EARTH HOUR, pada Sabtu Malam, 22 Maret 2025, 101 Style Hotel Yogyakarta, Gelap Selama Satu Jam
Impessa.id, Yogyakarta: Usai menikmati santap malam di Amerta Restaurant 101 Style Hotel Yogyakarta, penulis menyempatkan duduk di lobby hotel berbincang-bincang dengan keluarga, dan tanpa disadari waktu berlalu begitu cepat, hingga jam telah menunjukkan pukul 8.30 WIB, dan tiba-tiba listrik padam, lobby hotel menjadi gelap gulita. Secara kebetulan ada serombongan tamu yang masuk ke lobby hotel.
“Kok gelap, listrik mati ya?” tanya salah satu tamu mewakili rombongan keluarga yang memasuki lobby hotel 101 Style di kawasan Purwokinanti Pakualaman Yogyakarta.
“Kami ikut berpartisipasi di Earth Hour atau Satu Jam Untuk Bumi,” jawab petugas hotel yang menerima kunjungan tamu itu.
“Oh, Earth Hour, saya kira sedang ada acara ritual disini,” imbuh tamu tersebut.
Sepenggal dialog antara tamu hotel dengan karyawan hotel yang penulis amati saat hotel 101 Style Yogyakarta memadamkan listrik selama 60 menit dan menggantikan penerangan di ruang lobby menggunakan lampu lilin, diletakkan di lantai dan tertata membentuk konfigurasi angka 60, yang bermakna 60 menit, atau satu jam.
Dalam pidato resminya, pada Sabtu, 22 Maret 2025, Sekretaris General Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres secara global mengajak seluruh penduduk bumi, secara serentak, pada Sabtu malamnya mulai pukul 20.30 waktu setempat, untuk terlibat aktif memadamkan listrik selama satu jam saja.
“Earth Hour atau Satu Jam Untuk Bumi, adalah tentang solidaritas, harapan, dan kekuatan tindakan kolektif. Setiap tahun, jutaan orang mematikan lampu untuk menyoroti kebutuhan akan aksi iklim. Hari ini saya meminta anda menjadi salah satunya, Bumi membutuhkan anda, bencana iklim buatan manusia ada disini saat ini. Kita baru saja mengalami tahun, dekade, dan suhu laut yang palling panas dalam catatan, dan kita melihat kebakaran, badai dan kekeringan sebagai akibatnya, Berpindah dari bahan bakar fosil yang mencemari, penyebab utama kekacauan ini, menuju energi terbarukan, memberikan janji besar bagi kita semua, lebih sehat, labih murah, dan lebih aman. Tolonglah, bergabung dengan kami. Matikan lampu anda pada 22 Maret pukul 8.30 malam, waktu setempat. Berikan satu jam untuk Bumi. Gunakan kekuatan anda untuk mendorong dunia yang lebih baik bagi kita semua,” ungkap Sekjen PBB Antonio Guterres.
Earth Hour yang di-inisiasi oleh World Wide Fund for Nature (WWF) pada 2007 di Sydney, Australia, berupa pemadaman lampu di rumah dan perkantoran selama satu jam, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim, mendapat tanggapan bagus oleh negara-negara anggota PBB, hingga kini.
Ajakan Sekjen PBB untuk mematikan lampu selama satu jam sebagai simbol komitmen terhadap perlindungan bumi, direspon positif oleh pihak managemen 101 Style Hotel Yogyakarta, dengan memadamkan lampu dan menggantikannya dengan lampu lilin disebagian ruangan darurat.
Dikeremangan malam didalam hotel, terasa tenang dan romantis, meski diluaran sana lalu lintas tetap ramai dan masyarakat disekitar hotel belum menyadari adanya kampanye “Matikan Listrik Selama Satu Jam Saja, Agar Bumi Beristirahat” sehingga lampu-lampu rumah bahkan lampu hias di gapura kampung masih tetap menyala terang benderang. (feature of Impessa.id by Antok Wesman)