I MADE ARYA DWITA DEDOK Tarikan MANUSIA POHON PENUH CINTA Di Who Wears Whom: The Masks of Southeast Asia, Bangkok-Thailand

I MADE ARYA DWITA DEDOK Tarikan MANUSIA POHON PENUH CINTA Di Who Wears Whom: The Masks of Southeast Asia, Bangkok-Thailand
Impessa.id, Yogyakarta, Indonesia, Agustus 2025: Suatu kebanggaan bagi I Made Arya Dwita Dedok, perupa asal Bali tatkala dirinya diundang dalam pameran budaya Asia Tenggara di Bangkok, Thailand. Bukan kali ini saja Dedok, sapaan akrabnya, berpameran di sejumlah negara.
Dalam event bertajuk “Who Wears Whom: The Masks of Southeast Asia” yang diselenggarakan di Pusat Seni dan Budaya Bangkok, Dedok membawakan topeng dari Indonesia. Yang spesial, kehadiran Dedok di ajang itu juga melakoni ritual menari 'Manusia Pohon penuh Cinta' memakai topeng, sebagaimana tema event.
“Who Wears Whom: The Masks of Southeast Asia” adalah pameran budaya mengeksplorasi makna 'topeng', lebih dari sekadar objek yang digunakan untuk menyamarkan wajah. Topeng juga merupakan alat untuk menghubungkan seni, kepercayaan, spiritualitas, dan identitas di antara masyarakat Asia Tenggara.
Kawasan yang beragam dengan budaya, kepercayaan, dan keyakinan yang saling tumpang tindih, sangat relevan dalam hal topeng, yang berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan manusia dengan dunia supranatural.
Pameran tersebut menampilkan aneka topeng dari Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Thailand, yang mana masing-masing dengan kisah uniknya tersendiri. Pameran juga menampilkan seni kontemporer yang terinspirasi oleh topeng karya seniman Thailand dan internasional, yang menafsirkan ulang topeng dalam konteks baru dalam masyarakat kontemporer.
Pameran yang dikuratori oleh Namfon Laistrooglai, dari Thailand, berlangsung 5-17 Agustus 2025, di lantai 3 Pusat Seni dan Budaya Bangkok. Adapun seniman yang terlibat dalam event tersebut yakni, Chaiwat Kudapun, Chalit Nakpawan, Soontorn Channiwes, Nu Ja Bin, Lapee, ke-empatnya dari Thailand dan I Made Arya Dwita Dedok, satu-satunya wakil dari Indonesia.
"Selain menarikan 'Manusia Pohon' saya juga membawa topeng dari Bali, Jogja, Magelang dan Solo," ujar Dedok melalui pesan WA kepada Impessa.id, jelang perform, Jumat 8 Agustus 2025.
Dijabarkan Dedok, “Manusia Pohon Penuh Cinta” adalah sebuah tarian persembahan untuk Ibu Pertiwi (Bumi), agar alam semesta semakin subur sebagai ucapan terima kasih akan kelimpahan karunia agar semua mahluk berbahagia.
Taian persembahan Dedok merupakan gerak kombinasi tari Kecak, Baris dan Bebarongan sebagai simbol kebersamaan perjuangan dan perlindungan dan selalu menyebarkan cinta kasih damai. "Dan Pohon adalah symbol dari kehidupan yang selalu tumbuh dan berkembang," timbuh Dedok.
Mengutip narasi kurator tentang pameran disebutkan bahwa topeng di Asia Tenggara adalah hasil dari kepercayaan, imajinasi, dan semangat komunitas. Topeng berfungsi sebagai media dalam berbagai ritual, seperti penyembahan atau meminta berkah dari alam, dengan keyakinan bahwa kekuatan-kekuatan ini akan melindungi orang-orang dan membawa kemakmuran.
Ritual ini Sering melibatkan tarian, musik, dan kinerja teater, dipenuhi dengan vitalitas dan iman. Dengan demikian, topeng tidak berkomunikasi melalui penampilan saja, tetapi juga melalui suasana, warna, suara, dan emosi. Hal itu pula yang dilakukan I Made Arya Dwita Dedok dalam ritualnya di Thailand tersebut. (Feature of Impessa.id by Dedok-Antok Wesman)