Feature

PSBK Gelar DIALOG LENSA Episode 6: SITTING WITH THE SEA

PSBK Gelar DIALOG LENSA Episode 6: SITTING WITH THE SEA

PSBK Gelar DIALOG LENSA Episode 6: SITTING WITH THE SEA

Impessa.id, Yogyakarta, Indonesia, November 2025: PSBK kembali mempersembahkan program Dialog Lensa, sebuah pertunjukan multimedia berbasis fotografi. Istimewanya, penyelenggaraan edisi keenam Dialog Lensa kali ini menggandeng NorthSite Contemporary Arts (Cairns, Australia) dalam rangka mewujudkan kolaborasi artistik berskala internasional.

Dialog Lensa #6 dengan judul Sitting with the Sea, menghadirkan dua bentuk karya interdisipliner yang sinergis antara pameran karya fotografi dari Vickram Sombu (Kupang, Indonesia) dengan kurator Kurniadi Widodo (Yogyakarta, Indonesia) dan pertunjukan dari The Ironing Maidens (Cairns, Australia) yang menafsirkan kerja Vickram dengan pengalaman seni interaktif dan suara elektronik. Kolaborasi tersebut hadir pada 8 November 2025 di PSBK.

Sitting with the Sea Oleh Vickram Sombu, Kurniadi Widodo, dan The Ironing Maidens. Pertunjukan Multimedia berdurasi 35 menit.

PSBK dan NorthSite Contemporary Arts mempersembahkan Dialog Lensa #6: Sitting with the Sea. Sebuah pengalaman imersif melalui penceritaan gambar dan suara. Gambar-gambar Vickram Sombu dari masa-masa yang ia habiskan bersama masyarakat di Lamalera menghadirkan kisah tentang keterhubungan mereka dengan Ibu Laut (Ina Lefa).

Seniman Patty dan Jack (The Ironing Maidens) menciptakan ruang dengan desain suara yang imersif di mana lapisan suara dapat dinikmati dari berbagai perspektif. Kurator Kurniadi Widodo telah bekerja sama dengan Vickram untuk menghidupkan kisah ini. Melintasi lautan, dari Nusa Tenggara Timur hingga Yogyakarta.

Pertunjukannya mencoba mendobrak batasan antara panggung, penampil, dan penonton. Duduk bersama sebagai sebuah komunitas. Serap kisah dari gambar-gambar tersebut. Ini tentang merasakan dan menemukan empati serta keterhubungan.

Koneksi Kreatif Yogyakarta - Cairns

Dialog Lensa #6 merupakan hasil produksi bersama sebagai salah satu wujud kemitraan antarorganisasi, PSBK (Yogyakarta, Indonesia) dengan NorthSite Contemporary Arts (Cairns, Australia) dalam upaya memperkuat sektor seni dan budaya di kedua regional. Dialog Lensa dipilih sebagai platform pertukaran kreatif dan kerja kolaborasi antara seniman Indonesia dan Australia.

“Kami (PSBK dan Northsite Contemporary Arts) memiliki kesamaan pendekatan dimana kami sangat memberi ruang kepada seniman untuk ‘lead the way’. Kami juga memiliki kesamaan program yang mendukung kolaborasi melalui residensi lintas disiplin dan budaya. Tiga tahun kedepan kami akan bertukar peran sebagai tuan rumah, jadi kita bisa saling membaca siapa yang cocok untuk berkolaborasi, sehingga komunikasi dan pengalaman menjadi kunci di sini.” Direktur Eksekutif PSBK, Jeannie Park.

Kedua organisasi adalah anggota aliansi Regional//Regional, sebuah inisiatif dari Asialink Arts di Universitas Melbourne, yang mempertemukan produser festival, pusat seni dan seniman dari berbagai regional di kawasan Asia Pasifik. Sejak awal tahun 2025, melalui Regional//Regional, PSBK dan NorthSite Contemporary Arts melakukan penelitian dan pengembangan kemitraan. Kedua organisasi saling bertukar kunjung untuk mengetahui batasan, potensi, dan mengenal secara pribadi seniman-seniman yang dilayani oleh masing-masing organisasi untuk mewujudkan tujuan kemitraan melalui program Dialog Lensa.

Hingga 2026 mendatang, kedua organisasi merencanakan produksi bersama program Dialog Lensa di Yogyakarta dan Cairns. Pada penyelenggaran pertama yang bertempat di PSBK, program Dialog Lensa melibatkan seniman Indonesia dengan basis kerja optis (fotografi/video) dan seniman Australia yang berbasis pertunjukan. Kemudian, pada penyelenggaraan kedua melibatkan seniman Indonesia dengan basis kerja pertunjukan dan seniman Australia dengan basis kerja optis (foto/video) yang nantinya bertempat di Cairns, Australia. Di antara pelaksanaan tersebut, luaran dari Dialog Lensa episode 1 dan 2 juga dipresentasikan secara khusus di Bulmba-ja Art Center - Cairns, sebagai upaya pengenalan program kepada audiens di Cairns.

Pengembangan Kreatif Dialog Lensa Episode 6

Proses kolaborasi ini menempatkan karya fotografi Vickram Sombu sebagai landasan proses kreatif, yang berkisah tentang kompleksitas cara hidup dan budaya masyarakat di Lamalera, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Vickram, lewat karya fotografinya mengajak pengunjung memaknai filosofi yang dimiliki masyarakat Lamalera tentang “Tite Pi Reme Ki”, yang merupakan sebuah keyakinan bahwa setiap kekecewaan akan terobati oleh harapan baru. Laut (Ina Lefa) dipandang sebagai ibu yang memberi kehidupan, serta hasil tangkapan laut (Knato) merupakan anugerah Tuhan serta leluhur, serta simbo-simbol seperti Pleang dan Tali Leo menjadi penanda keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas.

The Ironing Maidens, menggunakan metode improvisasi berusaha merespon karya-karya fotografi Vickram lewat alat rumah tangga yang diubah menjadi instrumen musik dan medium interaktif. Metode improvisasi yang dipilih tersebut mendorong lebih banyak respon artistik ketimbang respon naratif.

“Our experience been through the creative process we describe it being a little bit ‘magic’. We’ve been creating music or responses to the images from Vickram and we are using a process of improvisation. Feeling the images and letting the music kinda come through not controlling the images, both processes are inspiring the other. We are trying to imagine a sonic landscape through the images and Vickram stories. I think this is the beautiful part of the collaboration for us that we get to have an opportunity to create some music from really quite a special place. That’s the explorations for me in this (Dialog Lensa #6) and what I hope comes through and felt by the audience.” Seniman, The Ironing Maidens.

Kolaborasi Untuk Menciptakan Dampak

‘Dialog Lensa YOGYAKARTA+CAIRNS 25-26’ dikembangkan dan dipersembahkan oleh Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), Indonesia dan NorthSite Contemporary Arts, Australia.

Proyek ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Australia melalui badan utama investasi dan penasihat seni Creative Australia, serta didukung melalui Regional // Regional, sebuah inisiatif dari Asialink Arts di University of Melbourne dengan dukungan dari The Yulgibar Foundation, Circle 5 Foundation, serta Konfir Kabo dan Monica Lim.

Dalam acara Dialog Lensa #6, PSBK bekerja sama dengan PastiKlola mengajak penonton pertunjukan untuk membawa sampah kemasan plastik, yang nantinya dikumpulkan dan didaur ulang. Penonton Dialog Lensa bisa membawa kemasan plastik dengan jenis PET, HDPE, dan PP dalam bentuk botol, gelas, dan wadah dari produk makanan, minuman, perawatan tubuh dan kesehatan yang dapat didaur ulang. Program ini menjadi salah satu komitmen PSBK untuk menciptakan lingkungan yang bersih serta berkelanjutan, lewat kerjasama dengan layanan pengelola sampah plastik yang profesional.

Tentang Dialog Lensa

Dialog lensa adalah platform pertunjukan yang menampilkan karya-karya berbasis fotografi melalui proyeksi multimedia. Sejak digagas pada tahun 2020, ruang ekspresif ini telah mempertemukan para fotografer dan kreator lainnya, termasuk musisi, koreografer, dan editor video, yang mendorong proses kreatif lintas disiplin yang difasilitasi oleh PSBK. Selain mendukung seniman Indonesia, platform ini bertujuan untuk menghubungkan karya-karya pertunjukan berbasis visual dan eksplorasi teknologi kepada audiens yang tertarik dengan seni visual sekaligus seni pertunjukan.

Tentang Seniman

Kurniadi Widodo (Yogyakarta, Indonesia), Kurator

Kurniadi Widodo adalah seorang fotografer dan pendidik yang berdomisili di Yogyakarta, Indonesia. Karyanya sering kali berfokus pada kehidupan sehari-hari, melalui mana isu-isu sosial yang lebih besar dapat diamati.

Fotografinya telah dipublikasikan di beberapa media nasional, termasuk Project Multatuli, VICE Indonesia, dan Iklimku.org. Karyanya juga pernah dipamerkan di Jakarta International Photo Festival (2019), Biennale Jogja XVI (2021), dan Jogja Fotografis Festival (2023).

Vickram Sombu (Kupang, Indonesia), Seniman Foto

Fotografer dan pembuat film yang berdomisili di Kupang, Nusa Tenggara Timur, minatnya dalam fotografi dan film telah membawanya untuk mengeksplorasi dan mendokumentasikan isu-isu sosial, seni, dan budaya. Pada tahun 2022, Vickram memiliki kesempatan untuk belajar di Permata Youth Photostory dan memamerkan karyanya di Jakarta. Pada tahun 2023, melalui program Photo Demos yang diselenggarakan oleh PannaFoto dan Yayasan Kurawal, Vickram berkesempatan untuk membuat foto cerita dengan tema Demokrasi dan memamerkannya di JIPFest 2023. Sejak tahun 2019, selain fotografi, Vickram juga terlibat dalam beberapa produksi film fiksi dan dokumenter bersama Komunitas Film Kupang.

The Ironing Maidens (Cairns, Australia), Musisi

The Ironing Maidens adalah duo pertunjukan interdisipliner asal Australia yang menggabungkan musik, seni instalasi, dan teknologi untuk menantang konsep tradisional tentang domestikasi dan peran gender. Mengambil inspirasi dari latar belakang mereka dalam produksi musik elektronik, seni visual, dan teater, mereka mengubah peralatan rumah tangga sehari-hari—seperti setrika dan papan setrika—menjadi alat musik dan karya seni interaktif, menciptakan pengalaman imersif yang menggabungkan unsur bermain-main dan muatan politik. Karya mereka mencakup pertunjukan musik elektronik live, instalasi seni yang spesifik lokasi, dan lokakarya, menawarkan refleksi kritis tentang kerja rumah tangga yang tak terlihat dan implikasi budayanya melalui lensa feminis dan inovatif secara teknologi.

Tentang Organisasi Mitra

PSBK (Padepokan Seni Bagong Kussudiardja)

Melanjutkan spirit Bagong Kussudiardja, PSBK menyelaraskan visi misi sebagai pusat seni berbasis tempat (venue based art center). Evolusi ini dapat terwujud lewat penyempurnaan rencana induk desain kawasan pada 2024. PSBK berupaya untuk mewujudkan misi lembaga untuk menjaga kualitas dan aksesibilitas ruang seni untuk pengembangan hubungan seni, seniman, dan masyarakat dengan kekuatan presentasi, literasi, perekaman dan dokumentasi, serta konservasi. Dengan kekuatan tersebut dan praktik manajemen profesional, PSBK meneguhkan posisi sebagai pusat pengetahuan (resource center) yang berkontribusi pada ekosistem seni global, menciptakan dampak pada kualitas SDM seni maupun non-seni, serta terus menjaga relevansi seni sebagai kebutuhan hidup.

NorthSite Contemporary Arts

Merupakan galeri nirlaba yang bekerja sama dengan lebih dari 300 seniman setiap tahunnya dalam menyelenggarakan pameran, program, dan pengalaman berbelanja produk kreatif. Selain itu, NorthSite Contemporary Arts memiliki akses ke fasilitas pertunjukan yang memungkinkan kolaborasi, seperti Dialog Lensa, untuk dilaksanakan dan dipamerkan kepada publik. Dengan kinerja lebih dari 30 tahun, NorthSite Contemporary Arts merupakan lembaga budaya Australia yang dihormati, serta diakui dan didukung oleh Pemerintah Queensland dan Creative Australia’s Visual Arts and Craft Strategy. (Feature of Impessa.id by Tim Media PSBK-Antok Wesman)