarjana PTKIN se-Indonesia dan The-5th International Conference on Islam, Law, and Society
UIN Sunan Kalijaga Sukses Gelar Forum Direktur Pascasarjana PTKIN se-Indonesia dan The-5th International Conference on Islam, Law, and Society
Impessa.id, Yogyakarta, Indonesia, November 2025: Penyelenggaraan Forum Direktur Pascasarjana PTKIN se-Indonesia -FORDIPAS dan The-5th International Conference on Islam, Law, and Society -INCOILS 2025, di kampus Universitas Islam Negeri -UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada 21–23 November 2025 di Grand Rohan hotel, Yogyakarta, berlangsung sukses.
Selama lima tahun terakhir INCOILS, wahana mahasiswa pascasarjana PTKIN seluruh Indonesia mempresentasikan penelitian mereka, merupakan bagian integral dari FORDIPAS. Mengusung tema besar “Religion, Law, and Environmental Sustainability,” INCOILS 2025 menyoroti hubungan timbal balik antara agama, hukum, dan keberlanjutan lingkungan dalam merespons tantangan global. Tema itu merefleksikan kegelisahan akademisi Muslim atas krisis ekologis, perubahan sosial, dinamika politik internasional, dan kebutuhan akan paradigma keilmuan yang lebih integratif dan transformatif.

Ketua FORDIPAS, Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag., menegaskan bahwa INCOILS merupakan komitmen bersama untuk memperkuat jejaring ilmiah Program Pascasarjana PTKIN. “Setiap gagasan yang lahir dari FORDIPAS dan InCOILS adalah ikhtiar untuk merawat nilai, memperluas pemahaman, dan meneguhkan peradaban,’’ ujarnya. Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Moch. Nur Ichwan, MA, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada UIN Sunan Kalijaga sebagai tuan rumah penyelenggara Fordipas dan INCOILS. “Fordipas penting untuk menjaga jejaring dan sinergi antardirektur Pascasarjana PTKIN se-Indonesia. Sedangkan INCOILS merupakan wadah penting untuk mengonsolidasikan kekuatan akademik kita, memperkuat tradisi riset, dan menghadirkan kontribusi intelektual yang relevan bagi masyarakat luas,” tegasnya.
Acara dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Kamaruddin Amin; Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag.; Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Prof. Arskal Salim, PhD; Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Prof. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, MA; para Direktur Pascasarjana dan mahasiswa Pascasarjana PTKIN se-Indonesia.

Pembicara kunci pada hari pertama adalah Prof. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, Prof. Dr. Zulkifli, Prof. Dr. Moch. Nur Ichwan dan Prof. Eka Srimulyani, PhD. Sedangkan sejumlah akademisi internasional Prof. Michael S. Northcott (University of Edinburgh), Dr. Stéphane Lacroix (Sciences Po Paris), dan Prof. Anna M. Gade (University of Wisconsin-Madison) bersama Prof. Noorhaidi Hasan, rektor UIN Sunan Kalijaga, tampil sebagai pembicara kunci di hari kedua.
Jika Silaknas FORDIPAS sepenuhnya diselenggarakan pada hari pertama, The 5th INCOILS diselenggarakan pada hari kedua, dari pagi sampai sore. Ada 10 panel yang mendiskusikan isu lingkungan berkelanjutan dari berbagai perspektif seperti ekoteologi, studi al-Qur’an dan hadis, hukum Islam, psikologi, sosiologi, ekonomi, linguistik, dan pendidikan. Sebagai forum ilmiah tahunan, INCOILS bertujuan memperkuat ekosistem akademik nasional, meningkatkan reputasi riset, dan memperluas kolaborasi ilmu antar-PTKIN dan mitra internasional. Tahun ini, panitia juga memberikan penghargaan kepada sepuluh makalah terbaik dan menerbitkan prosiding ber-ISSN sebagai bentuk diseminasi hasil penelitian.

Dengan suksesnya penyelenggaraan INCOILS 2025 di Yogyakarta, Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai pusat kajian Islam modern yang mengedepankan keberlanjutan, kemanusiaan, dan integrasi-interkoneksi pengetahuan. Konferensi ini diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis dan memperkuat kolaborasi jangka panjang dalam menjawab tantangan kemanusiaan dan ekologis kontemporer.(Humas UIN Suka/Antok Wesman-Impessa.id)
