RINA KURNIATI Gelar Karya Lukisan Kaca Tiga Seri Di Jogja Gallery Dalam Pameran NAVADASHA: BAUR WADON, 11-25 September 2025
RINA KURNIATI Gelar Karya Lukisan Kaca Tiga Seri Di Jogja Gallery Dalam Pameran NAVADASHA: BAUR WADON, 11-25 September 2025
Impessa.id, Yogyakarta, Indonesia, September 2025: Dalam pameran seni rupa bertajuk “NAVADASHA: Baur Wadon” di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan Alun-Alun Utara Yogyakarta, 11-25 September 2025, Rina Kurniati, spesialis pelukis kaca, menyajikan tiga seri lukisan yang pertama Seri Mobil, yang kedua Seri Hujan dan yang ketiga Seri Merk Teh di genteng kaca.
Layaknya ketika sedang bercermin, pantulan itu akan ‘membantu’ sosok yang sedang berusaha untuk memiliki tampilan yang terbaik. Namun, semua cermin adalah kaca, tetapi tidak semua kaca adalah cermin. Rina Kurniyati, seorang pelukis kaca yang memberikan perspektif menggugah kala berbicara mengenai refleksi tak berujung, karena apa yang memantul tidak selalu merepresentasikan apa adanya.
Kaca dalam tangan Rina bukan lagi alat untuk melihat diri, melainkan lapisan-lapisan transparansi yang mengaburkan dan menampilkan sekaligus. Ia menempatkan diri bukan sebagai sosok yang ingin memastikan citra, melainkan yang menciptakan sisi-sisi yang tidak diketahui sebelumnya. ‘Teh Jadul’ yang muncul dalam Seri Genteng karya Rina menarik kita untuk melihat lebih dalam dan tidak hanya sebatas di permukaannya.
Kata-kata yang tertuang dalam karyanya merupakan goresan yang memunculkan sisi-sisi dari Rina Kurniyati. Bermula dari kegemaran pada secangkir teh, berujung menjadi karya yang abadi dalam rasa.
Daphne Mahardika penulis kuratorial pameran “NAVADASHA: Baur Wadon”, menyebutkan bahwa Navadasha diambil dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti 19, merepresentasikan usia Jogja Gallery, sedangkan “Baur Wadon” bermakna menyatukan delapan seniman wanita yang tercatat pernah ber-pameran tunggal di Jogja Gallery. Pameran “Navadasha: Baur Wadon” lebih dari sekedar pameran yang monumental, namun juga sebagai bentuk kilas balik dan refleksi pengalaman berkarya, emosi yang kadang lembut, terkadang tajam, bahkan gamang, namun semua itu valid.
Sebagai rumah yang baik, Jogja Gallery memulai, mengingat, menyimpan jejak, dan memanggil untuk kembali. Maka ‘Baur Wadon’ sebagai panggilan untuk kembali hadir, menulis ulang, dan menampilkan kehidupan melalui bahasa visual yang intim dan beragam. (Feature of Impessa.id by Daphne-Aisa-Antok Wesman)