Feature

HARRIS IRFANUDIN Gelar Pameran Tunggal Perdana BELAJAR MENGGAMBAR: KEBEBASAN SUDUT PANDANG Di Galeri Lorong Yogyakarta, 16-23 Agustus 2025

HARRIS IRFANUDIN Gelar Pameran Tunggal Perdana BELAJAR MENGGAMBAR: KEBEBASAN SUDUT PANDANG Di Galeri Lorong Yogyakarta, 16-23 Agustus 2025

HARRIS IRFANUDIN Gelar Pameran Tunggal Perdana BELAJAR MENGGAMBAR: KEBEBASAN SUDUT PANDANG Di Galeri Lorong Yogyakarta, 16-23 Agustus 2025

Impessa.id, Yogyakarta, Indonesia: Harris Irfanudin, mahasiswa Semester 5, ISI Yogyakarta, dengan semangat membara, berhasil menggelar pameran tunggal lukisan perdananya bertjudul “Belajar Menggambar” dengan tema “Kebebasan Sudut Pandang” yang secara resmi dibuka Sabtu (16/8/2025) oleh perupa senior Ugo Untoro bertempat di Galeri Lorong Jl. Nitiprayan, Dukuh Jeblog, RT 001, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan berlangsung sepekan, hingga 23 Agustus 2025.

Kurator pameran, Octalyna Puspa Wardany, S.E., M.Sn., Ph.D., ketika ditemui Impessa.id disela-sela pameran menuturkan bahwa dalam ‘Belajar Menggambar’ dalam pameran tunggal perdana ini menjadi langkah awal Harris dalam memulai karir sebagai seniman.

“Harris Irfanudin adalah seniman perintis yang juga mahasiswa aktif Institut Seni Rupa Indonesia. Karya Lukisan merupakan salah satu cara untuk bercerita. Dalam melukis, seniman dapat bercerita dalam berbagai macam bentuk visual. Bentuk-bentuk yang dituangkan dalam kanvas menggambarkan ekspresi, perasaan atau wacana dari Seniman,” tutur Opi, sapaan akrab sang kurator.

“Harris menempatkan dirinya sebagai orang yang baru belajar menggambar untuk bercerita lewat lukisan. Dalam prosesnya, ia menempatkan dirinya sebagai gelas yang kosong. Gelas kosong itu merupakan cara untuk membuatnya dapat melihat suatu hal secara lebih bebas. Dengan demikian ia dapat membuat sesuatu tanpa rasa takut dan terbebani oleh teori-teori. Keberanian dan kebebasannya itulah yang akan memunculkan suatu hal yang menarik, pun jika hal menarik itu tidak tercipta, Harris dapat merasakan proses berkarya yang merdeka,” jelas Opi lebih lanjut.

Menurut Opi, Lukisan-lukisan Harris memiliki keunikan dalam cara ia memandang berbagai terma. Ia memaknai ulang terma-terma yang telah disepakati umum. Misal: lukisan “Sarung Tangan” menggambarkan tangan yang mengenakan sarung, bukannya sarung untuk dikenakan tangan. Lukisan “Baju Tidur” sebagai baju yang tidur, bukan baju untuk tidur. Keunikan sudut pandang ini merupakan bentuk kebebasannya dalam mengambil sudut pandang atas hal-hal yang menjadi kesepemahaman banyak orang.

Untuk melengkapi pameran yang memajang 15 lukisan yang diciptakan di tahun 2025 ini, Harris juga memajang mind map sketch yang menggambarkan terma-terma yang ia lukiskan dalam pemaknaan umum dan menurut sudut pandangnya.

“Pada akhirnya, kebebasan sudut pandang yang disuguhkan Harris dalam 15 lukisannya itu membebaskan orang-orang yang melihatnya, termasuk pendapat, opini maupun masukan, kritik membangun dari pengunjung pameran, karena bagi Harris pameran perdana nya ini juga sebagai ajang pembelajaran dan menimba ilmu khususnya dari para perupa senior,” ujar Octalyna Puspa Wardany, kurator pameran ini.

Kepada Impessa.id, Harris mengungkapkan perjuangannya dalam upaya mewujudkan pameran tunggalnya itu. “Saya berterimakasih sekali kepada mbak Opi dari Galeri Lorong, yang sepenuhnya mendukung terlaksananya pameran tunggal perdana saya ini, saya sangat bersemangat, dan tiga pekan jelang dimulainya proses pameran, saya setiap malam mencari dana dengan menawarkan jasa membuat sket wajah kepada wisatawan yang melintasi Malioboro, dan Alhamdulillah, dengan niat tulus, rejeki itu alhasil datang jua, terkumpullah dana yang cukup untuk memulai kegiatan yang mendebarkan hati ini,” aku Harris dengan sorot mata berbinar-binar.

Harapannya, sebagaimana yang dia ungkapkan kepada Impessa.id, bahwa dirinya menerima semua kritikan dari beberapa perupa senior yang telah memberikan masukan secara langsung ketika tour ke gallery, yang membuat dirinya semakin termotivasi, mengingat dirinya masih dalam tahap proses menemukan jati diri untuk menuju menjadi perupa yang konsisten penuh dedikasi. Semangat Berjuang Bro! (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)